Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Bocoran Harga BBM Usai Alami Kenaikan, Ini Kata Pertamina

Baca di App
Lihat Foto
tangkapan layar akun twitter Alinda/Kompas.com
bocoran harga bbm usai alami kenaikan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan soal bocoran harga Bahan Bakar Minyak (BBM) setelah mengalami kenaikan, viral di media sosial, Twitter.

Twit tersebut diunggah oleh akun ini pada Minggu (28/8/2022).

"Bocoran Harga baru BBM. Apa kabar warga yang UMR rendah???" tulis pengunggah.

Dalam unggahan tersebut, tiga jenis harga BBM naik dengan kirasan Rp 2.000 sampai dengan Rp 3.500. Ketiga jenis BBM itu di antaranya Pertalite, Pertamax, dan Solar.

Harga BBM Pertalite dikabarkan naik dari yang semula Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara harga BBM Pertamax yang saat ini Rp 12.500 per liter naik menjadi Rp 16.000 per liter.

Adapun harga BBM Solar dari yang saat ini Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp Rp 7.200 per liter.

Bocoran harga BBM naik ini muncul di tengah wacana pemerintah yang akan kembali menaikkan harga BBM.

Hingga Senin (29/8/2022), unggahan tersebut telah dikomentari oleh lebih dari 100 warganet, dibagikan kepada 567 akun, dan dikomentari oleh lebih dari 1.000 pengguna.

Lantas benarkah bocoran harga BBM itu?

Baca juga: Kata Jokowi, Menteri, dan DPR soal Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi


Penjelasan Pertamina

Menindaklanjuti unggahan tersebut, Kompas.com menghubungi Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting pada Senin (29/8/2022).

Irto mengatakan hingga saat ini Pertamina belum mendapatkan arahan dari pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

"Kami masih menunggu arahan dari pemerintah," ujarnya.

Pasalnya, kebijakan harga BBM Subsidi merupakan kewenangan dari regulator.

Adapun mengenai nominal kenaikan harga BBM, Irto mengaku belum mendapatkan informasi apapun.

Dia juga enggan berkomentar mengenai nominal kenaikan harga BBM karena itu merupakan keputusan dari pemerintah.

Baca juga: Harga Pertalite Tanpa Subsidi dalam Beberapa Versi

"Yang menentukan nanti dari Pemerintah. Kami akan menjalankan sesuai penugasan," jelasnya.

Kendati demikian, hingga saat ini Irto memastikan bahwa harga BBM baik Pertalite, Pertamax, hingga Solar belum mengalami kenaikan.

"Hari ini masih tetap sama," tandasnya.

Dengan kata lain, harga BBM Pertalite masih di angka Rp Rp 7.650 per liter. Sementara harga BBM Pertamax masih di kisaran Rp 12.500 per liter. Sedangkan harga BBM Solar masih Rp 5.150 per liter.

Harga ketiga jenis BBM itu memiliki selisih yang berbeda di tiap wilayah.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan informasi Publik dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Agung Pribadi tidak memberikan respons saat dikonfirmasi oleh Kompas.com pada Senin (29/8/2022).

Baca juga: Menilik Rencana Pemerintah Naikkan Harga BBM Subsidi...

Rencana kenaikan harga BBM

Rencana kenaikan harga BBM telah disampaikan beberapa kali oleh pemerintah, mulai dari Proesiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah menterinya, hingga anggota DPR.

Rencana harga BBM naik ini muncul di permukaan lantaran subsidi BBM yang terus membengkak dan membebani APBN.

Dikutip dari Reuters, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno sempat menyinggung besaran kenaikan harga BBM.

Menurutnya, harga BBM bersubsidi akan naik sebesar 30 hingga 40 persen.

Dengan kata lain, harga BBM Pertalite akan menjadi Rp 10.000 per liter dari yang sebelumnya Rp 7.650 per liter.

Sedangkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 16.000 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.

Harga Solar naik menjadi Rp 7.200 per liter, dari yang sebelumnya Rp 5.150 per liter.

Sementara itu, Menteri Energi Arifin Tasrif mengatakan bahwa pemerintah masih mempelajari potensi perubahan kebijakan harga BBM.

"Presiden meminta kami untuk menghitung dengan hati-hati untuk memilih alternatif terbaik," tandasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi