Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Jarak Matahari Semakin Menjauh dari Bumi? Ini Kata BRIN

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Wasted Generation
Ilustrasi Bumi. Ilmuwan menemukan bukti fluktuasi orbit Bumi. Bukti menunjukkan dampak orbit Bumi yang berfluktuasi ini memengaruhi evolusi biologis organisme di Bumi dan perubahan iklim Bumi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Fenomena astronomi kerap mencuri perhatian khayalak.

Baru-baru ini kabar mengenai fenomena jarak Matahari yang semakin menjauh dari Bumi kembali menjadi perbincangan.

Informasi tersebut muncul setelah kabar bahwa Bumi sempat berputar lebih cepat dari semestinya sehingga menyebabkan hari menjadi pendek.

Lantas benarkah jarak Matahari semakin menjauh dari Bumi?

Baca juga: Fenomena Bumi Berputar Lebih Cepat dan Hari Jadi Pendek, Ini Penjelasan BRIN

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan BRIN

Ahli astronomi dan astrofisika Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menafikan informasi mengenai jarak Matahari yang dikatakan semakin menjauh dari Bumi.

Menurutnya, jarak antara Matahari dan Bumi tidak semakin menjauh. Hanya saja, ada kalanya jarak antara Matahari dan Bumi menjadi dekat atau sebaliknya.

"Jarak Bumi dan Matahari tidak semakin menjauh," tutur Thomas, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Sementara itu, jarak antara Matahari dan Bumi dipengaruhi oleh orbit Bumi saat mengitari Matahari.

"Orbit Mumi mengitari Matahari berbentuk lonjong. Ada jarak terdekat, ada jarak terjauh," tambah dia.

Jarak terdekat Bumi saat mengitari Matahari adalah 147 juta kilometer (km). Adapun jarak terjauh Bumi dengan Matahari adalah 152 juta km.

Fenomena Bumi berada di posisi terjauh dari Matahari ini disebut dengan aphelion.

Baca juga: Kenapa Cuaca Akhir-akhir Ini Dingin? Benarkah sebab Fenomena Aphelion?

Dampak fenomena aphelion

Fenomena aphelion di mana titik orbit Bumi terjauh dari Matahari tidak memiliki dampak apapun terhadap iklim di Bumi.

"Sama sekali tidak berdampak. Info tentang perihelion atau aphelion di medsos banyak bersifat hoaks," tandas Thomas.

Sebelumnya, informasi mengenai fenomena aphelion memang kerap tersebut di media sosial.

Informasi itu mengaitkan antara fenomena aphelion yang menyebabkan suhu di Bumi menjadi lebih dingin.

Namun sesuai dengan pernyataan Thomas dan Badan Meteorologi, Klimatografi, dan Geofisika (BMKG), informasi itu adalah tidak benar.

Baca juga: Beredar Pesan Berantai Aphelion Sebabkan Cuaca Dingin hingga Agustus, Ini Kata BMKG

Sekilas tentang aphelion

Dikutip dari Almanac, aphelion adalah keadaan ketika titik orbit Bumi terjauh dari Matahari.

Sementara titik orbit Bumi yang paling dekat dengan Matahari disebut perihelion.

Kedua istiah ini berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu helios berarti "Matahari" dan apo berarti "jauh," serta peri berarti "dekat".

Perbedaan kedua jarak titik orbit itu disebabkan oleh orbit Bumi ke Matahari yang memiliki lintasan berbentuk elips atau oval.

Fenomena aphelion selalu terjadi di awal Juli. Sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari Juni di mana jarak Bumi berada paling jauh dengan matahari.

Sementara perihelion terjadi di awal Januari atau sekitar dua minggu setelah titik balik Matahari Desember. Saat itu jarak Bumi berada paling dekat dengan Matahari.

Pada 2022, aphelion terjadi mulai 4 Juli pukul 03:10 Waktu Bagian Timur. Bumi akan berada 94.509.598 mil dari Matahari.

Sementara perihelion terjadi pada 4 Januari pukul 01:52 Waktu Bagian Timur di mana Bumi berada 91.406.842 mil dari Matahari.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Fakta Titik Aphelion

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi