Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Undur-undur Menjadi Capung Saat Dewasa, Ini Kata Ahli

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Somyot Mali-ngam
Undur-undur menangkap mangsa semut merah.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Twitter tentang serangga undur-undur, ramai menarik perhatian warganet.

Twit yang ditulis oleh akun ini pada Minggu (28/8/2022), membagikan informasi bahwa undur-undur akan menjadi capung saat dewasa.

"GILAAAA! GUA BARU TAU KALO UNDUR UNDUR ITU KALO UDAH DEWASA JADI CAPUNG," tulis pengunggah.

"Gua kira yaa jadi undur undur aja gitu sampe mati, Beg* bet gua," lanjut dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hewan-hewan Paling Lambat di Dunia, Apa Saja?

Informasi tersebut pun memancing warganet lain untuk berkomentar.

Beberapa warganet mengaku baru mengetahui fakta tentang undur-undur ini. Namun, ada pula warganet yang mengoreksi jika undur-undur dewasa tidak menjadi capung, melainkan antlion.

"Ak jga baru tau habis liat twitmu kak," tulis warganet ini.

"NO FKIN WAY IT'S TRUE. Tapi lebih ke capung yg kaya jarum gini. Ternyata beda spesies sama capung yg biasanya," kata warganet ini.

"Engggg bukan capung sih. Beda jauh (ordonya beda). Fase pertamanya pun beda. Larva antlion (undur2) itu di dalam tanah, dragonfly (nimfa) itu di air," tutur salah satu warganet.

Hingga Selasa (30/8/2022) siang, twit undur-undur ini sudah disukai lebih dari 42.000 warganet dan dibagikan lebih dari 5.000 kali.

Baca juga: 10 Hewan Darat Tercepat di Dunia, Apa Saja?

Lantas, benarkah undur-undur akan menjadi capung saat dewasa?

Penjelasan ahli

Pakar entomologi dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Purwanto menjelaskan, undur-undur dan capung merupakan dua serangga yang berbeda.

Bahkan, kedua serangga ini digolongkan ke dalam ordo yang berbeda.

"Jadi antara keduanya berbeda jauh," tutur Hari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Hari menjelaskan, undur-undur yang kerap berjalan mundur dan ditemukan di tanah berpasir adalah tahapan metamorfosis berupa fase pra-dewasa.

Baca juga: Pesona Sayap Kupu-kupu

Saat serangga ini dewasa, undur-undur memiliki sayap dan bentuk yang menyerupai capung jarum (damselfly).

Meski beranjak dewasa dan berubah bentuk hingga mirip capung, menurut Hari, serangga kecil ini masih bernama undur-undur.

"Antlion dalam bahasa Indonesia undur-undur," kata dia.

Ia melanjutkan, undur-undur adalah serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sendiri merupakan fase perubahan bentuk dan bagian-bagian tubuh serangga.

Baca juga: 5 Negara yang Memiliki Kuliner Berbahan Dasar Serangga, Mana Saja?

Hari memaparkan, metamorfosis terbagi menjadi dua macam, yakni lengkap atau sempurna, serta tidak lengkap atau tidak sempurna.

Metamorfosis tidak sempurna seperti yang dialami undur-undur, terdiri dari tahapan telur, nimfa, dan nimfa yang berganti kulit beberapa kali hingga menjadi serangga dewasa.

Sementara metamorfosis sempurna, seperti yang terjadi pada kelompok kupu-kupu.

"Siklus hidup kupu-kupu dimulai dari telur, menetas menjadi larva atau ulat, kepompong, kemudian terakhir menjadi kupu-kupu dewasa," jelasnya.

Baca juga: Koala Australia Masuk Daftar Hewan Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Perbedaan undur-undur dan capung jarum

Perbedaan antara undur-undur dewasa dan capung jarum dapat dilihat pada antena.

Hari menuturkan, antena pada undur-undur dewasa atau antlion lebih panjang dengan ujung yang menggembung seperti gada.

Sementara capung jarum atau damselfly, memiliki antena yang lebih pendek dan lurus seperti tongkat.

Selain antena, undur-undur dan capung jarum juga memiliki habitat yang jauh berbeda.

Nimfa (bentuk serangga muda) capung dan capung jarum hidup di air. Sedangkan, undur-undur muda hidup di darat.

"(Undur-undur) yang biasa kita amati, biasanya membentuk jebakan seperti gunung untuk memerangkap mangsa," papar Hari.

Baca juga: [HOAKS] Konsumsi Sayap dan Ceker Ayam Sebabkan Kanker

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi