Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan 3 Menteri Beri Sinyal Kenaikan Harga BBM Subsidi, Ini Respons Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Nur Jamal Sha'id
Sinyal kenaikan harga bbm subdisi dari Jokowi dan tiga meteri
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri membeberkan sinyal kenaikan harga BBM subsidi.

Jokowi sempat menyinggung kenaikan harga BBM saat menyampaikan besarnya subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk menahan agar inflasi Indonesia tidak tinggi.

"Itu harga yang disubsidi oleh pemerintah yang besarnya, itung-itungan kita di tahun ini subsidinya Rp 502 triliun," kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com.

Sebab, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tidak mampu terus menerus menahan subsidi yang terlalu besar.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa pemberian subsidi untuk BBM akan kembali dihitung oleh Menteri Keuangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Isu Pertalite Naik Jadi Rp 10.000 Per Liter

Sinyal kenaikan harga BBM subsidi dari tiga menteri

Selain Presiden Jokowi yang menyinggung soal pemberian subsidi BBM, sejumlah menteri juga sempat menyampaikan potensi kenaikan harga BBM subsidi, yakni:

1. Bahlil Lahadalia

Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pernah mengatakan adanya potensi harga BBM subsidi naik.

Meskipun demikian, ia tidak menyampaikannya secara gamblang mengenai kapan kenaikan harga BBM subsidi itu akan terjadi.

"Rasa-rasanya sih untuk menahan terus dengan harga BBM seperti sekarang, feeling saya sih harus kita siap-siap, kalau katakanlah kenaikan BBM itu terjadi," ungkap Bahlil, dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, ia mengatakan bahwa beban subsidi diproyeksikan membengkak hingga Rp 600 triliun pada akhir 2022 lantaran lonjakan harga energi global.

Baca juga: Rencana Kenaikan Harga BBM dan Dampak-dampak yang Ditimbulkan

2. Arifin Tasrif

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga pernah menanggapi isu kenaikan harga BBM subsidi, Pertalite.

Saat itu, dia mengatakan bahwa rencana kenaikan harga Pertalite masih dalam pembahasan pemerintah.

Pihaknya mengaku masih berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

"Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih dikoordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian)," ungkapnya, dilansir dari Antara.

Baca juga: Ramai soal Pertalite Kosong di Sejumlah SPBU, Ini Kata Pertamina

3. Luhut Binsar Pandjaitan

Baru-baru ini, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegatakan bahwa Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar pada pekan depan.

Menurut Luhut, sinyal kenaikan BBM itu telah diberikan oleh Presiden Jokowi, lantaran beban APBM menanggung subsidi sangat besar.

"Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian karena kita harga BBM termurah di kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," kata Luhut, sebagaimana diberitakan Kompas.com.

Kebijakan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi salah satu cara pemerintah untuk mengurangi beban APBN.

Terkait sinyal kenaikan harga BBM subsidi Pertalite itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menyiapkan bantuan sosial yang akan disalurkan oleh Menteri Sosial.

Adapun skema penyaluran bansos masih sama seperti di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Pertamina Naikkan Harga BBM Non-Subsidi, Pengamat: Sudah Tepat

Bagaimana respons Pertamina?

Terkait sinyal kenaikan harga BBM subsidi pertalite yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dan tiga menteri lainnya, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.

"Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah, karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator," ungkapnya kepada Kompas.com, Sabtu (20/8/2022).

Pertamina akan melaksanakan kebijakan yang menjadi arahan perusahaan dalam mendistribusikan BBM kepada masyarakat.

Hingga artikel ini dibuat, harga BBM subsidi Pertalite belum mengalami kenaikan, yakni masih Rp 7.650 per liter di seluruh SPBU di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi