Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Masuk Indonesia, Apa Penyebab Cacar Monyet?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia.

Diberitakan Kompas.com, pasien kasus pertama cacar monyet di Indonesia berdomisili di Provinsi DKI Jakarta.

Juru Bicara Kemenkes Syahril mengatakan, pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tersebut merupakan seorang laki-laki berusia 27 tahun.

Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dan baru tiba di Indonesia sejak 8 Agustus 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cacar Monyet Ada di Indonesia, Ini Cara Penyebaran, Vaksin, dan Pengobatannya

Lantas, apa penyebab cacar monyet?

Penyebab cacar monyet

Dilansir dari b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id, cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Baca juga: Cacar Monyet Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala dan Cara Pencegahannya

Transmisi cacar monyet

Juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril mengatakan, transmisi cacar monyet tidak semudah Covid-19 yang melalui droplet di udara.

Dijelaskan Syahril, seperti dilansir dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, penularan cacar monyet melalui kontak erat.

Ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan.

Baca juga: Kasus Pertama Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Ini Penjelasan Epidemiolog

 

Tidak diperlukan ruang isolasi

Lebih lanjut, pasien dengan cacar monyet tidak diperlukan ruang isolasi sebagaimana pasien Covid-19.

Ruang isolasi untuk pasien Covid-19 memerlukan tekanan negatif, sementara untuk pasien monkeypox ruang isolasi tersebut tidak diperlukan.

Terapi perawatan klinis cacar monyet harus dioptimalkan sepenuhnya untuk meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala sisa jangka panjang.

Selain itu, pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Pertama Terkonfirmasi di Indonesia, Kemenkes Ungkap Gejalanya

Perlukah vaksinasi untuk cacar monyet?

Terkait vaksinasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan rekomendasi untuk vaksinasi massal dalam menghadapai monkeypox.

Namun demikian, Syahril menjelaskan, Indonesia sedang memproses untuk pengadaan vaksinasi untuk cacar monyet dan harus melalui rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

Dijelaskan bahwa pasien monkeypox akan sembuh sendiri apabila tidak ada infeksi tambahan atau tidak ada komorbid yang berat yang dapat memperparah kondisi pasien.

"Kalau pasiennya tidak ada komorbid dan tidak ada penyakit pemberat lain, Insya Allah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri," ucap Syahril.

Baca juga: Mengapa WHO Mengganti Nama Penyakit Cacar Monyet?


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi