Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Mobil Listrik Vs Mobil BBM, Mana yang Lebih Hemat?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Donny
Mobil listrik K-EVCBU
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mobil listrik merupakan salah satu hasil kemajuan teknologi yang saat ini cepat atau lambat akan dibutuhkan oleh masyarakat.

Di Indonesia misalnya, sejumlah merek mobil sudah mengeluarkan produk mobil listrik mereka.

Bahkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menambah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) untuk mendukung penggunaan kendaraan tersebut.

Baru-baru ini, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menuturkan, pihaknya berencana mengganti kendaraan dinas pejabat dengan menggunakan mobil listrik.

Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) tersebut digadang-gadang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih hemat jika dibandingkan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mobil Klasik Disebutkan Lebih Ramah Lingkungan daripada Mobil Listrik, Kok Bisa?

Lantas benarkah mobil listrik lebih hemat daripada mobil BBM?

Penjelasan PLN

Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan dengan rinci perbandingan kedua kendaraan tersebut.

Menurutnya, mobil listrik berdaya 1 kilowatthour (kWh) bisa menempuh jarak 8,5 kilometer. Sementara 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer.

"Artinya, 1 liter bensin setara dengan 1,2 - 1,3 kWh," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).

"Jika harga listrik di SPKLU dibanderol Rp 2.500 per kWh, maka menggunakan mobil listrik hanya perlu Rp 3.000 setara per liter ekuivalen," tambah Gregorius.

Baca juga: Masa Depan Mobil Listrik dan Segudang Promo Diskon dari PLN

Dengan kata lain, konsumen hanya perlu membayar Rp 3.000 untuk 1,2 - 1,3 kWh (setara dengan 1 liter) untuk menempuh jarak 10 kilometer.

Adapun harga BBM RON 92 saat ini sekitar Rp 12.500 ribu per liter.

"Biaya mobil listrik hampir seperempatnya," kata Gregorius.

Baca juga: Di Balik Wisuda Drive-Thru UNS, dari Gunakan Mobil Listrik hingga Andong

Penggunaan home charging di mobil listrik

Biaya tersebut bisa lebih murah jika pengguna mobil listrik menggunakan home charging di rumah pengguna yang terkoneksi dengan sistem PLN.

Sebab, PLN akan memberikan diskon 30 persen jika melakukan pengisian pada pukul 22.00 - 05.00 dari tarif golongan rumah tangga (Rp 1.699,53/kWh untuk daya 3.500 VA ke atas).

Tak hanya hemat di biaya, penggunaan kendaraan listrik juga bisa mengurangi produksi emisi gas CO2.

Satu kWh listrik hanya menghasilkan emisi gas CO2 0,85 kilogram. Sementara 1,5 kWh menghasilkan sekitar 1,3 kg CO2.

Angka itu jauh lebih sedikit dari produksi emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh satu liter BBM, yaitu 2,4 kilogram.

"Artinya, dari sisi emisi, kendaraan listrik hanya setengahnya dari kendaraan BBM," ungkap Gregorius.

Baca juga: Mobil Klasik Disebutkan Lebih Ramah Lingkungan daripada Mobil Listrik, Kok Bisa?

Belum banyak digunakan

Meskipun biaya mobil listrik lebih hemat dibandingkan mobil BBM, masyarakat di Indonesia belum banyak yang menggunakan kendaraan ini.

Dikutip dari Kompas.com (29/7/2022), Analis Kebijakan Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Miftahudin mengungkapkan, terdapat berbagai faktor yang membuat masyarakat ragu untuk mengganti kendaraan mereka dengan kendaraan listrik.

Menurut Miftahudin, faktor edukasi konsumen menjadi salah satu hambatan.

"Konsumen masih menganggap mobil listrik khususnya di Indonesia masih banyak kekuarangan," terangnya.

Baca juga: Update Harga Mobil Wuling

Selain itu, sebaran listrik di Indonesia juga belum merata sehingga memunculkan keraguan bagi masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.

"Di Jawa surplus, tapi di beberapa pulau ada yang tidak stabil," imbuh Miftahudin.

Tak hanya ketersediaan listrik di seluruh Indonesia, stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga masih cukup terbatas.

Sebab tanpa ketersediaan SPKLU yang merata, konsumen juga berpikir dua kali memakai mobil listrik.

Alasan berikutnya adalah harga mobil listrik yang masih mahal dan tidak terjangkau. Tingginya harga mobil listrik membuat mobil ini eksklusif karena hanya bisa dimiliki 5 persen dari penduduk Indonesia.

Baca juga: UPDATE Harga Mobil Kijang Innova

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sejarah Indonesia Gunakan Setir Mobil di Kanan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi