Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehatkah Makan Telur Tiap Hari?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/COFEEFY WORKAFE
Beberapa ilmuwan menyatakan bahaya dari kebiasaan makan telur tiap hari.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com- Telur adalah bahan makanan yang murah, mudah didapat, dan bisa diolah menjadi apa saja.

Karena fleksibilitas inilah, telur adalah menu yang paling sering dijangkau oleh masyarakat.

Disajikan di pagi hari sebagai menu sarapan, atau pun dikonsumsi di malam hari sebagai pengganjal perut.

Telur hampir selalu ada di menu harian masyarakat kita. Jika tak menemani kopi pagi, telur akan menemani sajian malam mi instan.

Namun, sehatkah makan telur setiap hari? 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bahaya Mencuci Telur Sebelum Disimpan, Sudah Tahu?

Kaitan antara telur dan kolesterol

Dikutip dari Healthline, rata-rata setiap orang akan mengonsumsi 289 telur per tahun. Dari penelitian ini, berarti dalam seminggu setiap orang minimal mengonsumsi 5 butir telur.

Beberapa ahli memperingatkan akan bahaya kolesterol dari sebutir telur.

Jika dikonsumsi setiap hari, bukan tak mungkin akan ada penumpukan kolesterol di dalam arteri dan memicu serangan jantung.

Namun menurut beberapa ilmuwan lain, penumpukan kolesterol tak disumbang hanya dari konsumsi telur saja.

Melainkan dari lauk pauk teman telur yang ikut dikonsumsi ketika sarapan atau makan malam, seperti daging sapi dan ayam, atau minyak residu gorengan.

Dr. Sanjiv Patel, ahli kardiologi di Memorial Care Heart and Vascular Institute di Orange Coast Medical Center California mengatakan bahwa meski telur bukan penyumbang utama, namun tetap sebuah ide bagus untuk membatasi pengonsumsian kolesterol harian.

"Telur aman, asal tak dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dalam satu hari," ujar Patel.

Baca juga: Mana yang Lebih Sehat, Telur Orak-arik atau Telur Rebus?

Benarkah telur memicu diabetes?

Dalam penelitian lain, ilmuwan melihat adanya koneksi antara kebiasaan mengonsumsi telur setiap hari dengan risiko peluang terkena gangguan penyakit diabetes tipe 2.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, dilansir dari The Indian Express.

Setelah penelitian dilakukan dalam kurun waktu tertentu, didapatkan kesimpulan bahwa partisipan yang mengonsumsi telur dalam takaran banyak memiliki aktivitas fisik yang sangat kurang dibanding mereka yang lebih sedikit mengonsumsi telur.

Selain itu, partisipan yang mengonsumsi telur dalam jumlah banyak ini juga memiliki angka kolesterol lebih tinggi karena telah mengonsumsi lemak dan protein hewani secara berlebihan.

Sedangkan dalam studi yang dilakukan oleh University of South Australia tahun 2009, dinyatakan bahwa semua risiko atau efek di atas lebih tinggi risikonya terjadi pada wanita ketimbang pada pria.

Beberapa penelitian memang belum bisa menyimpulkan secara tegas kaitan antara pengonsumsian telur berlebih dengan meningkatnya peluang risiko terkena diebetes tipe 2.

"Namun jika telur dikonsumsi bersama mentega, minyak atau keju, barulah akan muncul potensi kenaikan kolesterol dan berat badan. Dan kenaikan berat badanlah yang bisa meningkatkan peluang terkena diabetes," ujar Chandalia, salah seorang peneliti.

Baca juga: Apa Itu Salmonella? Penyebab Telur Cokelat Kinder Ditarik di 7 Negara

Cara tepat makan telur

Salah satu cara terbaik mengonsumsi telur adalah dengan merebusnya dan membumbuinya hanya dengan garam dan merica saja.

Hindari mengonsumsi telur dengan terlalu banyak mentega dan keju, terutama jika Anda sudah memiliki diabetes atau kolesterol tinggi.

Meski tak ditemukan kaitan erat antara gangguan kardiovaskular dengan pengonsumsian telur, namun para ilmuwan tetap menganjurkan masyarakat untuk membatasi jumlah telur harian yang akan dikonsumsi.

Masih dari sumber yang sama, Healthline, yang harus dibatasi pengonsumsiannya adalah kuning telur, yang lebih banyak mengandung kolesterol.

Rekomendasi yang paling sering disarankan adalah, di dalam seminggu, sebaiknya kita mengonsumsi sekitar 2 hingga 6 butir kuning telur saja.

Jika Anda ingin mengonsumsi telur setiap hari, ada baiknya mengolahnya tanpa tambahan garam dan lemak berlebih. Seperti mengonsumsinya dengan cara merebusnya, atau menggorengnya dengan minyak rendah kolesterol.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi