Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Pancasila?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah didasarkan pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Pancasila bukan hal asing lagi bagi kita sebagai warga negara Indonesia, karena sudah dikenalkan dan diajarkan semenjak semua orang duduk di bangku Sekolah Dasar.

Meski demikian mungkin kita sedikit kesulitan jika diminta untuk mendefinisikan apa itu Pancasila.

Untuk lebih memahami mengenai Pancasila, berikut ini beberapa hal mengenai Pancasila yang perlu diketahui.

Apa itu Pancasila?

Sebagaimana dikutip dari laman Polri, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.

Adapun secara etimologi, kata Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yang berupa penggalan kata "Panca" dan "Sila".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panca berarti lima, dan Sila berarti dasar. Sehingga secara harafiah, Pancasila bisa diartikan sebagai lima dasar.

Istilah "Pancasila" sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dan telah diterapkan di kehidupan masyarakat meskipun sila ke-5 belum dirumuskan secara konkrit pada masa itu.

Dalam laman DPRD Kabupaten Malang, dikatakan bahwa kata "Pancasila" pertama kali ditemukan dalam kitab Sutasoma yang berbahasa Sansekerta dan ditulis oleh Mpu Tantular.

Dalam kitab Sutasoma, Pancasila memiliki arti batu dengan lima sendi, atau secara kata kerja, Pancasila memiliki arti pelaksanaan norma kesusilaan.

Kelima norma kesusilaan tersebut adalah:

  1. Dilarang melakukan kekerasan.
  2. Dilarang mencuri.
  3. Dilarang mendengki.
  4. Dilarang berbohong.
  5. Dilarang mabuk minuman keras.

Secara umum, kitab tersebut menceritakan gambaran rakyat Majapahit yang hidup dalam damai, sejahtera dan diikat oleh beberapa aturan.

Sedangkan sila-sila dalam Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia yakni:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Inonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan
  5. Kedailan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Baca juga: Apa Fungsi Pancasila bagi Bangsa Indonesia?

Pancasila menurut para ahli

Para ahli mengartikan Pancasila dalam beberapa pandangan.

Ir Soekarno menyampaikan bahwa Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun selama sekian abad dan sempat terkubur oleh kebudayaan barat.

Sehingga menurutnya, Pancasila bukan hanya falsafah negara, namun juga falsafah Bangsa Indonesia.

Sementara itu, menurut Muhammad Yamin, Pancasila merupakan lima dasar yang mengandung pedoman atau aturan mengenai tingkah laku yang baik dan penting.

Sedangkan Notonegoro mengatakan, Pancasila adalah dasar falsafah Negara Indonesia yang bisa disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga: Belajar Menghayati Makna Adi Luhur Pancasila

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Sebagaimana dikup dari laman BPIP, Pancasila juga merupakan pandangan hidup bangsa.

Adapun jika sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila memiliki beberapa fungsi.

Fungsi yang pertama yakni pancasila bisa dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Permasalahan itu baik yang terjadi di Indonesia atau bahkan di masyarakat dunia.

Fungsi yang kedua yakni pancasila bisa menjadi cara untuk menyelesaikan persoalan budaya, sosial, ekonomi, dan politik agar negara kita semakin maju.

Fungsi lainnya adalah, dengan Pancasila, warga negara Indonesia jadi memiliki acuan untuk membangun dirinya berdasarkan apa yang menjadi cita-cita bangsa.

Terakhir, Pancasila juga bisa mempersatukan masyarakat yang memiliki latar belakang dan sejarah yang berbeda-beda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi