Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil 9 Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 yang Daftar di Hari Pertama

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ VITORIO MANTALEAN
Rombongan masa Partai Prima saat tiba di depan Kantor KPU untuk melakukan pendaftaran calon peserta Pemilu 2024, Senin (1/8/2022) pagi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai menerima pendaftaran sejumlah partai politik calon peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Pendaftaran partai politik (parpol) Pemilu 2024 dimulai Senin (1/8/2022) hingga Minggu (14/8/2022).

Pada hari pertama pembukaan pendaftaran, terdapat 9 parpol yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2024.

“Di hari pertama ada 9 parpol yang sudah daftar ke KPU,” ujar Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU RI Idham Holik, Senin (1/8/2022).

Baca juga: 9 Parpol Daftar ke KPU Hari Pertama, 6 Dinyatakan Sudah Lengkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah dilakukan pengecekan KPU RI ke akun Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), berkas PDI-P, PKS, PKP, Perindo, Nasdem, dan PBB sudah dinyatakan lengkap. Sementara partai lainnya masih diproses.

Berikut ini profil 9 partai politik yang sudah melakukan pendaftaran ke KPU:

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)

Partai PDI-P lahir pada 10 Januari 1999 di Lenteng Agung Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, asal-usul PDI-P bermula dari PDI.

Parta Demokrasi Indonesia (PDI) dibentuk terlebih dahulu pada 10 Januari 1973 di masa Orde Baru.

Sejak terbentuk, PDI kerap mengalami konflik internal, dan memanas ketika pemerintahan Orde Baru ikut campur.

Partai ini terpecah saat Soeharto menetapkan Suryadi sebagai Ketua Umum DPP PDI pada 15 Juli 1996.

Keputusan tersebut banyak ditentang karena mayoritas anggota PDI menyetujui Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

Usai lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998, suara dukungan terhadap Megawati semakin menguat.

Pada kongres ke lima PDI yang digelar di Denpasar Bali tahun 1998, akhirnya Megawati ditetapkan sebagai Ketua Umum PDI periode 1998-2003.

Selanjutnya nama PDI diubah menjadi PDI Perjuangan (PDI-P) pada 1 Februari 1999 supaya bisa mengikuti Pemilu.

Nama PDI Perjuangan disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan beserta lambang baru pada 14 Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta.

 

2. Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)

Dikutip dari Kompas.com (7 April 2022), PKP bermula dari Gerakan Keadilan dan Persatuan Bangsa (GKPB) yang digagas oleh Siswono Yudhohusodo, Sarwono Kusumaatmadja, David Napitupulu, dan Tatto S. Pradjamanggala pada 1998.

Gerakan ini kemudian berubah menjadi Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang dideklarasikan pada 15 Januari 1999.

Mantan Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Edi Sudrajat terpilih sebagai Ketua Umum PKP yang pertama.

Ketika itu, Edi menyebut PKP adalah pecahan dari Golkar, karena Golkar menurutnya kurang kooperatif dengan gerakan reformasi.

Saat ini, Ketua Umum PKP adalah Yusuf Solichien yang menjabat untuk periode 2021 hingga 2026.

3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

PKS merupakan partai yang lahir di era reformasi. Dikutip dari Kompas.com, 8 April 2022, PKS resmi dibentuk pada 20 Juli 1998.

Awal nama partai ini adalah Partai Keadilan yang disingkat PK.

PK didirikan oleh tokoh Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) setelah lengsernya Soeharto 21 Mei 1998.

Dikutip dari laman resminya, akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang adanya syarat berlakunya batas minimum keikutsertaan parpol pada pemilu adalah 2 persen, maka PK kemudian diharuskan mengubah namanya untuk ikut kembali ikut Pemilu.

Selanjutnya pada 3 Juli 2003 PK resmi mengubah namanya menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sejumlah nama yang pernah menjabat sebagai ketua umum PKS di antaranya Nur Mahmud Ismail, Hidayat Nur Wahid, Sohibul Iman, Luthfi Hasan Ishaaq serta Ahmad Syaikhu.

4. Partai Reformasi

Partai reformasi adalah partai yang didirikan pada 27 Mei 2000.

Meski demikian sebagaimana dikutip dari Kompas.com, partai ini belum pernah berpartisipasi dalam pemilu.

Pada 2019, partai ini pernah mendaftar untuk ikut Pemilu 2019, namun dinyatakan tak lolos verifikasi KPU.

Partai Reformasi saat ini dipimpin oleh Syamsahril Kamal sebagai ketua umum. Sementara, kursi wakil ketua umum dijabat oleh B Sigit Nugroho.

Partai Reformasi bercita-cita untuk berkontribusi memberikan arah baru Indonesia, sekaligus melahirkan pemimpin yang akan membawa RI menjadi satu dari lima kekuatan besar dunia.

5. Parta Rakyat Adil Makmur (Prima)

Partai Rakyat Adil Makmur atau disingkat Prima berdiri pada 20 Juli 2020.

Partai ini diprakasai oleh Partai Rakyat Demokratik (PRD) bersama sejumlah aktivis gerakan sosial, serikat buruh, aktivis/tokoh Islam, pelaku usaha kecil dan menengah, kaum profesional, aktivis perempuan, dan anak-anak muda.

Dikutip dari Kompas.com, partai ini menyatakan dirinya sebagai partai rakyat karena tak lahir dari tokoh besar.

Ketua Umum Partai Prima saat ini adalah Agus Jabo Priyono. Dia merupakan mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) periode 2015 sampai 2020.

6. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

Perindo didirikan oleh Hary Tanoesudibjo pada 8 Oktober 2014 berdasarkan surat dari Kemenkumham.

Namun dikutip dari Kompas.id, partai ini kemudian dideklarasikan di Jakarta pada 7 Februari 2015.

Sebelum mendirikan Perindo, Hary Tanoesoedibjo adalah anggota Partai Nasdem. Namun saat di Nasdem terjadi konflik internal antara Hary Tanoe dan Surya Paloh.

Hary Tanoe menolak Surya Paloh sebagai ketua umum Nasdem karena menurutnya kepengurusan Nasdem harus di tangan anak muda.

Hary kemudian mengundurkan diri dari Nasdem pada 21 Januari 2013.

Dari Nasdem, Hary kemudian berpindah ke Hanura dan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai.

Ia juga sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden berpasangan dengan Wiranto.

Namun setelah gagal terpilih, beberapa waktu kemudian Hary Tanoesoedibjo mengundurkan diri dari Hanura.

Usai dari Hanura, Hari Tanoesoedibjo kemudian mendirikan Partai Perindo. 

 

7. Partai Nasional Demokrat (Nasdem)

Partai Nasdem terbentuk dari organisasi kemasyarakatan Nasdem yang berdiri pada 1 Februari 2010.

Saat Nasdem masih berbentuk ormas, terdapat inisiator yang merupakan kader dan petinggi Golkar yakni Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Sebagaimanna dikutip dari Kompas.id  setahun setelah pendirian ormas, Partai Nasdem kemudian dideklarasikan pada 27 Juli 2011.

Partai Nasdem merupakan pemain baru pada Pemilu 2014, namun tak sampai tiga tahun dari awal pendirian, partai ini telah mampu lolos seleksi administrasi serta faktual KPU sehingga bisa ikut sebagai peserta Pemilu 2014.

Saat itu Nasdem menjadi satu-satunya yang lolos verifikasi dari 18 partai baru lain.

8. Partai Bulan Bintang (PBB)

Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli 1998 di Jakarta.

Partai Bulan Bintang didirikan dan didukung oleh sejumlah organisasi massa (ormas) Islam tingkat nasional, di antaranya Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Dikutip dari Kompas.com, 7 April 2022, deklarasi partai dilakukan pada Jumat, 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pada awal berdirinya PBB diketuai oleh Yusril Ihza Mahendra, sementara MS Kaban diangkat sebagai sekretaris jenderal.

Partai ini tercatat pernah ikut Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019.

Pada Pemilihan Presiden 2004, PBB ikut mengusung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla yang kemudian memenangi Pilpres 2004. 

Sementara pada Pemilihan Presiden 2019, PBB mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang juga saat itu memenangi pilpres. 

9. Partai Negeri Daulat Indonesia (Pandai)

Partai Pandai adalah partai besutan pengacara Farhat Abbas bersama rekan sesama advokatnya, Elza Syarief.

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, partai ini didirikan sekitar akhir 2020 dengan Farhat Abbas sebagai ketua umum, sementara Elza Syarief menjadi wakil ketua umum partai.

Dokter Lois Owien juga sedianya akan didaulat sebagai wakil ketua umum sekaligus sekretaris jenderal Partai Pandai.

Namun, Lois yang sempat menjadi sorotan di awal pandemi Covid-19, meninggal dunia pada 6 Juni 2022.

Slogan Partai Pandai adalah "Ojo Adigang, Adigung, Adiguna".

Slogan itu dalam istilah Jawa, adigang adigung adiguna berarti nasihat untuk tidak menjadi manusia sombong dan tetap rendah hati.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi