Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deret Alibi Sang Jenderal: Pelecehan di Rumah Dinas Berganti Pelecehan Harkat dan Martabat

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Irjen Pol Ferdy Sambo kurang lebih menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama tujuh oleh Bareskrim Polri terkait kasus dugaan tindak pidana polisi tembak polisi di rumah dinasnya yang menewaskan Brigadir J. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo tercatat memberikan keterangan yang berubah-ubah terkait peristiwa kematian Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya, di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Alibi yang berubah-ubah ini pun menjadi bulan-bulanan masyarakat yang berharap keadilan bisa ditegakkan bagi Brigadir J, yang kehilangan nyawa pada 8 Juli 2022.

Berikut adalah dua alibi berbeda yang disampaikan oleh pihak Ferdy Sambo (FS).

Pelecehan seksual dan tembak menembak

Dikutip dari Kompas.com (13/7/2022), pada awal kasus ini muncul ke permukaan, keterangan yang disampaikan adalah bahwa Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri FS, yakni Putri Candrawathi (PC), di kamar pribadi PC di lantai 1 rumah dinas FS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PC pun berteriak, dan menyebabkan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (Bharada E) yang ada di lantai 2 bertanya pada Brigadir J apa yang sedang terjadi.

Bukan mendapat jawaban, Brigadir J justru mengeluarkan tembakan ke arah Bharada E, yang membuat Bharada E harus membela diri dan membalas tembakan kepada Brigadir J.

Baca juga: Penjelasan LPSK soal Asesmen Psikologi Istri Ferdy Sambo


Seluruh tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J, jumlahnya 7, tak ada yang mengenai tubuh Bharada E.

Alasannya, karena posisi Bharada E ada di atas sehingga menyulitkan Brigadir J. Ada pula yang menyebut kondisi Brigadir J yang panik, karena baru saja melakukan perbuatan asusila terhadap istri atasannya.

Sebaliknya, 5 tembakan yang dibuat oleh Bharada E semua mengenai tubuh Brigadir J.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut motif penembakan yang dilakukan oleh Bharada E terhadap Brigadir J adalah karena membela diri.

Baca juga: 5 Media Internasional Soroti Kasus Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo, Apa Kata Mereka?

Dibantah Kapolri

Namun, seiring berkembangnya kasus ini dan munculnya pengakuan dari Bharada E yang sudah menjadi justice collaborator membuat tabir gelap kematian Brigadir J perlahan terungkap.

Pada Selasa (9/8/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa kronologi yang beredar sebelumnya dipastikan tidak benar. Misalnya terjadinya peristiwa tembak-menembak.

Dalam kesempatan itu, Listyo mengungkapkan yang sebenarnya terjadi adalah aksi penembakan terhadap Brigadir J oleh Bharada E atas perintah FS.

Jadi, aksi tembak-tembakan yang sebelumnya disampaikan tidak benar adanya.

"Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan awal. Tim khusus menemukan bahwa peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap saudara J yang menyebabkan saudara J meninggal dunia, yang dilakukan saudara RE, atas perintah saudara FS," ungkap Kapolri.

Baca juga: Rekam Jejak Irjen Ferdy Sambo, Eks Kadiv Propam Polri Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

Pelecehan harkat dan martabat keluarga

Setelah alibi pertama tidak terbukti, terbaru, pihak FS menyatakan bahwa Brigadir J telah melecehkan harkat dan martabat keluarganya saat berada di Magelang.

Hal itu membuat FS marah, sebagaimana disampaikan oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Informasi itu diperoleh Bareskrim dari keterangan Sambo saat menjalani proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Mako Brimob, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: 3 Jenderal Polisi Dicopot dari Jabatan akibat Kasus Kematian Brigadir J, Termasuk Irjen Ferdy Sambo

Sambo mengaku marah dan emosi saat mendapat laporan dari sang istri, terkait perbuatan yang dilakukan Brigadir J.

Perbuatan tersebut, menurut Sambo dilakukan saat Putri dan Brigadir J tengah berada di Magelang, Jawa Tengah.

Berangkat dari perbuatan yang disebut telah melukai harkat dan martabat keluarganya tersebut, Sambo pun mengajak anak buahnya untuk merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca juga: 3 Jenderal Polisi Dicopot dari Jabatan akibat Kasus Kematian Brigadir J, Termasuk Irjen Ferdy Sambo

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beragam Hoaks Seputar Tewasnya Brigadir J

(Sumber: Kompas.com/ Diva Lutfiana Putri, Inten Esti Pratiwi, Rahel Narda Chaterine, Adhyasta Dirgantara | Editor: inten Esti Pratiwi, Fitria Chusna Farisa , David Oliver Purba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi