Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kucing Sedunia, Sejak Kapan Kucing Bersahabat dengan Manusia?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/KOLDUNOV ALEXEY
Ilustrasi kucing tidur di atas tubuh pemiliknya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Hari Kucing Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Agustus, dicanangkan demi merayakan persahabatan antara kucing dengan manusia.

Kucing menjadi salah satu hewan domestik atau binatang peliharaan manusia, selain anjing, burung, hamster, dan masih banyak lagi.

Kucing masa kini atau kucing rumahan, bisa leluasa hidup enak di dalam rumah. Makanan sudah tersedia, toilet bersih juga disiapkan, dan kucing bisa bebas berkeliaran di dalam rumah untuk bermalas-malasan, bermain, kemudian tidur meringkuk di sofa atau tempat tidur milik manusia.

Layaknya hewan domestik lain, dulunya kucing juga hewan liar yang hidup di alam bebas, tak mengenal persahabatan dengan manusia.

Lantas kapan kucing mulai jadi hewan domestik? Sejak kapan kucing mulai bersahabat dengan manusia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah Kucing, Kapan Kucing Mulai Jadi Hewan Domestik

Persamaan tengkorak

Dilansir dari Smithsonianmag, ahli sejarah membutuhkan waktu cukup lama untuk mencari jawaban pasti mengenai pertanyaan di atas.

Masalah yang ditemukan adalah, stuktur tengkorak kucing domestik dan kucing liar ternyata sama persis, cenderung tak memiliki banyak perbedaan.

Hal inilah yang membuat para ahli susah menerka-nerka soal tahun asal ketika mereka menemukan fosil kucing dari segala penjuru dunia. Karena bisa jadi, fosil yang dikira kucing domestik ternyata adalah fosil kucing liar alias kucing hutan. Begitu juga sebaliknya.

Di tahun 1983, beberapa ilmuwan menemukan tengkorak kucing di Cyprus, yang diperkirakan berasal dari 8.000 tahun yang lalu. Namun ketika itu ilmuwan masih ragu, apakah itu fosil kucing domestik, atau fosil kucing liar.

Baru di tahun 2004, beberapa ilmuwan kembali menemukan kerangka kucing di Cyprus yang sudah berusia 1.500 tahun, yang terkubur berdekatan dengan kerangka manusia. 

Penemuan ini baru membuat ilmuwan yakin, bahwa setidaknya 1.500 tahun yang lalu, kucing sudah menjadi binatang domestik, bersahabat dengan manusia.

Penelitian demi penelitian dilakukan. Ilmuwan akhirnya menemukan kesimpulan bahwa persahabatan manusia dan kucing sudah berlangsung lebih lama. Kita harus mundur sekitar belasan ribu tahun, tak hanya 1.500 tahun.

Ilmuwan yakin, 12.000 tahun lalu, sudah terjadi proses peleburan antara dunia kucing dan manusia, yaitu melalui jalur pertanian di Timur Tengah.

Baca juga: Beberapa Kucing Tak Tertarik Berburu Tikus, Ternyata Ini Sebabnya

Lebih dulu anjing dibanding kucing

Masih dari sumber yang sama, Smithsonian Magazine, anjing diyakini lebih dahulu jadi hewan yang bersahabat dengan manusia, dibanding kucing.

Di masa ketika manusia harus bertahan hidup dengan berburu, anjing sudah digandeng untuk dijadikan pembantu manusia berburu bahan-bahan makanan.

Sedangkan kucing, baru mulai berdekatan dengan manusia ketika manusia sudah tak lagi hidup berpindah-pindah, alias sudah menetap di satu area dan mengenal kehidupan bercocok tanam.

Ketika manusia bercocok tanam dan menyimpan gandum dan biji-bijian di dalam lumbung, maka datanglah tikus sebagai hama yang merusak. Di titik inilah, manusia berpikir untuk mencari bantuan kucing sebagai senjata alami mengusir tikus.

Baca juga: Plus Minus Tidur dengan Kucing Kesayangan

Penelitian jalur genetik

Dilansir dari Kompas.com (28/3/2021), Eva Maria Geigl dari Institute Jacques Monod Paris, menelusuri sejarah kucing via genetika.

Ia memeriksa sampel DNA mitokondria dari 209 kucing domestik yang ditemukan di dalam 30 situs arkeologi Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Menurut Geigl, penyebaran kucing ke dunia manusia terjadi dalam dua ledakan besar.

Pertama, adalah ketika lahan pertanian pertama kali muncul di daerah timur Mediterania dan Turki. Ketika itu, kucing mulai dibawa masuk ke area permukiman untuk digunakan mengusir tikus yang merusak biji-bijian dan hasil panen lainnya.

Ledakan penyebaran kedua, terjadi beberapa ribu tahun kemudian. Ilmuwan menemukan jejak kucing yang memiliki keturunan mitokondria dari Mesir muncul di sekitar Bulgaria, Turki, dan sub-sahara Afrika.

Jika di Mediterania kucing digunakan menjaga lahan pertanian, di Bulgaria kucing dimasukkan geladak kapal dan digunakan untuk membasmi hama tikus.

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Memanjat dan Duduk di Ketinggian?

Perubahan pola bulu

Meski temuan demi temuan sudah berhasil dilakukan, namun detail proses penjinakan kucing liar sendiri belum bisa dipastikan. Kembali lagi ke masalah utama, bahwa tengkorak kucing liar dan kucing domestik tak memiliki banyak perbedaan.

Meski begitu, lewat DNA, diketahui adanya perubahan corak bulu yang cukup signifikan pada kucing liar dan kucing domestik.

Sesudah tahun 1.300, pola bulu kucing terlihat sangat acak dan bervarian. Sedangkan sebelum tahun 1.300, pola bulu kucing hampir mirip leluhurnya, yaitu bergaris-garis hitam kuning layaknya harimau.

Perubahan pola ini adalah evolusi kucing, yang terjadi selama mereka hidup beradaptasi dengan manusia.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi