Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Cacar Monyet di Indonesia, Gejala hingga Pencegahannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi Cacar Monyet
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa ada satu kasus suspek cacar monyet (monkey pox) yang dilaporkan di Pati, Jawa Tengah pada awal Agustus 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, seorang suspek itu awalnya mengalami gejala demam pada 19 Juli 2022 dan dua hari setelah itu dibawa ke rumah sakit.

Warga berstatus suspek itu tengah dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kasus cacar monyet.

Status suspek adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami gejala baik ringan atau berat terhadap suatu penyakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah diketahui, pemerintah langsung melakukan tracing dan meneliti sampel dari warga tersebut. Kemudian, sembari menunggu hasil Genome Sequencing.

Baca juga: Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Dunia, Bagaimana dengan Indonesia?

Lalu, bagaimana update kasus cacar monyet di Indonesia dan bagaimana cara mencegahnya menular?

Penjelasan Kemenkes

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, saat ini sudah 76 negara yang melaporkan adanya kasus positif cacar monyet di dunia.

Namun, ada beberapa negara dekat Indonesia yang memang terpapar cacar monyet.

"Untuk saat ini sudah ada 76 negara. Negara terdekat yakni Singapura, Thailand, Filipina, dan Australia," ujar Syahril saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Dinyatakan Menjadi Darurat Kesehatan Global, Ini Daftar Negara yang Melaporkan Kasus Cacar Monyet

Orang yang termasuk suspek cacar monyet

Dikutip dari , orang yang termasuk suspek yakni memiliki kondisi ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non-endemis.

Kemudian, orang suspek memiliki satu atau lebih gejala dan tanda sebagai berikut:

Baca juga: Update Kasus Cacar Monyet, 780 Kasus Konfirmasi di 27 Negara, Mana Saja?

Perawatan penderita cacar monyet

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk monkeypox.

Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif.

Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul, seperti mempercepat penyembuhan lesi, mencegah demam, mengurangi kehilangan cairan, mengurangi nyeri, mencegah timbulnya jaringan parut, hingga mencegah terjadinya infeksi sekunder.

Isolasi segera untuk kasus yang suspek, probable atau dikonfirmasi dalam satu ruangan dengan ventilasi yang memadai, kamar mandi khusus dan staf direkomendasikan.

Rujukan dan isolasi mempertimbangkan kapasitas dan kondisi klinis pasien.

Adapun isolasi bisa dilakukan secara mandiri, terpusat maupun di rumah sakit.

Baca juga: Siapa Saja Kelompok yang Rentan Terinfeksi Cacar Monyet?

Tindakan isolasi dan precaution berbasis penularan harus dilanjutkan sampai gejala hilang (termasuk resolusi ruam dan koreng yang hilang dan sembuh).

Dalam kondisi perawatan pasien yang rentan terkena infeksi sekunder tersebut, petugas kesehatan harus memastikan bahwa:

1. Penderita diberikan asupan nutrisi dan cairan yang cukup, dapat diberikan cairan infus intravena jika diperlukan.

2. Penapisan dan tata laksana penyakit komorbid dan penyakit infeksi sekunder lainnya jika ditemukan.

3. Pengawasan dan tatalaksana harian bagi penderita yang dirawat.

Seseorang yang memiliki daya tahan tubuh rendah/rentan (immunocompromised) seperti orang dengan HIV/AIDS (ODHA), sebaiknya dijauhkan dari penderita monkeypox.

Baca juga: Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet Menurut WHO

Pencegahan dan pengendalian infeksi

Virus monkeypox ditularkan melalui droplet, kontak langsung dengan lesi dan cairan tubuh, termasuk benda terkontaminasi.

Petugas kesehatan yang merawat pasien suspek, probable atau terkonfirmasi monkeypox secara umum harus menerapkan kewaspadaan standar, kontak, dan droplet.

Pada tindakan tertentu yang menghasilkan butir-butir aerosol (inhalasi/nebulizer) dan tindakan invasif lainnya seperti melakukan intubasi, suctioning, swab tenggorok dan hidung perlu dilakukan penambahan kewaspadaan airborne.

Tindakan pencegahan ini berlaku di setiap fasilitas kesehatan termasuk layanan rawat jalan dan rumah sakit.

Baca juga: Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Bagaimana Kondisinya?

Berikut ini adalah perlindungan diri yang dianjurkan bagi petugas kesehatan yang melakukan perawatan penderita monkeypox:

1. Menggunakan APD lengkap meliputi baju pelindung lengan panjang, sarung tangan, masker wajah, dan goggle.

2. Menggunakan 2 lembar sarung tangan (double gloving) membantu mencegah kontak langsung dengan virus.

3. Menggunakan sepatu boot karet jika cairan tubuh tidak tertampung dan tercecer di ruangan/lingkungan.

4. Menghindari kontak langsung tanpa alat pelindung diri dengan penderita, kotoran atau sampel yang diambil dari penderita, serta lingkungan yang berpotensi terkontaminasi dengan kotoran/ cairan tubuh penderita.

Baca juga: Seorang Anak Menghebohkan Malaysia Dikira Idap Cacar Monyet, Bagaimana Faktanya?

5. Mengenakan APD lengkap saat memasuki ruang isolasi.

6. Memperhatikan urutan cara melepas APD sehingga permukaan yang mungkin terkontaminasi tidak akan tersentuh oleh tangan, wajah atau peralatan yang masih bersih.

7. Mencuci tangan dengan baik dan benar:

  • Sebelum memakai APD
  • Setiap kali selesai kontak dengan penderita dan atau kotoran atau sekretnya atau lingkungan yang berpotensi terkontaminasi
  • Setelah melepas APD

8. Membatasi kontak yang tidak perlu bagi petugas yang tidak berkepentingan merawat penderita.

Baca juga: Gejala Cacar Monyet

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cacar Monyet

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi