Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Pelangi Melingkari Awan, Ini Penjelasan BRIN

Baca di App
Lihat Foto
Viral unggahan berisi foto pelangi mengelilingi awan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menampilkan pelangi melingkari awan, viral di media sosial Twitter.

Dalam unggahan tersebut, tampak awan besar muncul di atas sebuah permukiman warga.

Menariknya, awan itu memiliki kilauan pelangi besar yang mengelilinginya.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral unggahan berisi foto pelangi melingkari awan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga saat ini, unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 3.145 kali dan disukai oleh 43,3 ribu warganet.

Baca juga: Puluhan Ribu Data Pegawai Kemenkumham Diduga Bocor, Ini Penjelasan Kemenkumham

Penjelasan BRIN

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Organisasi Riset Penerbangan Antariksa (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, fenomena itu disebut cloud iridescence atau awan pelangi.

Menurutnya, awan pelangi merupakan fenomena optik yang biasa diamati di awan-awan yang cukup tinggi, seperti alto stratus, alto cumulus, dan awan cirrus.

Ia menjelaskan, fenomena ini terjadi ketika sinar Matahari mengalami pembiasan oleh droplet atau kristal es.

"Memang awan pelangi ini sering muncul atau terlihat di dekat matahari," kata Andi kepada Kompas.com, Minggu (28/8/2022).

"Pada saat matahari tertutup oleh awan-awan tadi, pelangi tersebut akan melingkari awan," sambungnya.

Meski termasuk fenomena umum, ia menyebut awan pelangi hanya muncul di waktu-waktu tertentu dan cukup jarang.

Baca juga: Video Viral Detik-detik Pedagang Nyaris Tertabrak Kereta di Bandung, Diselamatkan oleh Petugas


Biasanya, awan pelangi akan muncul terutama pada Juli, Agustus, September. Bulan-bulan itu merupakan berakhirnya musim dingin di Australia.

Di waktu itu, awan-awan rendah akan lebih jarang muncul dibandingkan awan yang tinggi.

"Awan-awan rendah di bawah ribuan kilometer itu laju penguapannya cukup besar, sehingga awan rendah itu menghilang dan menyisakan awan lebih tinggi," jelas dia.

"Sementara awan lebih tinggi ini yang membiaskan sinar matahari, baik itu menjadi fenomena halo (pelangi mengelilingi matahari) maupun awan pelangi," lanjutnya.

Sama seperti pelangi pada umumnya, awan pelangi ini biasanya muncul setelah hujan atau terbentuknya kondensasi awan.

Sebagai informasi, kondensasi awan tidak selalu berbentuk droplet dan jatuh ke Bumi, tetapi bisa berupa kristal es yang akan jatuh di lapisan bawahnya dan membentuk awan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi