Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Setelah Melahirkan

Baca di App
Lihat Foto
Genbest
Tekanan darah ibu hamil merupakan hal yang harus diperhatikan selama kehamilan. Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa membahayakan bumil dan calon buah hati
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi bisa menjadi salah satu permasalahan yang muncul pada ibu hamil pascamelahirkan.

Sebuah penelitian di jurnal American Heart Association, menemukan bahwa tekanan darah tinggi yang berkepanjangan merupakan hal yang umum terjadi pada ibu hamil.

Dikutip dari Medical News Today, tekanan darah tinggi pada ibu hamil atau preeklamsia adalah kondisi berbahaya yang berkembang selama kehamilan dan menyebabkan tekanan darah tinggi dan kelebihan protein dalam urin.

Preeklamsia bisa sembuh usai persalinan. Namun, kondisi ini juga bisa bertahan pascamelahirkan atau dikenal dengan preeklampsia pascapersalinan (postpartum pre-eclampsia).

Baca juga: Respons KAI soal Twit Viral Disebutkan Ibu Hamil Kelelahan Naik Turun Tangga di Stasiun Cakung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan tekanan darah tinggi ibu hamil terjadi?

Menurut Mayo Clinic, preeklampsia atau tekanan darah tinggi pascapersalinan bisa terjadi 48 jam sejak melahirkan hingga enam minggu atau lebih.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Primaya Hospital Bekasi Timur Dian Burhansah mengatakan, preeklampsia setelah melahirkan ini memiliki beberapa gejala, di antaranya:

Preeklampsia pascapersalinan membutuhkan perawatan segera. Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kejang dan komplikasi serius, seperti stroke , kerusakan organ, bahkan kematian.

Baca juga: Cara Mengganti Utang Puasa bagi Ibu Hamil dan Menyusui


Penyebab tekanan darah tinggi pascamelahirkan

Tekanan darah tinggi pascamelahirkan dapat diderita oleh siapa saja.

Akan tetapi, penyebab preeklampsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil hingga kini masih belum diketahui secara pasti.

Hanya saja, terdapat wanita yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami preeklampsia.

Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian menuliskan daftar faktor-faktor spesifik yang membuat seorang wanita berisiko terkena tekanan darah tinggi setelah melahirkan.

Beberapa faktor risiko preeklamsia selama kehamilan meliputi:

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

Cara menurunkan tekanan darah tinggi usai melahirkan

Menurut Primaya Hospital, preeklampsia dapat diatasi dengan beberapa tindakan, di antaranya:

1. Memeriksakan kandungan secara rutin

Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke fasiltas kesehatan penting dilakukan untuk memonitor tekanan darah ibu hamil selama mengandung hingga sesudah melahirkan.

2. Menjaga berat badan

Selain itu, ibu hamil perlu bisa menjaga berat badan selama kehamilan. Tujuannya untuk menghindari tekanan darah tinggi setelah melahirkan.

3. Konsumsi makanan gizi seimbang

Cara menurunkan tekanan darah tinggi setelah persalinan juga bisa dengan melakukan pola makan sehat dengan gizi yang seimbang.

Baca juga: Manfaat Mendengarkan Musik bagi Ibu Hamil, Janin, dan Bayi

4. Kelola perasaan

Stres bisa memicu kenaikan tekanan darah dalam tubuh. Oleh karena itu, CDC menganjurkan agar ibu hamil memperhatikan perasaannya usai melahirkan.

5. Konsultasikan dengan dokter

Jika ibu hamil memiliki keluhan atau gejala tekanan darah tinggi selama proses mengandung, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Dokter atau tim perawatan kesehatan akan dapat membantu menemukan obat-obatan yang aman dikonsumsi selama kehamilan atau setelah melahirkan.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil yang Terinfeksi Bisa Tularkan Virus Corona ke Janinnya?


KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apakah Minum Air Kelapa saat Hamil Bisa Membuat Bayi Bersih?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi