Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Kritikan Wagub Jabar soal Solusi Poligami Atasi HIV/AIDS

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum terkait penyakit HIV/AIDS menuai kritikan dari berbagai pihak.

Pasalnya, Ulum menyebut bahwa solusi untuk menekan angka penyebaran HIV/AIDS adalah menikah dan berpoligami.

"Daripada terkena penyakit itu, menurut saya, solusi menekan angka penyebaran HIV/AIDS adalah menikah bagi anak-anak muda dan berpoligami bagi yang sudah nikah," kata Ulum kepada Kompas.com, Selasa (30/8/2022).

Pernyataan itu menanggapi atas fakta ribuan kasus HIV/AIDS di Bandung selama periode 1991-2021, 11 persen di antaranya merupakan ibu rumah tangga.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gejala HIV dan AIDS

Berikut sejumlah kritikan atas pernyataan Ulum tersebut:

Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut angkat bicara terkait polemik pernyataan Ulum tersebut.

Menurutnya, ia tak sependapat dengan Ulum  yang menyebut poligami sebagai solusi untuk menekan HIV/AIDS.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya untuk mendeteksi dan menangani HIV/AIDS di wilayahnya secara progresif.

Beberapa di antaranya adalah melakukan skrining tes HIV pada populasi kunci, ibu hamil, pasien TB, dan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Selain itu, pihaknya juga telah memantau desentralisasi obat ARV di 27 kabupaten/kota di Jabar, pemeriksaan viraload bagi ODHA guna melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA, serta melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV.

"Melakukan kegiatan pemetaan populasi kunci untuk melidapatkan gambaran estimasi populasi kunci," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu.

Baca juga: Wagub Jabar Uu Sebut Poligami Solusi Atasi HIV/AIDS, Ridwan Kamil: Saya Tak Sependapat


Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPP)

Sementara itu, Koordinator Nasional IPPI Ayu Oktariani menganggap, pernyataan Ulum sangat berbahaya dan berakibat fatal bagi masyarakat luas.

Pasalnya, poligami tidak bisa menyelesaikan persoalan HIV, apalagi dianggap sebagai solusi pencegahan.

Sebaliknya, poligami dan pernikahan di usia muda malah akan menjadi pintu gerbang pada kasus kekerasan pada perempuan.

Berdasarkan catatan tahunan Komisi Nasional (Komnas) Perempuan 2022, perempuan dengan HIV rentan terhadap kekerasan berbasis gender.

"Apakah negara kemudian bisa memastikan bahwa setiap pasangan yang akan menikah muda dan berpoligami dapat terbebas dari tindakan kekerasan yang juga membuka pintu gerbang baru pada penularan HIV-AIDS?" kata Ayu.

Baca juga: IPPI Kritik Wagub Jabar: Pernikahan atau Poligami Tak Bisa Selesaikan HIV/AIDS

Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Kritikan juga datang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Hematologi Onkologi Medik Pengurus Besar IDI Zubairi Djoerban menyebut, poligami dan menikah bukan cara satu-satunya untuk menekan HIV/AIDS.

Hal ini didasari atas metode penularan penyakit itu yang bervariasi-variasi.

"Jadi poligami kalau artinya semuanya setia pada pasangan, yang poligami maupun monogami, ya tidak tertular," kata Zubairi.

"Tidak hanya poligami namun monogami atau hubungan seksual dengan satu orang saja tentu tidak terjadi penularan kalau dua-duanya setia," sambungnya.

Selain bergant-ganti pasangan, ia menyebut penularan HIV bisa melalui konsumsi narkotika, infeksi dari ibu ke anak, hingga transfusi darah.

Baca juga: Wagub Jabar Usulkan Poligami untuk Cegah HIV/AIDS, Ini Kata PB IDI

MUI

Terakhir, kritikan juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rahmat Syafei menilai, poligami bukan jaminan seseorang tidak terkena HIV.

"AIDS itu kan diduga keras dari hubungan yang bebas, jadi mungkin salah satu pemikirannya ada seperti itu. Tapi belum bisa jadi jaminan solusinya (poligami)," jelas Rahmat.

Menurutnya, penanganan penyakit itu sebaiknya fokus pada pendampingan orang dengan HIV/AIDS (ODA) dan mengedukasi masyarakat soal cara penularannya.

Baca juga: Wagub Jabar Usulkan Poligami untuk Tekan HIV/AIDS, Ini Kata Dokter


(Sumber: Kompas.com/Dendi Ramdhani, Irwan Nugraha, Fika Nurul Ulya | Editor: Gloria Setyvani Putri, Teuku Muhammad Valdy Arief, Diamanty Meiliana, Reni Susanti, David Oliver Purba)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi