KOMPAS.com - Partai Negeri Daulat (Pandai) yang digagas pengacara Farhat Abbas dan Elza Syarief resmi mendaftarkan jadi calon peserta Pemilihan Umum (Pemilu) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (1/8/2022).
Meski sudah mendaftar ke KPU, partai tersebut belum tentu menjadi peserta Pemilu 2024, karena harus melewati proses verifikasi.
Dalam laman resminya, diketahui bahwa Partai Pandai memiliki slogan "Ojo Adigang, Adigung, Adiguno". Slogan itu kemudian diikuti dengan kata "Rendah Hati".
Baca juga: Profil 9 Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 yang Daftar di Hari Pertama
Lantas, apa maksud dan arti dari Ojo Adigang, Adigung, Adiguno?
Arti Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
Ketua Pusat Unggulan Ipteks (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Sahid Teguh Widodo mengatakan, slogan Ojo Adigang, Adigung, Adiguno merupakan prinsip pergaulan Jawa.
Jika diartikan, slogan tersebut memiliki arti "jangan merasa paling kuat", "jangan merasa paling besar atau agung", dan "jangan merasa paling pandai".
"Jadi ini ada hubungannya dengan ojo dumeh. Jangan karena kita sedang di atas, kita lalu berbuat hal-hal yang tidak baik. Itu nilai dari semboyan tersebut," kata Sahid kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).
Prinsip hidup orang Jawa
Menurutnya, prinsip kehidupan Jawa di atas mengajarkan kepada manusia untuk menjalani hidup tanpa merasa lebih dari yang lain.
Sebab, setiap manusia pasti memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.
Sahid menjelaskan, slogan Partai Pandai tersebut bisa menjadi seruan moral yang menggambarkan kondisi saat ini.
"Sekarang itu banyak orang merasa kuat sendiri, pinter sendiri, besar sendiri. Ini seolah-olah mengingatkan agar kita tidak seperti itu," jelas dia.
"Saya kira ini prinsip pergaulan Jawa yang paling baik," sambungnya.
Baca juga: Profil Partai Pandai, Parpol Besutan Farhat Abbas yang Daftar Jadi Peserta Pemilu 2024
Sekilas tentang Partai Pandai
Partai Pandai didirikan pada 2020 oleh Farhat Abbas yang juga kini menjabat sebagai ketua umum partai.
Apabila lolos sebagai peserta Pemilu 2024, Farhat menargetkan Partai Pandai bisa meraup 7-10 persen suara pemilih.
"Ya kan partai yang ada di Parlemen sekarang mereka ada anggaran partai dari perhitungan suara. Kalau partai-partai baru sangat berat, apalagi mereka harus membangun kantor," kata Farhat di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Senin.
Farhat menyatakan, Partai Pandai serius untuk menjadi peserta Pemilu 2024. Ia pun berharap agar KPU tidak mencari-cari kesalahan partainya dalam proses verifikasi.
Saat mendaftar, ia mengakui masih ada kekurangan administrasi yang harus dilengkapi partainya dalam proses pendaftaran.
Kekurangan itu di antaranya syarat struktur Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Pandai tingkat kabupaten atau kota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.