Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 1 Agustus 2022: Jepang Ubah Pelaporan Kasus | Korea Utara Klaim Tak Miliki Kasus Demam Baru

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/BUKANZIZANRAZAK
Ilustrasi pandemi Covid-19 menjadi endemi. Transisi pandemi ke endemi Covid-19.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di dunia masih terus berlanjut. Omicron dengan berbagai sub variannya membuat kasus yang terjadi di banyak negara mengalami peningkatan.

Berdasarkan data Worldometer, Senin (1/8/2022), jumlah kasus Covid-19 secara global adalah sebagai berikut:

Dan berikut ini adalah update Corona 1 Agustus 2022 dari Indonesia dan sejumlah negara di dunia:

1. Kondisi pandemi di Indonesia

Meski diketahui mengalami penurunan, namun kasus infeksi baru di Indonesia masih terbilang tinggi, melebihi 4.000 kasus per harinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19, Minggu (31/7/2022), tercatat kasus baru Covid-19 sebagai berikut:

Dengan penambahan itu, total kasus Covid-19 di Tanah Air adalah:

Pemerintah mulai melakukan pemberian vaksin booster kedua atau dosis keempat untuk kelompok tenaga kesehatan sejak Jumat (29/7/2022).

Namun, pemerintah masih terus mengkaji apakah pemberian vaksin dosis keempat itu akan diberikan juga kepada kalangan masyarakat umum.

Baca juga: 3 Hari Setelah Dinyatakan Negatif Joe Biden Kembali Positif Covid-19, Bagaimana Bisa?

2. Presiden AS kembali terinfeksi Covid-19

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden kembali dites positif Covid-19. Hal itu terungkap dari hasil tes yang dilakukan pada Sabtu (30/7/2022).

Padahal, tes yang dilakukan Selasa-Jumat telah menunjukkan bahwa Biden negatif Covid-19, sebagaimana diberitakan Anadolu Agency.

"Teman-teman, hari ini saya dites positif COVID lagi. Ini terjadi pada sebagian kecil orang. Saya tidak memiliki gejala, tetapi saya akan mengisolasi untuk keselamatan semua orang di sekitar saya. Saya masih bekerja, dan akan segera kembali ke jalan," tulis Biden di Twitter.

Sebelumnya, Biden dinyatakan terinfeksi Virus Corona pada 21 Juli 2022.

Akibat positif kedua ini, Biden kembali menjalani isolasi.

Sebuah surat dari dokter kepresidenan Dr. Kevin O'Connor menyebutkan, kemungkinan positif kedua kalinya ini rercatat juga terjadi pada sebagian kecil pasien yang diobati dengan Paxlovid.

Paxlovid adalah obat oral untuk pasien Covid-19.

Baca juga: Omicron BA.2.75 atau Omicron Centaurus Teridentifikasi di Indonesia, Bagaimana Gejalanya?

3. Jepang akan ubah pelaporan kasus Covid-19 di negaranya

Jepang sedang mempertimbangkan mengubah protokol pelaporan Covid-19 di negaranya, termasuk pelaporan kasus positif, dalam upaya untuk mengurangi beban rumah sakit.

Pasalnya, tingginya jumlah infeksi yang terjadi di Jepang akhir-akhir ini membuat rumah sakit  tegang.

Dikutip dari Japan Times, fasilitas medis dan pusat kesehatan masyarakat saat ini bekerja sama untuk melaporkan total kasus Covid-19 kepada pemerintah.

Nantinya, tidak semua kasus perlu dilaporkan, karena risiko keparahan akibat varian Omicron tidak setinggi keparahan yang ditimbulkan oleh varian sebelumnya, seperti Delta.

Asosiasi Gubernur Nasional mendesak pemerintah pusat minggu ini untuk membahas apakah negara akan terus menghitung semua kasus Covid-19 atau tidak.

Jika itu terjadi, biaya ujian dan tes terkait COVID-19 mungkin tidak lagi ditanggung oleh pemerintah. Tetapi beberapa pejabat pemerintah pusat berpendapat bahwa biaya tersebut harus terus ditanggung oleh dana publik.

Pembicaraan itu dilakukan ketika Jepang mencatat 222.307 infeksi baru pada Sabtu (30/7/2022), melampaui 200.000 untuk hari keempat berturut-turut.

Di Tokyo, tingkat hunian tempat tidur rumah sakit yang ditunjuk mencapai 54,1 persen.

Baca juga: Jenis Vaksin Booster Kedua Berdasarkan Booster Pertama, Apa Saja?

4. Korea Utara klaim tak lagi temukan kasus demam

Korea Utara diketahui telah mengonfirmasi adanya kasus Covid-19 beberapa waktu lalu.

Meski tidak menjelaskan berapa banyak kasus yang terjadi, namun di negara itu ditemukan begitu banyak kasus masyarakat yang alami demam dalam waktu bersamaan.

Dan kini, pemerintah Korea Utara mengklaim sudah tidak lagi memiliki kasus demam baru.

Dikutip dari 9 News, pada Sabtu (30/7/2022), Korea Utara melaporkan tidak ada kasus demam baru untuk pertama kalinya sejak mereka mengumumkan kasus pertamanya pada Mei lalu.

Namun, data ini diragukan secara luas, karena kasus kematian yang dilaporkan terlalu rendah dan kasus demam hariannya turun dengan begitu cepat baru-baru ini.

Beberapa ahli mengatakan Korea Utara kemungkinan telah memanipulasi skala penyakit dan kematian untuk membantu pemimpin Kim Jong Un mempertahankan kendali mutlak di tengah meningkatnya kesulitan ekonomi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi