Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Paradoks Rahwana dan Gunung

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ARIMBIHP
Tokoh Rahwana dalam pementasan Ravana Sveta yang digelar di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta.
Editor: Sandro Gatra

ALKISAH menurut kisah Ramayana versi Walmiki yang juga sama atau minimal mirip versi Wayang Purwa namun beda dari versi Srilanka, Rahwana adalah mahluk paling jahat di alam semesta ini.

Kemudian saya membuat dongeng khayalan saya sendiri di mana Rahwana merasa diri mahluk paling sakti mandraguna di alam semesta sehingga memindah gunung Mahameru pun mampu.

Semar merasa geli campur jengkel menyimak arogansi Rahwana, maka menantang Rahwana untuk membuat sebuah gunung sedemikian besar dan berat sehingga dirinya tidak mampu memindahnya.

Rahwana tertawa terbahak-bahak menerima tantangan Semar untuk membuat sebuah gunung sedemikian besar dan berat sehingga dirinya tidak mampu memindahnya akibat sangat percaya bahkan yakin dirinya memang sakti mandraguna sehingga mampu melakukan apa pun termasuk membuat gunung sedemikian besar dan berat sehingga dirinya tidak mampu mengangkatnya.

Maka Rahwana segera mengerahkan segenap kesaktian yang dia miliki untuk membuat sebuah gunung yang sangat besar dan berat kemudian dengan mudah Rahwana mengangkat dan memindah gunung ultra besar dan hiper berat itu ke lokasi lain lalu dengan bangga tertawa terbahak-bahak melapor keberhasilan dirinya ke Semar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Semar tertawa terbahak-bahak menertawakan Rahwana gagal membuat gunung sedemikian besar dan berat sehingga dirinya tidak mampu mengangkat apalagi memudah gunung tersebut.

Rahwana marah maka segera membuat sebuah gunung sedemikian besar dan berat sehingga dirinya tidak mampu mengangkat apalagi memindahkannya.

Semar makin tertawa termehek-mehek sebab ternyata Rahwana yang mengaku dirinya mampu melakukan apa pun terbukti tidak mampu mengangkat apalagi memindah gunung buatan dirinya sendiri.

Tentu saja Rahwana luar biasa jengkel dipermainkan oleh logika Semar bermain paradoks Rahwana dan gunung, maka Rahwana kembali mengulang membuat gunung yang sedemikian besar dan berat sehingga dirinya tidak mampu mengangkat apalagi memindahnya demi mematahkan paradoks bikinan Semar tentang Rahwana dan gunung.

Konon sampai sekarang Rahwana masih sibuk berjuang bikin gunung lalu secara bergilir mampu atau tidak mampu mengangkatnya demi mematahkan paradoks bikinan Semar tentang Rahwana dan gunung tanpa pernah berhasil mematahkannya sampai akhir jaman.

Ada sejenis hikmah bisa ditarik dari dongeng paradoks Rahwana dan gunung, yaitu akibat kekal-abadi sibuk membuat gunung yang sedemikian besar dan berat sehingga dirinya sendiri tidak mampu mengangkat apalagi memindahkannya, maka Rahwana tidak sempat mengumbar angkara murka dirinya, termasuk tidak punya waktu untuk menculik Shinta sehingga tidak ada perang antara Rama dan pasukan Wanara melawan Rahwana dan pasukan raksasa serta dedemitnya.

Kisah Ramayana baik versi Walmiki mau pun versi Sri Lanka berhenti sampai Rama dan Shinta dikawal Laksmana mengembara selama lima belas tahun di rimba belantara kemudian dengan selamat dan damai kembali ke Ayodhya sebagai ibu kota kerajaan Kosala karena Rahwana tidak sempat menculik Shinta akibat kekal-abadi sibuk berusaha mematahkan paradoks Rahwana dan gunung yang diberikan oleh Semar secara berkelanjutan berulang-kali tanpa mampu berhasil sampai akhir zaman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi