Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Tertinggi di Indonesia, Mana Saja?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Dalam Rakornas tersebut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan inflasi bisa berisiko lebih tinggi dari batas atas sasaran 3 persen, plus minus 1 persen hingga akhir tahun yang disebabkan oleh masih tingginya harga pangan dan energi global, gangguan cuaca, serta kesenjangan pasokan antarwaktu dan antardaerah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah memaparkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia pada year-on-year Juli 2022 mencapai 4,94 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa besaran tingkat inflasi tersebut telah melebihi batas sasaran pemerintah.

"Masih lebih rendah dari negara lain, tapi melebihi batas atas sasaran 3 persen +/- 1 persen," kata Perry dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022, dikutip dari YouTube BI, Kamis (18/8/2022).

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Pakai APBN, Apa Dampaknya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perry menjelaskan, melonjaknya tingkat Inflasi di Indonesia salah satunya karena tingginya inflasi kelompok pangan yang mencapai 11,47 persen.

Mestinya, inflasi kelompok pangan tidak lebih dari 5 persen atau maksimal 6 persen.

"Tekanan bersumber terutama kenaikan komoditas global akibat berlanjutnya ketegangan geopolitik di sejumlah negara yang mengganggu mata rantai pasokan global dan juga mendorong sejumlah negara melakukan kebijakan proteksionisme pangan," ungkap Perry.

Baca juga: Indonesia Alami Inflasi Tertinggi sejak 2015, Apakah Bisa Resesi Lagi?

Dunia sedang menghadapi krisis

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi situasi yang sulit.

Hal tersebut dimula dengan adanya pandemi Covid-19 yang mewabah dan bahkan sampai saat ini masih ada negara yang angka kasus Covid-19 masih tinggi.

"Kemudian muncul perang, muncul krisis pangan, muncul krisis energi, muncul krisis keuangan, inilah yang saya bilang tadi keadaan yang sangat sulit," ucap Jokowi dalam kesempatan yang sama.

Jokowi menegaskan pemerintah harus bekerja ekstra, dikarenakan kondisi yang tidak normal.

"Enggak bisa lagi kita bekerja rutinitas, enggak bisa kita bekerja hanya melihat makronya saja, enggak bisa. Enggak akan jalan percaya saya," tegas dia.

Baca juga: Apa Alasan Jokowi Berkunjung ke China dan Bertemu Xi Jinping?

5 provinsi dengan tingkat inflasi terbesar

Jokowi menyebutkan bahwa inflasi adalah momok yang dirasakan oleh semua negara, terutama untuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa daerah yang angka inflasinya sudah berada di atas 5 persen.

Berikut adalah rinciannya:

  1. Jambi: 8,55 persen
  2. Sumatera Barat: 8,01 persen
  3. Bangka Belitung: 7,77 persen
  4. Riau: 7,04 persen
  5. Aceh: 6,97 persen

"Tolong ini dilihat secara detail yang menyebabkan ini apa. Agar bisa kita selesaikan bersama-sama dan bisa turun lagi di bawah 5, syukur bisa di bawah 3," kata Jokowi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi dan Dampaknya

Penyaluran komoditas

Jokowi memperingatkan untuk para gubernur dan bupati/wali kota dan jajaran terkait untuk memperhatikan harga komoditas yang naik di daerah masing-masing.

Jika sudah ditemukan adanya komoditas yang mengalami kenaikan harga karena keterbatasan jumlah, maka komoditas tersebut dapat disuplai dari daerah lain.

"Bisa saja beras, bisa saja bawang merah, bisa saja cabai. Dan dicek tim pengendali inflasi pusat cek daerah mana yang memiliki pasokan cabai yang melimpah atau beras yang melimpah, disambungkan," kata Jokowi.

Baca juga: Analisis Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia serta Dampaknya

Namun, Jokowi juga pernah mendapat laporan jika menyuplai komoditas dari satu daerah ke daerah lain memiliki kendala seperti transportasi yang mahal.

Oleh sebab itu, Jokowi berpesan agar pemerintah daerah dapat menggunakan anggaran tak tertuga untuk menutup pembiayaan transportasi pengiriman komoditas.

"Dan saya sudah perintahkan kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengeluarkan surat keputusan entah surat edaran yang menyatakan bahwa anggara tidak terduga bisa digunakan untuk menyelesaikan inflasi di daerah," jelas dia.

Baca juga: Di Balik Pedasnya, Cabai Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 negara yang jatuh ke jurang resesi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi