Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Benarkah Kalimantan Aman dari Gempa? Ini Kata BMKG

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons/Astroskiandhike
Ring of Fire atau Cincin Api yang membuat Indonesia rawan mengalami gempa bumi. Pulau Kalimantan dilewati garis cincin api namun tetap berptensi gempa
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pulau Kalimantan disebut-sebut sebagai pulau yang dinilai aman dari gempa bumi dibandingkan pulau lainnya di Indonesia. 

Alasan yang menyebut Kalimantan aman dari gempa bumi karena tidak terletak di posisi pertemuan lempeng bumi dan juga karena Kalimantan tidak memiliki gunung berapi aktif.

Pulau Kalimantan memang tidak dilalui jalur pegunungan berapi atau Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), namun apakah Kalimantan bebas dari gempa bumi? 

Baca juga: BMKG: Potensi Gempa 8,7 M dan Tsunami 10 Meter Cilacap Bukan Ramalan

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, mitos atau pemahaman bahwa Kalimantan aman atau bebas dari gempa adalah keliru. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daryono menjelaskan, Kalimantan memiliki sumber gempa, seperti Sesar Meratus, Sesar Mangkalihat, Sesar Tarakan, Sesar Maratua, Sesar Sampurna, dan Sesar Paternoster.

"Itu semua masih memicu gempa hingga saat ini," kata Daryono dikutip dari Kompas.com (31/12/2022).

Terbaru, Pulau Kalimantan diguncang gempa berkekuatan Magnitudo 3,9 pada Jumat (29/7/2022) pukul 16.13 WIB.

Berdasarkan informasi di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berpusat di kedalaman 10 kilometer, berlokasi 30 kilometer timur laut Pontianak, Kalimantan Barat.

Riwayat gempa dan tsunami di Kalimantan

Daryono membuka data, selama ini sudah terjadi lebih dari 9 kali gempa merusak dan satu kali tsunami di Kalimantan, yakni di Sangkulirang.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa seluruh provinsi di Kalimantan pernah terjadi gempa," kata Daryono.

Dia juga menjelaskan, salah satu lokasi di Kalimantan yang kerap terjadi gempa adalah Kalimantan bagian timur termasuk Selat Makassar.

"Di zona ini terdapat beberapa struktur sesar aktif seperti sesar Makassar utara, tengah, dan selatan, di samping sesar naik Mamuju-Majene yang sudah seringkali memicu gempa dan tsunami," sebut Daryono.

"Aktivitas kegempaan di Kalimantan bagian timur tidak rendah tapi justru cukup tinggi," lanjut dia. 

Baca juga: Benarkah Pulau Kalimantan Aman dari Gempa? Ini Kata BMKG

 

Aktivitas kegempaan relatif rendah

Dalam laman resmi BMKG, ditegaskan Kalimantan bukannya tidak berpotensi gempa, tapi pulau dengan tingkat aktivitas kegempaan yang relatif paling rendah.

"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, (24/8/2019).

"Seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar," sambung dia.

Hal yang mempengaruhi kegempaan di Kalimantan

 

Dwikorita menjelaskan, kondisi seismisitas Kalimantan yang relatif rendah ini berdasarkan 3 hal yang melatarbelakanginya.

  • Wilayah Pulau Kalimantan memiliki jumlah struktur sesar aktif yang jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.
  • Wilayah Pulau Kalimantan lokasinya cukup jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust), sehingga suplai energi yang membangun medan tegangan terhadap zona seismogenik di Kalimantan tidak sekuat dengan akumulasi medan tegangan zona seismogenik yang lebih dekat zona tumbukan lempeng.
  • Beberapa struktur sesar di Kalimantan kondisinya sudah berumur tersier sehingga segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif lagi dalam memicu gempa.

Baca juga: BMKG: Potensi Gempa 8,7 M dan Tsunami 10 Meter Cilacap Bukan Ramalan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi