Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kelirumologi Perang Rusia-Ukraina

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/MIGUEL MEDINA
Tim penyelamat membersihkan tempat kejadian setelah sebuah bangunan hancur sebagian akibat serangan rudal Rusia di sebuah bangunan perumahan empat lantai di Chasiv Yar, Distrik Bakhmut, Ukraina timur, pada 10 Juli 2022.
Editor: Sandro Gatra

KORAN Rusia, Pravda edisi 22 Juli 2022, memberitakan bahwa koran Jerman, Die Welt telah mempublikasikan artikel jurnalis Jerman, Jacques Schuster sebagai telaah kelirumologi terhadap perang Rusia versus Ukraina.

Di samping pada hakikatnya perang an sich merupakan kekeliruan, menurut Jacques Schuster, minimal ada tiga kekeliruan tafsir terhadap konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina.

Kekeliruan pertama adalah adanya anggapan bahwa Putin yang memiliki kekuatan militer berlipat ganda melibihi Zelenskyy akan berkenan mengalah terhadap tekanan Amerika Serikat dan para sekutunya melalui sanksi ekonomi agar menghentikan agresi militer terhadap
Ukraina.

Apalagi terbukti setelah blokade ekonomi oleh USA cs, omzet ekspor minyak dan gas bumi alih-alih merosot, malah meningkat.

Kekeliruan ke dua adalah keyakinan bahwa tidak akan ada yang mendukung Rusia dalam melakukan agresi militer terhadap Ukraina yang sudah terbukti keliru bahwa China dan India jelas lebih berpihak ke Rusia ketimbang Ukrania bersama Amerika Serikat dan para sekutunya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeliruan ke tiga adalah anggapan atau harapan bahwa negara-negara Amerika Latin, Afrika dan Asia-Pasifik termasuk Indonesia bisa bebas terlepas dari dampak langsung maupun tidak langsung kemelut pertikaian bersenjata antara Rusia dan Ukraina akibat proses globalisasi sudah mengubah bukan hanya wajah, namun juga sukma peradaban planet bumi secara menyeluruh.

Maka pada hakikatnya solusi yang terbaik demi menghindari mahaprahara Perang Dunia III adalah seluruh dunia bukan terbatas hanya negara-negara Eropa dan Amerika Utara saja, tetapi juga negara-negara Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Asia dan Pasifik berkenan duduk bersama demi bersatu padu menjalin musyawarah mufakat menghentikan konflik bersenjata yang dengan alasan apa pun juga jelas jauh lebih banyak mudarat ketimbang manfaat bagi kesejahteraan seluruh umat manusia di planet bumi yang cuma satu bahkan satu-satunya ini.

Satu di antara sekian banyak kesempatan untuk mempertemukan negara-negara Eropa, Asia, Pasifik, Afrika, Amerika Utara, Tengah dan Selatan secara serentak pada suatu lokasi dan saat bersamaan sebenarnya adalah KTT G-20 yang diketuai oleh Indonesia untuk diselenggarakan di pulau Bali 15-16 November 2022. MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi