Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat yang Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Yana Vasileva
Ilustrasi obat
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Berat badan menjadi topik yang sensitif bagi sebagian orang. Selain karena pola makan tak sehat, kenaikan berat badan bisa juga dipicu oleh konsumsi obat-obatan tertentu.

Beberapa obat-obatan tersebut antara lain obat diabetes, tekanan darah tinggi, dan depresi.

Menurut laman Best Life, meski berpotensi menaikkan berat badan, pastikan untuk tak gegabah menghentikan konsumsi obat.

Pasalnya, obat yang telah diresepkan oleh tenaga kesehatan tidak boleh dihentikan tanpa konsultasi terlebih dahulu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Presiden Farmasi SingleCare, Shaili Gandhi menyarankan, jika kenaikan berat badan berdampak negatif pada kesehatan, tak perlu sungkan untuk berbicara dengan dokter.

Hal ini guna mencari alternatif obat lain yang bisa dikonsumsi tanpa menaikkan berat badan.

Lantas, mana saja obat yang berpotensi menaikkan berat badan?

Baca juga: Ganja, Obat atau Racun?

1. SSRIs

SSRIs atau Selective Serotonin Reuptake inhibitors adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengatasi gejala depresi sedang hingga berat.

Beberapa yang termasuk SSRIs seperti escitalopram (Lexapro), paroxetine (Paxil), fluoxetine (Prozac), dan sertraline hidroklorida (Zoloft).

Meski menyelamatkan banyak orang, tetapi obat-obatan ini juga berpotensi mempengaruhi nafsu makan dan kebiasaan olahraga.

Dilansir dari Everyday Health, penambahan berat badan biasanya terjadi di awal konsumsi obat.

Hal ini, jika tidak diawasi dengan baik, bisa menjadi masalah di kemudian hari.

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan untuk Anda yang Hobi Makan di Luar

2. Beta-blockers

Beta-blockers atau penghambat beta merupakan kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengobati beragam kondisi jantung, termasuk gagal jantung.

Menurut Mayo Clinic, belum diketahui mengapa beta-blockers menyebabkan penambahan berat badan. Bisa jadi, lantaran obat ini memperlambat metabolisme.

Jika mengonsumsi beta-blockers untuk gagal jantung dan berat badan naik lebih dari 1-1,4 kilogram dalam sehari atau sekitar 2,3 kilogram dalam seminggu, segera beri tahu dokter.

Kenaikan berat badan secara tiba-tiba ini bisa pertanda adanya cairan menumpuk di kaki, perut, atau dada. Penumpukan cairan ini bisa menandakan memburuknya kondisi gagal jantung.

Selanjutnya, dokter akan membantu menentukan apakah kenaikan berat badan berasal dari penumpukan cairan atau tidak.

Baca juga: Cara Menurunkan Gula Darah dan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat

3. Insulin

Insulin adalah hormon produksi pankreas untuk membantu mengendalikan gula darah. Penambahan insulin kerap dilakukan para penderita diabetes.

Insulin bisa membuat tubuh lebih mudah mengubah gula menjadi lemak jika terlalu banyak mengonsumsi makanan manis.

Untuk itu, pastikan untuk membatasi makanan dan minuman manis agar lingkar pinggang tak melebar.

4. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah kelompok obat yang mengandung hormon steroid sintesis. Obat ini menghambat produksi zat yang menimbulkan peradangan dalam tubuh.

Obat ini, termasuk prednison dan kortison, sering digunakan untuk meredakan peradangan seperti alergi, lupus, dan reumathoid arthritis.

Namun, obat ini juga bisa meningkatkan nafsu makan atau retensi cairan. Akibatnya, kenaikan berat badan pun bisa terjadi.

Dikutip dari Healthline, umumnya, semakin tinggi dosis steroid dan semakin lama mengonsumsinya, maka semakin besar pula kemungkinan kenaikan berat badan.

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan Usia 40 Tahun ke Atas secara Cepat

5. Obat anti kejang

Orang dengan epilepsi atau gangguan kejang lain mungkin mengalami peningkatan nafsu makan saat minum obat seperti gabapentin (Gralise), pregabalin (Lyrica), dan vigabatrin (Sabril).

Oleh karena itu, jika kenaikan berat badan membahayakan kondisi kesehatan, maka konsultasikan dengan dokter untuk beralih ke obat epilepsi yang tak berhubungan dengan berat badan.

6. Antipsikotik

Antipsikotik adalah golongan obat untuk mengendalikan dan mengurangi gejala psikosis yang bisa dialami penderita gangguan mental.

Umumnya, kelompok obat ini digunakan untuk mengobati skizofrenia dan gangguan bipolar.

Sayangnya, antipsikotik memiliki efek samping yang kurang menguntungkan, yaitu kenaikan berat badan.

Baca juga: Dengan Tinggi dan Berat Badan Sama, Kenapa Lekuk Tubuh Bisa Berbeda-beda?

7. Obat alergi yang bisa dibeli bebas

Obat alergi yang bisa dibeli bebas (over the counter/OTC) bisa juga menyebabkan penambahan berat badan.

Beberapa yang sudah terbukti adalah antihistamin seperti fexofenadine (Allegra) dan cetirizine (Zyrtec).

Penambahan berat badan saat konsumsi obat ini, umumnya terjadi pada anak-anak.

Meski demikian, belum ada alasan pasti mengapa obat ini bisa berpengaruh pada berat badan. Kemungkinan, lantaran peningkatan nafsu makan, kelesuan, atau perubahan metabolisme.

Jika khawatir dengan obat alergi OTC yang bisa menambah berat badan, cobalah untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan apoteker.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi