Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 14 Agustus: Shanghai Perpanjang Masa Tes Covid-19 | Korut Hapus Kewajiban Masker

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Warga memakai masker berbelanja di supermarket distrik Chaoyang, Beijing, China, Senin (25/4/2022). Tes Covid-19 massal digelar mulai Senin di distrik Chaoyang yang dihuni lebih dari tiga juta orang, menyusul lonjakan kasus Covid-19.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah negara kini kembali dihadapkan dengan kenaikan kasus akibat varian baru, di tengah upaya mereka menuju endemi Covid-19.

Kendati demikian, kenaikan kasus tidak membuat negara-negara itu menerapkan kembali pembatasan seperti sebelumnya.

Kekebalan yang sudah terbentuk melalui vaksinasi dan infeksi Covid-19 menjadi faktor penting untuk menekan jumlah pasien dengan kondisi parah atau meninggal dunia.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Minggu (14/8/2022) adalah sebagai berikut:

Sementara kasus aktif secara global mencapai 21.218.553 dengan rincian 21.172.906 dalam kondisi ringan dan 45.647 di antaranya kritis.

Baca juga: Menilik Aturan soal Adanya Kasus Covid-19 di Sekolah, Berapa Lama KBM Diberhentikan?


Update kasus Covid-19 di Indonesia

Di Indonesia, tren kenaikan kasus masih fluktuatif di angka ribuan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi seiring ditemukannya subvarian Omicron.

Pada Sabtu (13/8/2022), Indonesia melaporkan 5.104 kasus Covid-19, terendah dalam lima hari terakhir.

Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta dengan 2.287 kasus dan Jawa Barat 1.129 kasus.

Dengan catatan angka kasus baru tersebut, positivity rate Covid-19 di Indonesia mencapai 9,08 persen.

Berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus di suatu negara dianggap terkendali apabila angka positivity rate berada di bawah 5 persen.

Baca juga: Kapan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Dilakukan pada Masyarakat Umum?

Shanghai perpanjang syarat tes Covid-19 mingguan

Kota terpadat di China, Shanghai, telah memperpanjang persyaratan tes mingguan Covid-19 dan pengujian gratis hingga akhir September 2022.

Dikutip dari Channel News Asia, warga tanpa catatan tes asam nukleat dalam tujuh hari terakhir akan diberi tanda kuning pada sistem kode kesehatan Shanghai.

Kode kuning membatasi akses ke beberapa tempat umum.

Pada Sabtu (13/8/2022), otoritas kesehatan di Shanghai mengatakan bahwa mereka mendeteksi satu kasus bergejala dan tiga tanpa gejala sehari sebelumnya.

Baca juga: Pfizer Kantongi Izin BPOM, Kapan Pemberian Vaksinasi Booster untuk Remaja?

Provinsi selatan Hainan saat ini merupakan wilayah yang paling parah dilanda China, dengan 594 kasus bergejala dan 832 kasus tanpa gejala dalam 24 jam terakhir.

Pembatasan ketat dan penguncian di tujuan wisata populer diperkirakan akan berlangsung selama akhir pekan.

Pada hari yang sama, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan total 2.144 infeksi Covid-19 baru, dengan rincian 704 bergejala dan 1.440 tidak menunjukkan gejala.

Baca juga: Jenis Vaksin Booster Kedua Berdasarkan Booster Pertama, Apa Saja?

Korut hapus kewajiban memakai masker

Korea Utara telah mencabut mandat masker dan melonggarkan pembatasan virus lainnya pada Sabtu.

Ini terjadi beberapa hari setelah Kim Jong Un menyatakan kemenangan atas virus corona.

Korea Utara sebelumnya menyalahkan Seoul karena menyebabkan wabah Covid-19 di Utara dan mengancam akan "memusnahkan" pihak berwenang Korea Selatan apabila diperlukan.

"Langkah wajib mengenakan masker dicabut di semua area kecuali area garis depan dan perbatasan kota, mengingat seluruh negara berubah menjadi zona bebas epidemi," tulis kantor berita resmi Korea Central News Agency (KCNA).

Baca juga: Apa Itu Epidemi Infeksi Usus yang Merebak di Korea Utara?

Jarak sosial dan tindakan anti-virus lainnya juga dicabut kecuali untuk wilayah perbatasan.

Orang-orang dengan gejala penyakit pernapasan disarankan untuk memakai masker dan warga Korea Utara didesak untuk tetap waspada terhadap hal-hal yang tidak normal.

Sejak akhir April, Korea Utara telah mencatat hampir 4,8 juta kasus demam dan hanya mengidentifikasi sebagian kecil dari mereka sebagai Covid-19.

Dari kasus itu, 74 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Sempat Dikabarkan Sakit, Apa Penyebab Kim Jong-un Kini Tampak Kurus?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Vaksin Covid-19 Tangkal Penularan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi