Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien di Jateng Masih Berstatus Suspek Cacar Monyet, Ganjar Meminta Masyarakat Tidak Panik

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Kasus monkeypox atau cacar monyet semakin banyak ditemukan di banyak negara di dunia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut ada pasien diduga terjangkit cacar monyet di Jawa Tengah (Jateng).

Meski demikian, saat ini pasien tersebut masih berstatus sebagai suspek atau memiliki gejala yang mirip dengan cacar monyet.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan saat ini pasien masih menjalani perawatan isolasi di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah.

Pasien tersebut diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 55 tahun dan bukan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Suspek monkeypox dan saat ini dirawat isolasi di RS (rumah sakit) swasta Jateng untuk perawatan," kata Syahril kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Pasien masih akan menjalani pemeriksaan laboratorium PCR untuk memastikan apakah benar-benar menderita cacar monyet atau penyakit lain seperti cacar air.

"Tunggu aja beritanya nanti," ujar Syahril.

Lebih lanjut, Syahril meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terkait adanya indikasi penyakit cacar monyet telah masuk ke Indonesia.

Baca juga: New York Darurat Cacar Monyet, 1.472 Kasus Terkonfirmasi

Penjelasan Pemprov Jateng

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berharap pemerintah pusat menjaga ketat pintu masuk Indonesia sebagai upaya mitigasi wabah cacar monyet.

Ganjar juga turut memantau perkembangan salah satu warganya yang memiliki gejala seperti penyakit cacar monyet.

“Kita masih pantau terus sampai hari ini. Kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami,” kata Ganjar dikutip dari laman Pemprov Jateng, Rabu (3/8/2022).

Pasien suspek cacar monyet sudah dalam pengawasan Dinas Kesehatan Jateng dan belum dapat dipastikan apakah positif cacar monyet ataukah negatif.

“Kita belum berani menentukan apakah itu monkeypox atau bukan, tapi kita lagi pantau,” ujar Ganjar.

Ganjar menceritakan sebelumnya di Jateng pernah ditemukan kasus serupa, meskipun setelah dilakukan pemeriksaan ternyata terbukti negatif cacar monyet.

Namun demikian, Ganjar meminta agar seluruh komponen masyarakat tetap waspada dan tidak panik karena pasien tersebut masih berstatus suspek cacar monyet.

Baca juga: Terdapat Satu Warga Jateng Suspek Cacar Monyet, Ini Penjelasan Kemenkes

Batam waspada

Di lain tempat, pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau telah menyiapkan langkah antisipasi masuknya cacar monyet ke Indonesia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah menunjuk dua rumah sakit rujukan.

"Pemerintah Kota Batam memilih Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah untuk rujukan. Tentunya harapan kita bersama virus ini tidak sampai masuk ke Batam," kata Melda, seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Upaya antisipasi dilakukan karena Batam berbatasan langsung dengan Singapura, negara yang sudah ditemukan kasus orang terjangkit cacar monyet.

Melda mengungkapkan jika adanya temuan cacar monyet di Singapura membuat fasilitas kesehatan di Batam aktif mendeteksi secara dini ciri-ciri cacar monyet pada pasien.

Pada Kamis (27/7/2022), RS Elizabeth Batam Kota melaporkan adanya satu kasus dengan gejala mirip cacar monyet.

Meskipun begitu, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pasien tersebut dinyatakan negatif cacar monyet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi