Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Menarik tentang Gurun Sahara

Baca di App
Lihat Foto
Sergey Pesterev
Ilustrasi padang pasir Gurun Sahara yang tandus, gersang dan panas.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gurun Sahara identik dengan tempat paling gersang dan panas di dunia.

Gurun pasir yang terletak di benua Afrika ini memiliki wilayah yang sangat luas mencapai 3.320.000 mil persegi atau 8.600.000 km persegi.

Sangking luasnya, terdapat dua iklim utama di Gurun Sahara. Bahkan, salju bisa turun di gurun yang kering.

Berikut 6 fakta menarik dari Gurun Sahara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 50 Tahun Hari Bumi, Ini Perubahan di Amazon, Gurun Sahara, dan Antartika

1. Arti nama Sahara

Dikutip dari Britannica, nama Gurun Sahara diambil dari bahasa Arab "ahra" yang berarti gurun, dan jamaknya, "ahara".

Hal ini juga terkait dengan kata sifat ashar yang berarti seperti gurun dan membawa konotasi yang kuat dari warna kemerahan dari dataran tanpa vegetasi ini.

2. Berapa luas Gurun Sahara?

Diketahui, luasan Gurun Sahara sekitar 3.000 mil (4.800 km) dari timur ke barat, dan sekitar 800-1,200 mil dari utara ke selatan.

Gurun Sahara memiliki luas total sekitar 3.320.000 mil persegi atau 8.600.000 km persegi.

Selain itu, gurun Sahara berbatasan dengan samudera Atlantik di barat, pegunungan Atlas dan laut Mediterania di utara, laut Merah di timur, dan wilayah Sahel di sisi selatan.

Sangking luasnya, Gurun Sahara membentang di 11 negara yakni Aljazair, Chad, Mesir, Libya, Mali, Mauritania, Maroko, Niger, Sudan, Sahara Barat, dan Tunisia.

Baca juga: Fenomena Hujan Salju di Gurun Sahara, Keempat Kalinya Sepanjang Sejarah

3. Iklim di Gurun Sahara

Sahara menunjukkan variabilitas iklim yang besar di dalam perbatasannya, dengan dua iklim utama yang membedakan sepanjang sumbu utara-selatan.

Iklim pertama adalah garis lintang utara gurun dengan iklim subtropis kering dan memiliki dua musim hujan

Kemudian, garis lintang yang selatan, meskipun juga gersang, lebih tropis dan memiliki hanya satu musim hujan.

Jangkauan selatan Sahara berakhir di Sahel, zona penyangga semi kering yang memisahkan gurun dari bioma sabana yang lebih beriklim di luarnya.

Sejumlah faktor lain memengaruhi variabilitas iklim di Sahara termasuk topografi seperti pegunungan, dataran tinggi, dataran berpasir dan kerikil, dataran garam, cekungan, dan lainnya.

Baca juga: Mungkinkah Mengubah Gurun Menjadi Hutan?

Dikutip dari Kompas.com, (26/2/2021), berdasarkan laporan tahun 2008 dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California, ketika panas dan cahaya matahari mengenai permukaan gurun pasir, butiran pasir di lapisan atas gurun menyerap dan juga melepaskan panas kembali ke udara.

Pada siang hari, radiasi pasir dari energi matahari memanaskan udara dan menyebabkan suhu naik dan menjadi sangat panas.

Namun, pada malam hari sebagian besar panas di pasir dengan cepat menyebar ke udara dan tidak ada sinar matahari untuk memanaskannya kembali, membuat pasir dan sekitarnya menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Kendati demikian, fenomena ini saja tidak menyebabkan penurunan suhu yang drastis.

Alasan utama terjadinya perubahan suhu yang drastis seperti di Gurun Sahara yang membuat suhu di malam hari sangat dingin ini adalah karena udara gurun sangat kering.

Sejumlah ilmuwan memperkirakan bahwa Sahara menjadi gersang sekitar dua hingga tiga juta tahun yang lalu, sementara yang lain berpendapat bahwa hal itu sudah terjadi sebelum ini.

Baca juga: Fenomena Bumi Berputar Lebih Cepat dan Hari Jadi Pendek, Ini Penjelasan BRIN

4. Apakah ada orang yang tinggal di Gurun Sahara?

Konon, jauh sebelum catatan sejarah, pernah ada orang-orang yang tinggal di Gurun Sahara.

Namun, saat ini, Gurun Sahara terlalu gersang untuk dihuni manusia.

Temuan arkeologis menunjukkan bahwa pernah ada danau Sahara kuno, di tepi pantainya manusia bisa bertahan hidup dengan berburu dan memancing.

Bahkan setelah danau-danau ini tidak ada lagi, manusia bisa bertahan selama berabad-abad di gurun menggunakan metode alternatif, yakni penggembala nomaden menggembalakan kambing, domba, atau unta ke padang rumput dan apapun yang dapat ditemukan.

Manusia saat itu bisa menjadi petani menetap yang sumber kehidupannya terbatas pada oasis, memanfaatkan sumber daya air mereka yang terbatas untuk menanam tanaman, seperti kurma dan jelai.

Profesi lain dan spesialis (misalnya, pandai besi) berdagang barang dengan tetangga petani dan penggembala di wilayah itu.

Kelompok-kelompok tertentu juga ada yang melakukan perjalanan jauh menggunakan karavan rute untuk mendapatkan mata pencaharian mereka.

Karavan rute adalah perjalanan dengan unta ke oasis dan pusat populasi di seluruh Sahara.

Baca juga: Apakah Jarak Matahari Semakin Menjauh dari Bumi? Ini Kata BRIN

5. Sumber utama air di Gurun Sahara

Dikutip dari Live Science, (25/2/2022), meski air langka di seluruh wilayah, Gurun Sahara memiliki dua sungai permanen yakni Sungai Nil dan Sungai Niger.

Tidak hanya itu, setidaknya ada 20 danau musiman dan akuifer besar yang menjadi sumber utama air untuk menghidupi lebih dari 90 oasis utama di seluruh wilayah Gurun Sahara.

Sempat muncul kekhawatiran bahwa akuifer di Sahara akan mengering karena penggunaan yang berlebih.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters pada tahun 2013 menemukan bahwa akuifer masih diberi bersumber melalui hujan dan limpasan.

6. Salju bisa turun di Gurun Sahara

Dikutip dari The Conversation, (13/1/2022), hujan salju dilaporkan turun beberapa kali di Gurun Sahara selama beberapa dekade terakhir.

Terbaru, salju dilaporkan turun di Gurun Sahara pada Januari 2022.

Biasanya, suhu udara di Gurun Sahara bisa mencapai 58 derajat celsius. Namun, pada Januari 2022, suhu udara sempat turun mencapai -2 derajat celsius.

Agar salju bisa turun, diperlukan dua sifat cuaca yang berbeda yakni suhu dingin dan udara lembab.

Kehadiran salju mencerminkan kombinasi khusus dari sirkulasi udara di atmosfer dan sifat permukaan tanah tempat salju turun.

Suhu rendah juga tercatat (khususnya pada malam hari) karena permukaan tanah Gurun Sahara yang gundul dan langit yang tidak berawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi