Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nakes Akan Terima Vaksin Covid-19 Dosis Keempat, Ini Manfaatnya Menurut Epidemiolog

Baca di App
Lihat Foto
Photo by Zoltán Bencze from Pexels
Vaksin Covid-19 Pfizer
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebanyak empat juta tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia akan mendapatkan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa vaksin dosis keempat dibutuhkan untuk kembali menguatkan imunitas tubuh para nakes.

“Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu. Karena sekarang sudah enam bulan, data menujukkan imunitas menjadi menurun,” kata Budi dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Budi mengungkapkan jika vaksin Covid-19 di Indonesia saat ini masih melimpah, sehingga dipastikan nakes tidak akan kekurangan vaksin untuk program vaksinasi dosis keempat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Vaksin untuk nakes banyak, vaksin kita kan berlebih. Nakes ada 4 juta, vaksin kita sudah cukup kok,” jelas Budi.

Baca juga: Vaksin Dosis Keempat Mulai Dipertimbangkan, Sampai Kapan Harus Terus Suntik Vaksin Booster?

Penjelasan epidemilog

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa rencana pemberian dosis keempat bagi nakes merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan.

Hal tersebut untuk memastikan layanan kesehatan masyarakat tidak terganggu dengan adanya nakes yang terlindungi pada saat situasi pandemi Covid-19.

"Adanya atau keberadaan proteksi yang maksimal bagi tenaga kesehatan itu diperlukan," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Selain itu, nakes juga termasuk kelompok yang masuk kelompok berisiko tinggi, karena berhadapan langsung dengan pasien dan orang yang kemungkinan terinfeksi Covid-19.

"Termasuk juga berada di lingkungan berisiko tinggi untuk terpapar atau bahkan memaparkan Covid-19," jelas Dicky.

Baca juga: Masih Efektifkah Vaksin Melindungi Tubuh di Tengah Wabah Subvarian Baru Corona?

Manfaat dosis keempat untuk nakes

Dicky menyebut jika pemberian dosis keempat bagi nakes dapat bermanfaat untuk masyarakat, yaitu agar masyarakat bisa mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal, tidak terganggu kondisi kesehatan nakes.

"Orang yang divaksin meskipun dia terinfeksi itu potensi dia membawa virus itu sedikit banget, maksudnya virus yang ada dalam tubuhnya sedikit banget," ujar Dicky.

Meskipun dapat menularkan, tetapi orang yang sudah divaksin dapat meminimalkan kemungkinan mereka menjadi sumber penularan virus kepada orang lain.

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Dalam Negeri

Dicky menjelaskan, meski vaksin dapat mencegah keparahan dan tingkat kematian, namun vaksin juga memiliki kelemahan.

Kelemahan tersebut terdapat pada durasi proteksi dari vaksin yang belum bisa mencapai satu tahun lamanya. Rata-rata dalam rentang 4-6 bulan, kemampuan proteksi tersebut sudah menurun.

Jadi ketika nakes selalu menerima vaksinasi lebih awal dari masyarakat umum, maka bisa dipastikan efektivitas vaksin tersebut tentunya sudah berkurang sekarang ini.

"Jadi tentu wajar kalau mereka diberikan proteksi lagi, dan ini merupakan kewajiban pemerintah" ungkap Dicky.

Dicky sangat mendukung keputusan pemerintah untuk memberikan vaksin dosis keempat kepada nakes untuk kemudian berlanjut memberikannya kepada semua masyarakat.

"Tapi dengan keterbatasan tenaga kesehatannya, vaksinatornya dan vaksinnya, tentu diperlukan prioritas mana yang memberikan manfaat lebih besar dari strategi kesehatan masyarakat," kata Dicky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi