Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Dua Benda Bercahaya di Langit Pekanbaru, Ini Penjelasan BRIN

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Instagram
Tangkapan layar video viral dua benda bercahaya seperti meteor jatuh di langit Pekanbaru.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video memperlihatkan dua benda bercahaya melintas di langit Pekanbaru Riau, viral di media sosial.

Salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini “Does anyone know?,” tulis akun terrsebut.

Pihaknya sembari melampirkan video yang menunjukkan dua benda bercahaya bergerak beriringan di langit Pekanbaru.

“Kejadian dilangit Pekanbaru ada cahaya yang melintas gak tau apa, ada yg tau???” tulis akun tersebut.

Unggahan tersebut diunggah pada Sabtu (13/8/2022). Hingga kini telah disukai lebih dari 7.037 pengguna.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam komentar muncul terkait dengan unggahan itu. “Hujan meteor guys,” tulis salah seorang pengguna. “Ufo?,” tanya pengguna lain.

Benda apakah itu? Berikut penjelasan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN):

Baca juga: Viral, Video Remaja Cegat Truk Kontainer di Jalan Tol hingga Tertabrak, Ini Kata Polisi

Penjelasan BRIN

Terkait video viral dua benda bercahaya di langit Pekanbaru tersebut, Kompas.com menghubungi Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa BRIN Andi Pangerang.

Andi menjelaskan bahwa benda bercahaya sebagaimana yang terlihat tersebut adalah pecahan roket Ariane 5.

“Itu adalah pecahan Roket Ariane 5 yang jatuh di daratan Kalimantan Barat pada Sabtu (13/8) pukul 21.43 WIB,” ujar Andi, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/8/2022).

Lanjut Andi, sebelumnya fenomena tersebut terlihat sebagai puing roket Ariane 5 yang melintas di langit Pekanbaru sekitar pukul 20.47 WIB dari arah barat hingga timur.

Andi menjelaskan bahwa roket Ariane biasa dipakai untuk meluncurkan wahana antariksa lain, seperti satelit dan wahana lainnya.

Roket Ariane sendiri diluncurkan oleh Arianespace, perusahaan komersial pertama di dunia yang menyediakan layanan peluncuran wahana antariksa.

Peluncuran Roket Ariane ini biasa dilakukan di negara Guyana Prancis, benua Amerika Selatan.

“Pecahan roket yang mengenai pemukiman tentunya berbahaya karena selain dapat menimbulkan kerusakan material dan menimpa manusia, juga mengandung radiasi elektromagnetik yang dapat mengganggu perangkat elektronik,” ungkapnya.

Meski demikian Ia mengatakan sejauh ini belum ada konfirmasi ke Pihak BRIN terkait adanya puing roket yang jatuh ke permukaan bumi.

Ia menambahkan, masyarakat bisa memantau secara real-time terkait benda jatuh antariksa melalui laman orbit.brin.go.id.

Baca juga: Kata PLN soal Unggahan Viral Tagihan Listrik Pelanggan Rp 80 Juta

Bukan hujan meteor

Andi menyebut, benda bercahaya yang terlihat di langit Pekanbaru itu bukanlah hujan meteor sebagaimana yang disampaikan sejumlah warganet di kolom komentar.

Ia mengatakan, hujan meteror Perseid titik radian baru terbit sekitar tengah malam saat bulan berkulminasi.

Namun, dalam video terlihat ketinggian bulan sudah 15 derajat.

“Meskipun ada hujan meteor, seperti Kappa Cygnid yang terbit dari timur laut dan terbenam di barat laut, tetapi arah gerak benda langitnya justru dari barat ke timur,” ujarnya.

Andi mengatakan, arah gerak ini seperti arah gerak satelit saat mengorbit bumi yang berbeda dengan arah gerak benda langit alami yang mengikuti gerak semu harian bulan dan matahari.

Selain itu, dari video terlihat bahwa lebih menyerupai meteor karena reentry benda buatan, yakni ada beberapa serpihan yang berdekatan dan berderetan dengan laju relatif lambat dibanding meteor yang berasal dari benda alami.

“Dengan alasan-alasan di atas, saya cukup yakin bahwa apa yang terlihat di video itu adalah reentry benda antariksa buatan, yakni ARIANE 5 DEB R/B dg nomor katalog 39037,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi