Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Super Garuda Shield 2022, Latihan Militer Gabungan Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Komandan United States Army Pacific Jenderal Charles Flynn mengecek kesiapan prajurit dalam upacara pembukaan latihan bersama Super Garuda Shield 2022 di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI Angkatan Darat di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu (3/8/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Latihan militer gabungan tahunan Super Garuda Shield telah dimulai sejak 1-14 Agustus 2022. 

Diberitakan Kompas.com, 5 Agustus 2022, latihan ini berlangsung di beberapa lokasi di Indonesia.

Antara lain di Puslatpur Baturaja, Perairan Dabo Singkep, Kepulauan Riau, Daerah Latihan Kodam VI/Mulawarman, Amborawang, Kalimantan Timur, dan Bandara Sultan Mahmud Baharuddin, Palembang, dan Sumatera Selatan.

Baca juga: Kekuatan Militer Negara di Asia Tenggara 2022, Indonesia Nomor Berapa?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penjelasan lengkap mengenai Super Garuda Shield 2022:

Mengenal Garuda Shield

Dilansir dari laman Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat (AS) di Indonesia, Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS.

Latihan militer Garuda Shield dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.

Selain itu, latihan Garuda Shield 2022 juga lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat.

Baca juga: Simbol Huruf Z di Tank dan Kendaraan Militer Rusia, Apa Artinya?

Diikuti belasan negara, termasuk AS dan Indonesia

Kali ini, Super Garuda Shield diikuti 13 negara sahabat, meliputi AS, Australia, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, Inggris, Papua Nugini, Timor Leste, India, Kanada, Selandia Baru, dan Korea Selatan.

Latihan Garuda Shield 2022 yang melibatkan sekitar 2.000 tentara AS, 2.000 personel TNI AD, dan tambahan peserta dari negara mitra, akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.

Latihan ini memperkuat kemitraan strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Baca juga: Konflik China Vs Taiwan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya

 

Latihan Super Garuda Shield 2022 memperkuat kemitraan

Melalui pembelajaran dan pelatihan bersama, latihan Garuda Shield 2022 akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia.

Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada sejumlah bidang.

Seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.

Baca juga: Heboh Bakamla Sebut Ribuan Kapal Asing di Laut Natuna, Ini Kata Pengamat Militer

Latihan Garuda Shield strategis bagi Indonesia

Latihan gabungan Super Garuda Shield 2022 dipandang sangat strategis bagi Indonesia.

Hal itu diungkapkan Peneliti Senior Marapi Consulting and Advisory Beni Sukadi seperti diberitakan Kompas.com.

"Sehingga, ini bisa dianggap pengakuan dari AS bahwa Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara yang patut diperhitungkan dari aspek politik dan militer," katanya.

Baca juga: Profil Kekuatan Militer Ukraina dan Perbandingannya dengan Rusia

Selain itu, Super Garuda Shield juga dapat menjadi sinyal bagi negara mana pun di wilayah Indo-Pasifik bahwa Indonesia adalah sahabat dekat AS.

Beni meyakini, latihan Garuda Shield 2022 tidak akan memicu konflik di kawasan, terlebih laut China Selatan diprediksi rawan konflik dalam periode 5-10 tahun ke depan.

"Sehingga, RI harus siap siaga dalam mengantisipasi konflik di kawasan dengan meningkatkan kemampuan militer melalui latihan bersama dan melakukan pembelian alutsista untuk modernisasi angkatan bersenjata," katanya.

Baca juga: Konflik China Vs Taiwan, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Keduanya


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi