Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Seseorang Bisa Pingsan di Bawah Terik Matahari?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi pingsan .
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Setiap Agustus, beragam acara digelar untuk memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Selain upacara bendera, banyak kegiatan yang kerap dilakukan di luar ruangan dan di bawah terik matahari, seperti gerak jalan dan aneka perlombaan lainnya.

Pemandangan yang kerap terjadi saat upacara atau kegiatan lainnya di bawah terik matahari adalah peserta yang tiba-tiba jatuh pingsan.

Padahal, peserta kegiatan itu sebelumnya dalam kondisi sehat dan tak menunjukkan gejala gangguan kesehatan apa pun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mengapa seseorang bisa pingsan saat kepanasan di bawah sinar matahari?

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Eka Ginanjar mengatakan, pingsan terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat.

Baca juga: Viral, Video Prajurit Wanita Angkatan Udara Sempoyongan Nyaris Pingsan Saat Upacara di Istana Merdeka

"Aliran darah ke otak itu tidak maksimal maka orang akan mengalami pingsan dalam artian black out atau tidak sadar sementara," kata Eka kepada Kompas.com, Kamis (18/8/2022).

Kendati demikian, seseorang yang mengalami kondisi itu nantinya akan pulih kembali saat bangun.

Ia menjelaskan, terhambatnya aliran darah ini bisa disebabkan karena berbagai faktor.

"Yang paling sering adalah kepanasan, kelelahan, dia bisa mengalami semacam dehidrasi, kekurangan energi, terutama orang-orang yang kurang sarapan atau kurang tidur," jelas dia.

Selain itu, terhambatnya aliran darah ke otak juga bisa disebabkan oleh heat stroke, karena terik matahari yang cukup panas.

Ketika heat stroke, Eka menyebut pembuluh darah di kepala akan mengkerut, sehingga sirkulasi aliran darah di otak berkurang secara tiba-tiba.

Kondisi terakhir adalah gangguan irama jantung pada pasien yang memiliki masalah jantung.

Baca juga: Kronologi Ibu di Tasikmalaya Meninggal Usai Balap Karung, Sempat Pingsan Terbentur Aspal

Pertolongan yang bisa dilakukan

Sementara itu, dokter ahli penyakit dalam Andi Khomeini Takdir menjelaskan lebih lanjut mengenai pertolongan pertama yang bisa dilakukan jika ada seseorang yang pingsan ketika mengikuti kegiatan di bawah terik matahari.

Sebagai catatan, pertolongan pertama ini bisa dilakukan apabila tidak terdapat petugas medis di lokasi.

Jika menemui orang pingsan, Andi menyebut upaya pertama yang bisa dilakukan adalah melonggarkan pakaian.

"Pertama harus melonggarkan pakaian, misal kancing celana atau baju, supaya saluran napasnya lebih lega," kata Andi saat dihubungi secara terpisah, Kamis (18/8/2022).

Selanjutnya, Andi menjelaskan bahwa peserta yang pingsan itu kemudian harus dibawa ke tempat teduh dengan menggunakan tandu.

Apabila tidak terdapat tandu, bisa digendong dengan posisi tubuh yang rata atau sejajar.

"Kalau dibopong dengan posisi yang salah bisa berabe. Jadi bopongnya bisa dengan tandu supaya rata atau harus diluruskan dan itu tidak bisa dilakukan satu orang," jelas dia.

Selanjutnya, peserta tersebut sebaiknya diberi asupan gula, seperti teh. Dengan catatan, posisi kepala harus sedikit diangkat untuk menghindari tersedak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi