KOMPAS.com - Citayam Fashion Week menjadi tren di Indonesia, tak hanya di lingkup Jakarta, namun juga merambah kota-kota lain.
Terbukti, sejumlah daerah juga menggelar kegiatan serupa. Anak-anak muda tampil adu kreativitas dalam bergaya busana, kemudian memamerkannya di jalanan kota.
Namun, tidak semua kegiatan urban street fashion itu mendapat tanggapan positif seperti yang terjadi di Jakarta.
Banyak yang menganggap masyarakat di daerah lain tersebut latah dan hanya ikut-ikutan tren yang sedang berkembang.
Di samping itu, isu mengganggu lalu lintas juga banyak dikemukakan oleh warganet.
Berikut ini adalah sejumlah kota di Indonesia yang diketahui menggelar ajang fashion show di jalanan layaknya Citayam Fashion Week:
Baca juga: Citayam Fashion Week Didaftarkan Baim Wong sebagai Merek, Ini Tanggapan Ridwan Kamil
Bandung
Dilansir dari Kompas.com, sebuah merek fesyen di Bandung, Tootsie, juga mengadakan ajang fashion show jalanan seperti di Jakarta.
Kegiatan itu disebut Braga Fashion Week, karena digelarnya di trotoar juga zebra cross yang membelah pertigaan Jalan Braga dan Asia Afrika.
Perbedaannya dengan Citayam Fashion Week, apa yang digelar di Bandung ini lebih tertata dan berkonsep.
"Acaranya lebih terkonsep temanya every color has a story. Setiap warna ada cerita. Jangan takut berbeda karena perbedaan itu," kata pendiri Tootsie, Weta Tri Herlaini.
Ia menjelaskan, kegiatan ini tidak bermaksud untuk menjadi tandingan Citayam Fashion Week, melainkan untuk menunjukkan gaya busana ala anak muda Kota Kembang.
Baca juga: Citayam Fashion Week: Awalnya Tempat Nongkrong Rakyat Jelata, Kini Diperebutkan Orang Kaya
Surabaya
Tak ketinggalan, muda-mudi pembuat konten di Surabaya juga menggelar kegiatan serupa di Jalan Tunjungan, seperti diberitakan Kompas.com (21/7/2022).
Mereka menunjukkan aksinya di depan Mal Pelayanan Publik di Gedung Siola. Lokasi ini dipilih, karena telah menjadi ikon tersendiri bagi Kota Surabaya.
Tak hanya kreator konten dari Surabaya, pembuat konten dari daerah lain di Jawa Timur juga diajak serta dalam kegiatan itu.
Rencananya kegiatan fashion show di Jalan Tunjungan ini akan terus dilakukan ke depannya.
Baca juga: Jogja Gelar Malioboro Fashion Week Bertema Kebaya, Begini Tanggapan Pemda
Malang
Di Kota Malang, Jawa Timur, kegiatan sejenis Citayam Fashion Show juga digelar di kawasan Kayutangan Heritage.
Seperti di lokasi-lokasi lain, Kayutangan Street Style ini juga memanfaatkan zebra cross sebagai catwalk mereka.
Dikutip dari Kompas.com (23/7/2022), salah satu penggagas Kayutangan Street Style, Rulli Suprayugo, mengakui acara yang mereka gagas terinspirasi dari Citayam Fashion Week.
Dari acara ini, Rulli ingin mewujudkan Kota Malang sebagai kawasan ramah fesyen, sehingga masyarakat tak perlu malu mengekspresikan gaya fesyennya.
Baca juga: Citayam, Desa di Kabupaten Bogor yang Tersohor sejak Zaman Kolonial Belanda
Sukabumi
Sekelompok remaja di Sukabumi juga mengikuti tren urban street fashion seperti yang sedang manjadi tren di berbagai daerah saat ini.
Mereka melakukannya di Jalan Raya Sukabumi-Bogor, tepatnya di depan mal yang berada di kawasan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Layaknya model profesional, remaja-remaja itu menyeberang jalan raya dengan berlenggak-lenggok dalam balutan busana yang warna-warni.
Namun sayang, dilansir Kompas.com (24/7/2022), aksi para remaja di Sukabumi ini mendapat banyak kecaman dari warganet.
Alasannya, jalanan yang menjadi lokasi kegiatan mereka adalah jalanan yang padat kendaraan melintas, terutama ketika jam berangkat dan pulang kerja buruh yang bekerja di sekitar lokasi.
Belum lagi aspek keselamatan mereka selama berada di sekitar jalanan, karena ketika malam tiba, jalan itu kerap dilalui oleh truk-truk bermuatan besar.
Baca juga: Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week, Baim Wong, dan Penjelasan DJKI...
Jogja
Berbeda dengan tren urban street fashion yang ada di kota lain, di Yogyakarta ajang pamer gaya busana di jalanan ini dilakukan oleh kalangan perempuan remaja dan dewasa.
Mereka tampil percaya diri dengan mengusung tema tradisional dalam Malioboro Fashion Week.
Mengenakan kebaya yang dipadukan dengan kain batik dan alas kaki berbagai jenis, sekumpulan perempuan ini terlihat elegan, seperti baru saja keluar dari gedung menghadiri pesta pernikahan.
Aksi ini banyak mendapat dukungan dari warganet, bahkan pemerintah daerah DIY.
Selain terlihat lebih rapih, mereka juga mengedepankan unsur lokalitas dan budaya, di mana itu sejalan dengan upaya pemerintah yang tengah mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda kepada Unesco.
(Sumber: Kompas.com | Putra Prima Perdana, Ghinan Salman, Nugraha Perdana | Editor: Muhamad Syahrial, Reni Susanti, Phytag Kurniati, Dheri Agriesta).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.