KOMPAS.com - Sepanjang Kamis (11/8/2022) hingga Jumat (12/8/2022) pagi, sejumlah berita menjadi berita terpopuler kanal Tren, salah satunya adalah berita soal kekosongan Pertalite di sejumlah SPBU.
Beberapa warganet mengeluhkan soal kekosongan Pertalite di sejumlah SPBU, salah satunya adalah SPBU yang berlokasi di Solo.
Menanggapi hal tersebut, Pertamina pun angkat suara.
Berita terpopuler kanal Tren selanjutnya adalah soal negara-negara pemakan mi instan terbanyak di dunia.
Juga berita tentang keluhan orangtua siswa terhadap imbauan agar siswa mengenakan atribut Arema.
Berikut selengkapnya:
1. Kekosongan Pertalite di beberapa SPBU
Media sosial Twitter diramaikan oleh unggahan sejumlah warganet yang mengeluhkan soal kekosongan Pertalite di beberapa SPBU. Salah satunya, terjadi di SPBU yang berlokasi di Solo.
Menanggapi hal ini, Pertamina pun angkat bicara.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dengan tegas menangkis kabar langkanya Pertalite tersebut. Menurutnya, stok Pertalite masih sangat aman.
Sedangkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengatakan bahwa konsumsi BBM masyarakat memang tengah mengalami kenaikan.
Selengkapnya, bisa dibaca di artikel ini:
Ramai soal Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU, Ini Kata Pertamina
2. Negara pemakan mi instan terbanyak di dunia
Karena kepraktisannya, mi instan menjadi makanan yang banyak digemari oleh masyarakat dunia.
Dilansir dari World Instant Noodles Association (WINA), mi instan bukanlah produk yang baru muncul beberapa tahun belakangan. Dari sejarahnya, makanan ini sudah ada semenjak Perang Dunia II berakhir.
Mi instan sendiri pertama kali eksis di Jepang pada tahun 1958. Selepas itu, beberapa negara tercatat sebagai pengonsumsi mi instan terbanyak, dengan angka hingga jutaan porsi.
Negara mana saja itu? Ada di artikel berikut:
Negara Pemakan Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
3. Anak sekolah disuruh pakai atribut Arema
Media sosial ramai soal protes orangtua siswa yang keberatan dengan imbauan penggunaan atribut klub Arema Malang saat sekolah.
Meskipun hanya bersifat imbauan, orangtua siswa mengatakan bahwa hal tersebut bisa membuat anak-anak yang tak mengenakan atribut Arema Malang menjadi malu dan canggung untuk pergi ke sekolah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Muhammad Nur Widianto membenarkan adanya surat imbauan tersebut.
Menurut dia, imbauan penggunaan atribut Arema Malang di lingkungan Pemkot Malang, instansi pemerintah, instansi swasta, dan masyarakat umum bukanlah hal baru.
Ramai soal Anak Sekolah Disuruh Pakai Atribut Arema, Orangtua Protes
4. Media internasional yang soroti kasus Brigadir J
Kasus kematian Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang melibatkan petinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Irjen Ferdy Sambo, menjadi perhatian dunia internasional.
Hal itu terbaca dari sejumlah media besar luar negeri yang turut memberitakan perkembangan kasus yang telah dinyatakan masuk ranah pembunuhan berencana ini.
Salah satu media internasional yang membedah kasus Brigadir J adalah The Straits Times.
The Straits Times sudah memberitakan kasus Brigadir Yosua atau Brigadir J dan Irjen Sambo sejak pertengahan Juli 2022.
Media internasional lain yang juga mengangkat kasus pembunuhan Brigadir J ada pada artikel ini:
5 Media Internasional Soroti Kasus Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo, Apa Kata Mereka?
5. Tiga fitur baru Whatsapp
WhatsApp kembali mengeluarkan fitur atau kebijakan baru terkait privasi penggunanya.
Kali ini, aplikasi yang ada di bawah perusahaan Meta itu memiliki 3 fitur baru yang diperkenalkan bagi penggunanya.
Mengenai fitur baru ini, juga dipaparkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Meta, Mark Zuckerberg, yang memberikan keterangan melalui unggahan Facebook miliknya.
Menurut Zuckerberg, Meta akan terus membangun cara baru untuk melindungi pesan pengguna, menjaganya tetap pribadi dan aman seperti percakapan tatap muka.
Mengenai fitur baru Whatsapp, ada di artikel berikut:
3 Fitur Baru WhatsApp, Salah Satunya soal Hilangkan Status Online
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.