Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 29 Agustus 2022: Indonesia Perlu Tingkatkan Pengadaan Tes Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Lightspring
Ilustrasi virus corona menyerang manusia sejak 21.000 tahun lalu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sejumlah negara, termasuk Indonesia, masih berjuang dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang saat ini kembali menanjak.

Berdasarkan data real time Worldometers pada Senin (29/8/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

Update corona Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 pada Minggu (28/8/2022) pukul 12.00 WIB, melaporkan terjadi penurunan kasus Covid-19 yakni 3.228 kasus harian baru.

Sebelumnya, Minggu (28/8/2022), Indonesia mencatat ada 4.170 kasus dalam 24 jam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian harian di bawah 10 jiwa, merupakan pertama kali sejak sebulan terakhir.

Namun, yang masih perlu ditingkatkan adalah keberlangsungan tes Covid-19. Hari ini, Senin (29/8/2022) hanya 29.025 orang dites, terendah dalam 3 bulan.

Sebagai informasi, DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di Indonesia yakni 1.489 pada Minggu (28/8/2022).

Berikut update kasus harian Covid-19 di Indonesia per Senin (29/8/2022) pagi:

Dengan penambahan angka tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat sebagai berikut:

Baca juga: Syarat Terbaru Naik Kereta Api, Penumpang Wajib Booster

Kasus Covid-19 di California naik di kalangan pekerja

Dikutip dari Eastbaytimes, Sabtu (27/8/2022), Dekan Asosiasi UC San Francisco, Ralph Gonzales mengatakan subvarian Omicron dominan terbaru BA.5 dapat mengakibatkan gejala yang sangat ringan yang bisa menular pada petugas kesehatan yang masih bekerja, meski sebetulnya dia sudah terinfeksi Covid-19.

Terlebih, beberapa orang tidak dites positif sampai empat atau lima hari setelah mereka mulai menunjukkan gejala Covid-19.

Sementara jumlah kasus turun drastis dari ketinggian gelombang terbaru, namun risiko paparan tetap tinggi.

Hampir setiap wilayah California memiliki tingkat penularan virus corona yang tinggi, yang didefinisikan memiliki 100 kasus atau lebih dalam seminggu untuk setiap 100.000 penduduk.

Di tingkat kasus ini, masih disarankan untuk menerapkan tindakan pencegahan, termasuk menggunakan masker di dalam ruangan, tinggal di rumah dan dites saat sakit, memaksimalkan ventilasi di dalam ruangan, dan melakukan tes Covid sebelum berkumpul bersama orang yang mungkin rentan kesehatannya (mudah tertular penyakit).

Sementara itu, petugas Kesehatan Wilayah Los Angeles, Dr. Muntu Davis menyampaikan, orang-orang di tempat kerja yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki infeksi virus corona dan kurangnya masker, menjadi salah satu faktor peningkatan penyakit di California.

“Ada beberapa penelitian yang menunjukkan di masa lalu bahwa bahkan sekitar 56 persen orang tidak tahu bahwa mereka memiliki infeksi,” ujar Davis.

Baca juga: Tak Lagi Tes PCR, Naik KA Wajib Booster Mulai 30 Agustus, Ini Syarat Terbarunya!

China atur pemberangkatan kapal nelayan

Dikutip dari Global Times, Minggu (28/8/2022), Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan Provinsi Hainan, China, sebelumnya telah memutuskan untuk mengizinkan kapal nelayan lokal secara bertahap melanjutkan penangkapan ikan di laut.

Ketentuan ini dimulai setelah larangan penangkapan ikan musim panas untuk Laut China Selatan secara resmi berakhir pada 16 Agustus.

Sebelumnya, larangan penangkapan ikan ini adalah upaya untuk mengurangi pengaruh Covid-19 terhadap produksi industri perikanan dan mata pencaharian nelayan lokal.

Deputi Direktur Departemen Pertanian dan Urusan Pedesaan Provinsi Hainan, Lin Moxie menyampaikan, ada beberapa syarat agar nelayan dapat melaut kembali.

Syarat itu, antara lain:

1. Kota-kota dan desa-desa yang diizinkan untuk melanjutkan operasi penangkapan ikan harus termasuk dalam area nol-Covid atau area berisiko rendah.

2. Para nelayan tidak boleh memiliki riwayat perjalanan ke daerah berisiko sedang dan tinggi dalam waktu tujuh hari sebelum mereka berangkat ke laut.

3. Nelayan harus menunjukkan hasil pengujian asam nukleat negatif (tes RT-PCR) yang diperoleh dalam waktu 48 jam sebelum mereka berangkat.

Kali ini, ada 4.258 kapal penangkap ikan yang memenuhi syarat dan akan berangkat di gelombang pertama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi