KOMPAS.com - Untuk menemukan ide kreatif, ada beragam cara yang dilakukan oleh seseorang, misalnya membaca buku dan melihat keramaian media sosial.
Terkadang, cara-cara tersebut tak kunjung membuahkan hasil. Namun ternyata, ide-ide kreatif itu justru kerap muncul ketika seseorang sedang mandi.
Beberapa ilmuwan dunia pun mengalami hal serupa. Archimedes, misalnya, menemukan hukum tekanan hidrostatik saat mandi.
Lantas, mengapa mandi bisa memicu kemunculan ide-ide kreatif?
Baca juga: Terlalu Sering Mandi, Apa Dampaknya?
Cara otak menghasilkan ide
Tidak ada aturan pasti untuk kreativitas, tetapi seniman dan pemikir sering kali menguraikan proses serupa, dikutip dari Science ABC.
Asumsikan Anda memiliki tugas kuliah untuk menulis suatu artikel atau esai tentang tema tertentu.
Anda dapat memulai dengan mengenal materi dan meneliti data yang tersedia. Dengan melakukan ini, Anda memasuki tahap persiapan, yaitu ketika mengumpulkan informasi yang relevan secara bersama-sama.
Tahap berikutnya, otak akan menginkubasi, mengolah, dan merenungkan gagasan itu. Otak kemudian membuat hubungan-hubungan antara informasi yang telah Anda kumpulkan.
Semua ini terjadi saat Anda tidak secara sadar memikirkannya, seperti ketika melakukan pekerjaan rumah tangga.
Setelah semua titik yang tepat terhubung satu sama lain, inspirasi pun muncul.
Momen ini akan membawa Anda ke tahap produksi, yaitu ketika menuliskan wawasan dan menuangkan pemikiran Anda.
Baca juga: Bolehkah Mandi Setelah Olahraga Malam? Ini Penjelasan Dokter
Otak produktif saat rileks
Saat pikiran Anda mengembara, otak menjadi bebas untuk bekerja tanpa sensor. Korteks asosiasi otak bekerja secara aktif untuk membuat hubungan antara pikiran yang berbeda.
Di sini, ide-ide saling bertabrakan hingga membentuk sebuah kombinasi yang sempurna.
Sebuah ide terwujud karena penyatuan pikiran acak yang melayang-layang saat pikiran Anda mengembara dengan bebas.
Dalam sebuah penelitian, peserta diberikan tes kreativitas yang dikenal dengan Unusual Uses Test (UUT).
Peserta diminta untuk memikirkan cara-cara baru untuk menggunakan barang-barang biasa, seperti klip kertas atau batu bata atau sepatu.
Antara putaran pertama dan kedua UUT, para peserta terlibat dalam tugas ringan yang membuat pikiran mereka mengembara atau tugas berat yang mengharuskan mereka berkonsentrasi, atau mereka hanya beristirahat.
Beberapa peserta harus memulai putaran kedua UUT tanpa istirahat.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang terlibat dalam melamun sambil melakukan tugas ringan berkinerja jauh lebih baik daripada kelompok lain.
Baca juga: Jalan Kaki 15 Menit Sehari Cukup untuk Pacu Kesehatan Otak
Ide kreatif saat mandi
Terkadang, mandi terasa seperti memasuki dimensi alternatif atau setidaknya pengalihan santai yang berumur pendek dari masalah yang dihadapi.
Saat tetesan air mengalir di tubuh, untuk sementara waktu Anda melepaskan diri dari dunia luar. Mandi adalah cara pelarian otak dari stres sehari-hari.
Saat mandi, otak kita dibanjiri neurotransmitter yang disebut dopamin. Ini adalah elemen dari sistem penghargaan otak yang membuat kita merasa baik.
Tak heran, dopamin juga dikenal sebagai "bahan kimia kesenangan". Pelepasan bahan kimia kesenangan ini meningkatkan kemampuan kreatif otak.
Selain itu, otak menghasilkan gelombang alfa saat sedang santai atau menganggur dan tidak berkonsentrasi pada tugas tertentu.
Gelombang alfa memiliki frekuensi sekitar 8 hingga 13Hz dan dapat diamati dalam elektroensefalogram (EEG) ketika seseorang dalam keadaan istirahat.
Sebuah penelitian menemukan, gelombang alfa meningkatkan kreativitas kita.
Gelombang alfa juga terjadi ketika Anda terlibat dalam aktivitas seperti melamun, refleksi diri, meditasi, atau hanya ketika Anda menutup mata dan memikirkan sesuatu yang damai.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.