Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pulau Kecil Bergerak Sendiri di Kapuas Hulu Kalbar, Ini Kata Pemda Setempat

Baca di App
Lihat Foto
TikTok: @1_maret_ultah
Tangkapan layar video pulau bergerak di Desa Entibab, Kecamatan Bunut Hilir, Kalimantan Barat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Wakil Bupati Kapuas Hulu Kalimantan Barat (Kalbar) Wahyu Hidayat memberikan penjelasan perihal video viral pulau bergerak yang baru-baru ini ramai di media sosial.

Wahyu menegaskan, kejadian pulau bergerak tersebut benar adanya dan terjadi di Desa Entibab di Kecamatan Bunut Hilir, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

"Betul, itu ada di Entibab," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Ramai soal Bintang Berjajar Melintas di Langit Gunung Semeru, Ini Kata BRIN

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Benda Asing Menyala di Langit Lampung, Ini Penjelasan BRIN

Berniat menjadikan tempat wisata

Sementara itu, Kepala Desa Entibab Iwan Budiana menambahkan, lokasi pulau "begansar" atau pulau bergerak itu tepatnya berada di Danau Bagut.

"Iya, (pulau) itu bisa bergerak sendiri secara alami. Bukan buatan manusia," ujarnya terpisah, Senin (1/8/2022).

Terkait keberadaan pulau tersebut, pihaknya berniat menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata.

Baca juga: Mengapa Malam Terasa Lebih Dingin di Pulau Jawa? Ini Penjelasan BMKG

Pulau itu imbuhnya, bergerak di jam-jam tertentu atau pada situasi-situasi tertentu saja.

"Kita ingin jadikan sebagai tempat wisata. Bergerak dengan sendirinya. Ada jam-jam tersebut," katanya lagi.

Menurut dia, pulau tersebut sering bergerak saat waktu musim air agak banyak atau sedikit banjir, biasanya terjadi pada Oktober atau pada musim hujan.

"Pada bulan ke-10 ke atas, tapi tidak menutup kemungkinan di bulan-bulan lain pulau tersebut juga bisa bergerak, tergantung air apakah ada besar atau sedikit banjir," kata dia.

Baca juga: Video Viral Modus Penipuan Card Trapping ATM di BSD, Ini Imbauan BRI

Pulau bergerak ditemukan cukup lama

Lebih lanjut, Iwan menjelaskan pulau bergerak itu sudah ditemukan cukup lama. Namun pihaknya tidak mengetahui persis kapan penemuan pulau bergerak tersebut.

"Pastinya udah lama, cuman tindak lanjut yang belum memadai saat itu," kata dia.

Pada 2017 silam, warga setempat bahu-membahu untuk memfasilitasi kawasan dekat pulau bergerak berada.

Masyarakat lanjutnya, mengerjakan pembangunan ringan seperti pembangunan rumah tunggu, jalan-jalan seputaran atau jalan untuk akses ke pulau bergerak.

Baca juga: Viral, Unggahan Pertalite Hilang di Banjarnegara, Ini Kata Pertamina

Kemudian, pembebasan lahan-lahan yang dianggap strategis untuk pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya.

"Sejauh ini segenap masyarakat dan tentunya pihak desa telah melakukan upaya-upaya menggunakan dana desa maupun usaha-usaha lainnya," imbuhnya.

Kelanjutan progres pembangunan akses pulau bergerak tersebut saat ini disebutkan terkendala dengan pasokan dana.

"Pastinya dana, di mana dana yang masuk ke desa harus mengimbangi kebutuhan masyarakat dan pembangunan-pembangunan yang menjadi kebutuhan prioritas lainnya," pungkasnya.

Baca juga: Viral, Video Red Devil Invasi Perairan Danau Toba, Ikan Apa Itu?

Viral di media sosial

Diberitakan sebelumnya, sebuah pulau kecil yang bergerak sendiri dan terekam dalam video viral di media sosial, TikTok, Senin (1/8/2022).

Disebutkan bahwa pulau bergerak itu berlokasi di Kapuas Hulu, Kecamatan Bunut Hilir, Kalimantan Barat.

"Salah satu keajaiaban dunia yang tidak terexpose. Namanya pulau begansar (bergerak), terletak di Kapuas hulu, Kec. Bunut Hilir, Desa Kuala Buin," tulis keterangan dalam video itu.

Tak hanya itu, dalam video juga terlihat beberapa orang berdiri di atas pulau kecil tersebut yang bergerak di permukaan air secara perlahan.

Baca juga: Termasuk Lantigiang Selayar, Berikut 5 Pulau di Indonesia yang Sempat Diisukan Dijual

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi