Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Baru Moderna Disebut Mampu Melawan 2 Jenis Varian Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/OASISAMUEL
Ilustrasi vaksin dosis pertama dan kedua Covid-19 buatan Moderna.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 Moderna diklaim mampu untuk melawan virus corona awal dan varian Omicron.

Inggris akan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin bivalen Moderna sebagai booster bagi orang dewasa untuk musim gugur.

Regulator obat-obatan Inggris (MHRA) menyebut jika vaksin bivalen yang digunakan untuk booster kuat dalam menghadapi subvarian Omicron BA.1 dan virus corona jenis awal.

Selain itu, ketika diberikan sebagai dosis keempat, vaksin Moderna dapat meningkatkan antibodi penetral virus sebanyak delapan kali lipat terhadap Omicron.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Apa yang diberikan oleh vaksin bivalen adalah membantu melindungi kita dari penyakit ini (Covid-19) karena virus terus berkembang," ujar Kepala Eksekutif MHRA June Raine, dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/8/2022).

Baca juga: Vaksin Baru Covid-19 Diklaim Bisa Lawan Dua Varian Virus Corona, Disetujui di Inggris

Apa itu vaksin bivalen?

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo menjelaskan bahwa vaksin bivalen adalah vaksin yang dapat mencegah lebih dari satu penyakit sekaligus.

"Kalau yang ini kan tetap satu virus tapi variannya berbeda, kalau (vaksin bivalen) Moderna ini," kata Windhu kepada Kompas.com, Rabu (17/8/2022).

Windhu menilai jika dengan adanya vaksin bivalen dapat membuat pencegahan Covid-19 secara lebih efisien.

Hal tersebut dikarenakan vaksin bivalen dapat sekaligus mengatasi lebih dari satu virus, sehingga tidak perlu melakukan vaksinasi untuk spesifikasi virus tersendiri.

"Jadi kalau bisa menggunakan bivalen, trivalen, tetravalen ya lebih bagus," jelas Windhu.

Perlu kajian untuk di Indonesia

Namun Windhu juga menjelaskan, jika penggunaan vaksin bivalen harus melalui kajian apabila akan digunakan di Indoensia.

Hal tersebut dikarenakan vaksin atau obat yang digunakan di populasi berbeda, maka efektivitasnya juga akan berbeda.

"Misalnya orang Indonesia kan berbeda dengan orang Amerika yang gaya hidupnya lain, cara hidupnya lain, paparan penyakitnya berbeda, nah itu harus selalu melalui kajian," jelas Windu.

"Nanti ITAGI yang akan mengkaji apakah Moderna yang bivalen ini memang cocok untuk populasi Indonesia," tambahnya.

Baca juga: Update Corona 17 Agustus 2022: Inggris Setujui Vaksin Pertama Khusus untuk Varian Omicron

 

Memiliki harga yang lebih mahal

Meskipun vaksin bivalen memiliki efektifitas mencegah penyakit yang lebih banyak, namun Windu mengatakan bahwa harga vaksin tersebut bisa lebih mahal.

Harga vaksin bivalen tersebut dapat membuat Indonesia harus mengkaji ulang apakah harus mendatangkan vaksin bivalen atau tidak.

Kecuali, Indonesia mendapatkan hibah vaksin bivalen yang dapat digunakan untuk vaksinasi kepada masyarakat.

"Manfaat yang didapatkan apakah memang masih sebanding dengan cost-nya," ungkap Windhu.

Windu mengatakan bahwa sampai hari ini, vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia masih dapat mencegah berbagai varian virus corona yang mewabah.

Meskipun vaksin Covid-19 terdapat penurunan atau perbedaan efikasi terhadap varian atau subvarian baru, akan tetapi dinilai tidak signifikan.

"Artinya bahwa Sinovac misalnya yang menggunakan inactivated virus yang original tetap bisa melawan mencegah perburukan gejala pada misalnya varian Omicron, masih bisa," ucap Windhu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi