Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu PTSD? Indikasi Gangguan Kesehatan Jiwa Istri Ferdy Sambo

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS TV
Istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menangis setelah membesuk suaminya di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/8/2022).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemukan beberapa indikasi masalah kesehatan jiwa pada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Menurut Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, indikasi tersebut mengarah pada PTSD disertai kecemasan dan depresi.

"Akan tetapi ditemukan potensi risiko keberbahayaan terhadap diri sendiri yang ditandai dengan kondisi psikilogis menjadi PTSD disertai kecemasan dan depresi," kata Susilaningtias, dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip dari Kompas.com (15/8/2022).

Susilaningtias mengungkapkan, masalah psikologis tersebut dapat dikaitkan dengan terduga korban kekerasan seksual dan terduga saksi percobaan pembunuhan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski begitu, pihaknya tidak menemukan adanya risiko keberbahayaan yang dipersepsikan sebagai ancaman dari pelaku kekerasan seksual yang sudah tewas.

Lantas, apa itu PTSD?

Baca juga: LPSK: Istri Ferdy Sambo Ada Potensi PTSD Disertai Depresi

Apa itu PTSD?

Post-traumatic stress disorder atau PTSD adalah kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa traumatis, baik dengan menyaksikan maupun mengalami langsung.

Gangguan stres pascatrauma ini merupakan bentuk respons terhadap perubahan kimia dan saraf otak setelah terpapar peristiwa mengancam atau traumatis.

Dikutip dari Kompas.com, PTSD bisa terjadi di semua kelompok usia dengan beberapa gejala khas, seperti kilas balik, mimpi buruk, kecemasan parah, serta pikiran tak terkendali akan peristiwa tersebut.

Peristiwa traumatis yang bisa memicu PTSD, antara lain bencana alam, terlibat dalam perang atau pertempuran militer, pelecehan fisik secara seksual, dan kecelakaan.

Umumnya, orang dengan PTSD akan kesulitan mengatasi ketakutan yang muncul.

Dirinya juga kerap kali was-was, stres, atau takut, bahkan saat situasi sedang aman.

Kondisi tersebut bisa berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sejak kejadian, dan menghambat aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Mengenal Depresi, Gejala dan Cara Menanganinya

Gejala PTSD

Gejala PTSD biasanya muncul sekitar satu bulan setelah kejadian. Namun, gejala bisa juga muncul setelah bertahun-tahun peristiwa terjadi.

Gejala tersebut dikelompokkan menjadi empat bagian, yakni:

1. Ingatan yang mengganggu 2. Penghindaran 3. Perubahan negatif dalam pemikiran dan suasana hati 4. Perubahan reaksi fisik dan emosional

Baca juga: Apakah Depresi Bisa Menyebabkan Seseorang Meninggal Dunia?

Penyebab PTSD

PTSD dapat terjadi pada seseorang yang melalui atau menyaksikan peristiwa traumatis, seperti bencana alam, perang atau pertempuran militer, atau kekerasan.

Dilansir dari Healthline, sebuah studi pada 2018 menunjukkan bahwa penderita PTSD memiliki hipokampus atau area otak yang mengatur memori dan emosi, lebih kecil.

Namun, tidak diketahui apakah volume hipokampus tersebut memang lebih kecil atau akibat trauma yang justru menurunkan volume bagian otak tersebut.

Beberapa penyebab lain, bisa merupakan kombinasi dari:

  • Pengalaman yang membuat stres berat, termasuk jumlah dan tingkat keparahan trauma yang pernah dialami
  • Risiko kesehatan mental yang diturunkan, seperti riwayat keluarga akan kecemasan (anxiety) atau depresi (depression)
  • Temperamen atau bagian dari kepribadian
  • Cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.

Diagnosis dan perawatan PTSD

Diagnosis PTSD dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan mental dan pemeriksaan fisik.

Adapun umumnya, penanganan PTSD melibatkan terapi bicara atau psikoterapi dan pengobatan.

(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Xena Olivia| Editor Sabrina Asril, Resa Eka Ayu Sartika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi