Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Dari Papua hingga Piala AFF, Sebuah Kisah Inspiratif

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/jcomp
Banyak pemain bola hebat Indonesia yang berasal dari Papua.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Riski Monika dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang digandrungi oleh banyak kalangan, mulai dari usia muda hingga orang dewasa Sepak bola bahkan sudah menjadi budaya di masyarakat kita.

Hadir sejak zaman Hindia Belanda, Sepak bola pertama kali masuk ke Indonesia pada 1914. Merangkum dari PSSI, sepak bola di Indonesia secara modern dimulai dengan terbentuknya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930 di Yogyakarta.

Eksistensinya menyebar ke penjuru Nusantara, salah satunya bumi cenderawasih, Papua. Mikael Alfredo Tata, menjadi salah satu pemain bola asal Papua yang berhasil mewakili Indonesia di Piala AFF. Perjalanan kariernya tertuang dalam siniar Obsesif episode “Dari Papua Hingga Piala AFF”.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipercaya menjadi komponen lini pertahanan timnas U19, pemuda kelahiran Jakarta, 10 Mei 2004 ini sebelumnya pernah bergabung dalam skuad timnas U16. Sebelum itu, ia juga telah tergabung dalam klub Persipura Jayapura.

“Awanya ikut turnamen Kemenpora di Jayapura, lalu dipanggil timnas pelajar. Saat itu ada telescoping potensial yang dilihat, terus diajak gabung ke timnas U16,” tuturnya.

Sejak kecil Tata tumbuh menjadi anak yang gemar bermain bola. Hal itu membuatnya bergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB). Akan tetapi, keinginannya kala itu mendapat larangan dari orangtua.

Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia

Tak berputus asa, Tata tetap menunjukkan tekadnya hingga berada di posisi sekarang ini.

“Dulu sepatu bola sempet dibuang. Orangtua berpikir main bola mengganggu sekolah karena pelajaran di sekolah banyak yang tertinggal karena izin ikut turnamen,” ungkapnya.

Kegigihannya mewujudkan impian menjadi pemain bola mengantarkannya menjadi salah satu pemain timnas Indonesia dari bumi cenderawasih. Selain Tata, ada banyak punggawa timnas Indonesia yang berasal dari Papua.

Boaz Salosa

Namanya eksis kala dirinya sukses membawa Persipura menjuarai Liga Indonesia empat kali. Boaz masuk dalam skuad Garuda untuk Piala AFF 2004. Empat gol berhasil dicetaknya saat itu.

Lewat kemampuannya di lapangan hijau, Boaz dinobatkan menjadi pencetak gol terbanyak Indonesia Super League (ISL) dan masuk dalam daftar 50 Pesepak Bola terbaik Asia versi FourFourTwo pada 2017.

Ricky Kambuaya

Menjadi salah satu andalan pelatih asal negeri ginseng timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dirinya tak pernah absen dalam daftar skuad utama XI Garuda di babak penyisihan gelaran Piala AFF 2020. Pemain kelahiran Sorong, Papua ini dipercaya menjadi penghuni lini tengah tim Garuda Indonesia.

Gelandang berusia 26 tahun ini dinilai memiliki permainan yang cukup baik karena kerap melakukan tekanan terhadap lawan. Perjalanan karier sepak bola profesionalnya dimulai saat dirinya bergabung dengan PS Mojokerto Putra. Saat ini Ricky menjadi salah satu pemain Maung Bandung, Persib.

Melvin Rumere

Pemain muda yang menjadi perbincangan hangat para penggemar sepak bola ini merupakan pemain asal Papua yang bermain untuk Palmerston North Maist FC. Klub ini berkompetisi di Central Federation League New Zealand, setara dengan kasta ketiga Liga Selandia Baru.

Dirinya berhasil menjadi pencetak skor teratas dengan torehan 13 gol dari 12 laga yang dilewatinya. Dengan torehan tersebut, pemain yang berposisi sebagai sayap kiri itu mengantarkan timnya promosi di musim depan.

Ketiga pemain di atas tentu hanya sebagian kecil bukti nyata bahwa bumi cenderawasih memang menjadi tanah pencetak pemain bola andal. Bahkan, Alfredo Tata juga menyetujuinya.

Baca juga: Pentingnya Pembelaan Diri menurut Aiman Witjaksono

“Papua punya banyak anak berbakat di bola, sekolah sepak bola pun di sana banyak,” ungkapnya.

Tata juga membagikan sebuah prinsip hidup, yaitu selalu percaya pada proses, sabar, dan hadapi segalanya dengan senyuman.

Simak perbincangan hangat Mikael Alfredo Tata dalam siniar Obsesif edisi spesial: Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cendrawasih bertajuk “Dari Papua Hingga Piala AFF” berkolaborasi dengan Kominfo.

Ikuti siniarnya agar kamu tak tertinggal tiap ada episode terbaru!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi