Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Tokoh Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cenderawasih

Baca di App
Lihat Foto
Indonesiatimur.id
Ada tiga orang anak muda asal Papua yang kisahnya sangat inspiratif.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Terdiri dari beragam provinsi, Indonesia punya banyak anak muda yang berbakat dan menginspirasi. Tak terkecuali pula dengan anak-anak muda asal Bumi Cenderawasih, Papua, yang turut mengharumkan nama bangsa.

Sama seperti anak-anak lainnya, mereka juga berjuang untuk meraih mimpinya. Namun, karena lokasinya yang berada di ujung Indonesia, tentu mereka harus berusaha lebih keras. Ini disebabkan masih minimnya fasilitas yang disediakan pemerintah.

Dalam siniar Obsesif edisi “Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi dari Bumi Cenderawasih” yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo), ada tiga generasi emas asal Bumi Cenderawasih yang telah berhasil mencapai mimpinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka adalah Mikael Alfredo Tata (Timnas U-19), Yunita Alanda Monim (Miss Global 2020), dan Voni Beatrix Muguri (ASN Muda Berprestasi).

Meskipun ketiganya berasal dari bidang yang berbeda, namun mereka memiliki kesamaan, yaitu determinasi yang kuat untuk meraih mimpinya. Bahkan, mereka bertekad untuk membanggakan nama Papua di kancah nasional dan internasional.

Mikael Alfredo Tata: Bintang Muda di Piala AFF

Dipercaya menjadi komponen lini pertahanan Timnas U-19, pemuda kelahiran Jakarta, 10 Mei 2004 ini sebelumnya pernah bergabung dalam skuad timnas U-16. Sebelum itu, ia juga telah tergabung dalam klub Persipura Jayapura.

Baca juga: Pentingnya Rekor MURI bagi Masyarakat Indonesia

“Awanya ikut turnamen Kemenpora di Jayapura, lalu dipanggil timnas pelajar. Saat itu ada telescoping potensial yang dilihat, terus diajak gabung ke timnas U-16,” tuturnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Dari Papua Hingga Piala AFF”.

Sejak kecil Tata tumbuh menjadi anak yang gemar bermain bola. Hal itu membuatnya bergabung dalam Sekolah Sepak Bola (SSB). Akan tetapi, keinginannya kala itu mendapat larangan dari orangtua.

Tak berputus asa, Tata tetap menunjukkan tekadnya hingga berada di posisi sekarang ini. “Dulu sepatu bola sempet dibuang. Orangtua berpikir main bola mengganggu sekolah karena pelajaran di sekolah banyak yang tertinggal karena izin ikut turnamen,” ungkapnya.

Kegigihannya mewujudkan impian menjadi pemain bola mengantarkannya menjadi salah satu pemain timnas Indonesia dari bumi cenderawasih. Selain Tata, ada banyak punggawa timnas Indonesia yang berasal dari Papua.

Yunita Alanda Monim: Dari Papua ke Miss Global 2020

Sebelum berhasil di ajang Miss Global 2020, Yunita, yang kerap disapa Uni, mencoba peruntungan di berbagai bidang. “Mencoba di bidang lain yang bisa membawa nama Papua,” pungkasnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Kejar Mimpi, Berkarya dari Hati”.

Kariernya pun dimulai pada 2015 karena terinspirasi dari adik mamanya yang pernah mengikuti ajang kompetisi Putri Papua.

Dari situlah, keberhasilannya pun menginspirasi para keponakannya. Uni pun sadar, untuk sukses di ajang itu, ia juga harus memiliki kemampuan lain karena wajah cantik saja tak cukup. Misalnya, berbicara di depan publik dan berpikir kritis.

Setelah dirasa cukup, pada 2015 Uni mencoba peruntungan di Duta Genre Papua. Di sana, Uni mempromosikan program-program BKKBN yang berhubungan dengan remaja dan keluarga sehingga bisa berkontribusi pada meningkatnya taraf hidup.

Baca juga: Pentingnya Pembelaan Diri menurut Aiman Witjaksono

Meskipun awalnya ditentang oleh sang ayah karena menganggap bidang yang ditekuni Uni tak menjanjikan, ia terus membuktikan dengan prestasi. “Sempet down tapi aku percaya hidup ini adalah proses. Ya, proses-proses itu pasti gak mulus-mulus aja.”

Jadi, kalau gagal, kita harus punya determinasi untuk terus belajar dan mengevaluasi hal apa saja yang harus diperbaiki. Ini terjadi karena Uni punya motto, “Hidup adalah proses mendengar, belajar, dan melakukan.”

Voni Beatrix Muguri: Mimpi ASN yang Berbuah Kenyataan

Sejak kecil, Voni bercita-cita sebagai ASN karena senang melihat orang mengenakan seragam tersebut. Akhirnya, mimpinya itu pun terwujud berkat program khusus afirmasi putra-putri Papua.

Program ini dikhususkan untuk putra-putri asli Papua yang setelah diterima akan disebar ke kementerian-kementerian lainnya. Meskipun berlatar pendidikan hukum, Voni terpilih menjadi ASN di Kominfo.

“Orang hukum itu gak harus jadi hukum, jaksa, karena di kementerian juga ada lembaga-lembaganya,” ungkapnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Pendidikan untuk Karier dan Masa Depan”.

Di sana, ia bertugas di bagian bantuan dokumentasi hukum. Itu sebabnya, ia kerap memberikan informasi mengenai peraturan perundang-undangan. Berkat kegigihannya ia bahkan mendapat penghargaan Pengelolaan Jaringan Informasi dan Hukum.

Baca juga: Menerima Diri dengan Stand Up Comedy

Kesuksesannya ini tak lepas dari peran keluarga yang sangat menomorsatukan pendidikan. Voni bahkan mengungkapkan, “Kalau kita mau sukses, ya, sekolah. Pendidikan jadi kunci utama kita untuk jenjang karier dan pengembangan diri.”

Dengarkan kisah lengkap ketiga generasi emas asal Bumi Cenderawasih yang menginspirasi ini hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi