Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Paskibraka yang Selalu Diturunkan dalam Upacara HUT RI

Baca di App
Lihat Foto
DOK KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Upacara pada Penurunan Bendera Negara Sang Merah Putih yang digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa sore, 17 Agustus 2021.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya kembali menggelar Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Memperingati HUT Ke-77 RI pada 17 Agustus 2022.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, upacara HUT ke-77 RI akan menghadirkan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

Paskibraka diturunkan secara penuh sesuai formasi 17-8-45 pada sesi upacara pengibaran dan penurunan bendera merah putih.

Barisan Paskibraka ini selalu menarik perhatian masyarakat di tengah kemegahan upacara Hari Kemerdekaan RI tiap tahunnya.

Kendati demikian, keberadaan anggota Paskibraka di Hari Kemerdekaan RI ini bukan merupakan hal baru.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagasan pembentukan Paskibraka telah mucul sejak puluhan tahun yang lalu.

Baca juga: Jadwal Pelaksanaan Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Merah Putih 17 Agustus 2022

Sejarah Paskibraka

Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

Istilah Paskibraka pertama dicetuskan oleh Idik Sulaeman pada 1973. Sebelumnya, pasukan ini disebut sebagai Pasukan Pengerek Bendera Pusaka.

Paskibraka memiliki tugas utama untuk mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia, baik di tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Wali Kota), Provinsi (Kantor Gubernur), maupun Nasional (Istana Merdeka) pada 17 Agustus.

Anggota Paskibraka berasal dari pelajar SMA Sederajat yang telah mengikuti serangkaian seleksi.

Baca juga: 50 Link Twibbon dan Ucapan Selamat HUT Ke-77 RI 17 Agustus 2022

Lahir pada 1946

Dilansir dari polbangtanmalang, gagasan Paskibraka pertama kali lahir pada tahun 1946, tepatnya ketika Ibukota Indonesia dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.

Saat itu, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka guna memperingati HUT ke-1 RI.

Pengibaran bendera akan dilaksanakan pada 17 Agustus 1946 di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta.

Mendapat mandat dari Presiden pertama RI, Mayor Mutahar memberikan gagasan agar pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air.

Hal itu karena mereka merupakan generasi penerus perjuangan bangsa yang nantinya akan mengemban tanggung jawab negara.

Kendati demikian, gagasan itu tidak mungkin terlaksana sehingga Mayor Mutahar hanya menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebetulan sedang berada di Yogyakarta.

Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.

Baca juga: Sederet Promo Kemerdekaan 17 Agustus 2022, dari KAI, Pizza Hut, sampai Dufan

Formasi 17-8-45 Paskibraka

Pada 1967, Soekarno kembali memanggil Mayor Mutahar untuk menangani masalah pengibaran bendera pusaka.

Berlandaskan pada ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:

  • Pasukan 17/pengiring (pemandu)
  • Pasukan 8/pembawa bendera (inti)
  • Pasukan 45/pengawal.

Formasi tersebut melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45).

Saat itu, Mayor Mutahar hanya dapat melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka.

Hingga pada 1969, anggota Paskibraka terdiri dari remaja siswa SLTA se-Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia.

Masing-masing provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.

Baca juga: Terpilih Jadi Paskibraka Nasional, Divani Akhirnya Wujudkan Mimpinya Sejak Kecil, Ibu: Bangga Sekali, Terharu

Daftar nama anggota Paskibraka tahun 2022

Pada Senin (15/08/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengukuhkan 68 orang putra-putri Indonesia dari 34 provinsi yang menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di halaman depan Istana Merdeka.

Mereka ini adalah yang bertugas mengibarkan bendera merah putih pada Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022 di halaman Istana Merdeka.

Sementara pada sore harinya, mereka juga akan kembali bertugas dalam upacara penurunan bendera.

Dilansir dari setkab, berikut daftar 68 anggota paskibraka yang bertugas dalam Upacara Hari Kemerdekaan ke-77 RI:

  1. Mohammad Rifat Zayyan (Provinsi Aceh)
  2. Rinda Febriola (Provinsi Aceh)
  3. Mario Adhiyaksa Sihombing (Provinsi Sumatra Utara)
  4. Marfah Ronaito Batubara (Provinsi Sumatra Utara)
  5. M. Faiz Assidiki (Provinsi Sumatra Barat)
  6. Faiha ‘Athahillah (Provinsi Sumatra Barat)
  7. Muhammad Farrel Althaf Yudawa (Provinsi Riau)
  8. Dhea Sumardi (Provinsi Riau)
  9. Ardan Muzaki Yudha Baskara (Provinsi Kepulauan Riau)
  10. Faradita Dwi Safitri (Provinsi Kepulauan Riau)
  11. Jefry Rohmady (Provinsi Jambi)
  12. Zikra Anugrah Choiriah (Provinsi Jambi)
  13. Muhammad Carlos Aldionsi (Provinsi Sumatra Selatan)
  14. Aisyah Ramadhani (Provinsi Sumatra Selatan)
  15. Abi Fadilla Ramadhan (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)
  16. Chikar Novrya Putri Caesaria (Provinsi Kepulauan Bangka Belitung)
  17. Alfath Juan Daniswar (Provinsi Bengkulu)
  18. Demanda Berliana Sari (Provinsi Bengkulu)
  19. Rendy Rafael Hogan (Provinsi Lampung)
  20. Shelin Tan Aprilia (Provinsi Lampung)
  21. Muhammad Ikram Aththariq (Provinsi DKI Jakarta)
  22. Savina Fasha (Provinsi DKI Jakarta)
  23. Bramantya Rizky Wiratama (Provinsi Jawa Barat)
  24. Nadyna Youtana (Provinsi Jawa Barat)
  25. Isra Mashel Arifin (Provinsi Banten)
  26. Putri Viona (Provinsi Banten)
  27. Muhammad Rajwa Al Farizi (Provinsi Jawa Tengah)
  28. I Dewa Ayu Firsty Melta Dewanggi (Provinsi Jawa Tengah)
  29. Gerrad Maylano Kisyan Putra (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
  30. Ghania Taufiqa Salma Wibowo (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)
  31. Abimanyu Farrelandhika Kusuma (Provinsi Jawa Timur)
  32. Ayumi Putra Sasaki (Provinsi Jawa Timur)
  33. I Kadek Kemala Permana Putra (Provinsi Bali)
  34. Ni Ketut Pande Suastini (Provinsi Bali)
  35. Muhammad Talbiah Taranggana (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
  36. Melinda Trihapsari (Provinsi Nusa Tenggara Barat)
  37. Kevin Tino (Provinsi Nusa Tenggara Timur)
  38. Keren Hapukh Dana Fanggidae (Provinsi Nusa Tenggara Timur)
  39. Hizkia Kevin Manullang (Provinsi Kalimantan Utara)
  40. Yaffa Irwala Farizah (Provinsi Kalimantan Utara)
  41. Ghari Baldy Al Ramadhan (Provinsi Kalimantan Barat)
  42. Anita Rahmawati (Provinsi Kalimantan Barat)
  43. Rafly Tri Aditama (Provinsi Kalimantan Tengah)
  44. Hairunisa Nurtaza Dewantari (Provinsi Kalimantan Tengah)
  45. Muhammad Restu Pramudya (Provinsi Kalimantan Selatan)
  46. Felicia Hana Wahyudi (Provinsi Kalimantan Selatan)
  47. Muhammad Remyza Baihaqy (Provinsi Kalimantan Timur)
  48. Fulgentia Marianne (Provinsi Kalimantan Timur)
  49. Kurnia Isa Adolfo Onibala (Provinsi Sulawesi Utara)
  50. Kenny Feren Kambey (Provinsi Sulawesi Utara)
  51. Ariel Derio Permana (Provinsi Sulawesi Barat)
  52. Dhara Banjarani (Provinsi Sulawesi Barat)
  53. Yusril Mahendra Sofyan (Provinsi Sulawesi Tengah)
  54. Faine Amanda Dwi Fania (Provinsi Sulawesi Tengah)
  55. Arnold Steven Sinaga (Provinsi Sulawesi Tenggara)
  56. Divani Alifia Siswanto (Provinsi Sulawesi Tenggara)
  57. Muhammad Azwar (Provinsi Sulawesi Selatan)
  58. Bintang (Provinsi Sulawesi Selatan)
  59. Mohamad Ziad Lahay (Provinsi Gorontalo)
  60. Ade Jullistry Damopolil (Provinsi Gorontalo)
  61. Aldy Hadparo Tualeka (Provinsi Maluku)
  62. Maria Stella Sainyakit (Provinsi Maluku)
  63. Muhammad Assyaibani Abusama (Provinsi Maluku Utara)
  64. Aiswa Djien Pandey (Provinsi Maluku Utara)
  65. Abdul Rohman Rumagesan (Provinsi Papua Barat)
  66. Carrolaen Domenique Cordias Dimara (Provinsi Papua Barat)
  67. James Valentino Yoku (Provinsi Papua)
  68. Svetiana Giovanny Tukayo (Provinsi Papua).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi