Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Pandemi Banyak Orang Tak Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/ANDY WONG
Seorang pekerja yang mengenakan pelindung wajah dan masker pelindung dari virus corona, berjalan melalui sebuah hotel yang digunakan untuk orang-orang yang bekerja di Paralimpiade Musim Dingin 2022 untuk tinggal selama masa karantina kesehatan, Sabtu (19/3/2022), di distrik Yanqing. Beijing.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hampir tiga tahun pandemi Covid-19 menyerang dunia, ada 602.707.870 kasus infeksi dengan korban tewas 6.476.883 orang. 

Sementara di Indonesia, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, ada lebih dari 6,3 juta orang yang pernah terinfeksi virus corona.

Bahkan, beberapa orang mengalami reinfeksi virus corona meski dengan gejala yang tidak berat.

Melihat data tersebut, ada lebih banyak masyarakat yang masih terlindungi dan tidak pernah terinfeksi virus corona sama sekali.

Lantas, apa penyebabnya orang tersebut tidak atau belum terinfeksi Covid-19?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: UPDATE Corona 24 Agustus 2022: Covid-19 Turunkan Angka Pernikahan dan Kelahiran di China

Faktor individu dan lingkungan

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengungkapkan, sebagian masyarakat yang belum terkena Covid-19 kemungkinan dikarenakan dua faktor.

Faktor tersebut antara lain faktor individu yang berasal dari diri masing-masing orang, serta faktor lingkungan.

"Termasuk dalam hal ini kebijakan Pemerintah yang berbasis sains juga meminimalisir orang atau turut melindungi orang-orang ini," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/8/2022).

Dicky menjelaskan, faktor individu terdiri dari sikap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak.

Selain itu, ada pula proteksi dari dalam diri yakni melalui vaksinasi Covid-19.

"Jadi upaya yang berbasis science baik dalam bentuk perilaku, proteksi, itu yang membuat risiko mengecil," tutur dia.

"Sehingga tidak heran ada sebagian dari kita yang perawan terhadap Covid-19," lanjut Dicky.

Baca juga: Virus Polio Muncul di Amerika dan Inggris, Haruskah Indonesia Waspada?

Ada kemungkinan pernah terinfeksi

Lebih lanjut Dicky menuturkan, sebagian masyarakat yang belum terkena Covid-19 bisa juga sebenarnya pernah terinfeksi.

Sebab beberapa orang bisa jadi tidak pernah melakukan tes Covid-19, sehingga mengklaim tak pernah terinfeksi virus corona.

Padahal, menurutnya, tes seperti rapid test antigen maupun tes RT-PCR lah yang akan menegaskan bahwa seseorang tidak pernah terkena Covid-19.

"Untuk orang yang melakukan tes rutin, ketika ada gejala dia tes antigen atau PCR bahkan, jelas itu virgin (dari virus corona)," kata dia.

Namun, lanjut Dicky, jika sekadar klaim dan tidak ditunjang bukti laboratorium, maka patut diragukan.

"Apalagi di wilayah yang penyebarannya tinggi, juga dia tidak disiplin (protokol kesehatan), ya itu perlu dipertanyakan," ungkap Dicky.

Baca juga: Kasus Pasien di Gunungkidul Meninggal karena Reinfeksi Covid-19, Dinkes Belum Tahu Penyebabnya

Sebagian pernah terpapar

Penelitian dari dokter spesialis penyakit menular Paul Griffin menemukan, terdapat sejumlah orang dengan tingkat sel T lebih tinggi.

Tingkat sel T yang lebih tinggi menunjukkan kekebalan terhadap virus corona.

Menurut Griffin, hal ini membuktikan bahwa kemungkinan ada banyak orang yang sudah terinfeksi tanpa disadari.

"Sekitar setengah dari orang-orang dalam penelitian telah terpapar, tetapi mereka tidak sadar," kata dia, dikutip dari ABC News (17/8/2022).

Oleh karena itu, menurutnya, bisa saja tanpa sadar tertular Covid-19 dan tidak mengalami gejala atau bergejala sangat ringan.

Sehingga, sebagian orang menganggap yang dialami hanya demam atau pilek biasa.

Untuk itu Griffin menyarankan, tetap mematuhi semua protokol kesehatan agar terhindar dari kemungkinan tertular Covid-19.

Bukan hanya itu, penting juga untuk melakukan vaksinasi sebagai proteksi dari dalam tubuh.

"Yang penting adalah sudah divaksinasi dan tentu saja orang-orang yang terus mendapat vaksin akan terlindungi dengan baik dari penyakit ini," tutur dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi