Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona Global 2 September: Kota Chengdu di China Lockdown, Warga Panik hingga Timbun Makanan

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Warga memakai masker berbelanja di supermarket distrik Chaoyang, Beijing, China, Senin (25/4/2022). Tes Covid-19 massal digelar mulai Senin di distrik Chaoyang yang dihuni lebih dari tiga juta orang, menyusul lonjakan kasus Covid-19.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum usai. Tak hanya Indonesia, negara-negara lain juga masih melaporkan kasus Covid-19.

Berdasarkan data real time Worldometers pada Jumat (2/9/2022) pagi, total kasus virus corona secara global, yakni:

Amerika Serikat masih menduduki peringkat pertama negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Per hari ini total kasusnya mencapai 96.401.447 kasus. Setelah itu disusul oleh India dengan 44.440.267 kasus dan Perancis 34.547.847 kasus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan tetapi negara yang melaporkan kasus baru terbanyak di dunia saat ini adalah Jepang dengan 167.340 kasus.

Sementara itu Korea Selatan ada di peringkat kedua dengan 81.499 kasus dan Rusia dengan 49.761 kasus.

Baca juga: Ada Pria Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet, dan HIV Bersamaan, IDI: Imunitasnya Sudah Rendah

Chengdu Lockdown memicu panic buying

Dilansir What's on Weibo, sebuah kota Metropolitan di China, Chengdu, memberlakukan "tinggal di rumah" mulai Kamis (1/9/2022) pukul 18.00 waktu setempat.

Langkah itu diambil pemerintah karena meningkatnya kasus Covid-19 di sana. Pemerintah juga menggencarkan testing atau pengujian massal di kota itu mulai 1-4 September 2022.

Selama tujuh hari terakhir, kota tersebut melaporkan total 606 kasus positif baru, hampir sepertiga dari semua kasus baru yang dilaporkan di daratan China minggu ini.

Sementara itu, dilansir Channel News Asia, Kamis (1/9/2022), Chengdu melaporkan 157 kasus pada hari Rabu (31/8/2022).

Masyarakat ramai membicarakan hal tersebut melalui media sosial Weibo. Bahkan ada yang sudah menyebarkan rumor lockdown pada 29 Agustus atau 3 hari sebelumnya.

Hal itu memicu kepanikan warga Chengdu. Orang-orang beramai-ramai menimbun barang. Ada yang menimbun daging, sayuran, kondom, dan bahkan ayam hidup.

"Saya menunggu dalam antrian yang sangat panjang untuk mendapatkan bahan makanan di dekat rumah saya," kata insinyur berusia 28 tahun Kya Zhang.

Pembatasan di Chengdu membuat karyawan yang bekerja di sektor tidak esensial melakukan WFH atau bekerja dari rumah.

Orang yang akan meninggalkan kompleks perumahan mereka untuk kunjungan ke rumah sakit atau kebutuhan khusus lainnya wajib lapor atau mendapatkan persetujuan dari staf lingkungan.

Perusahaan industri yang bergerak di bidang manufaktur penting dan mampu mengelola dibebaskan dari persyaratan kerja dari rumah.

Selain itu penerbangan dari dan ke Chengdu secara dramatis dibatasi.

Baca juga: 3 Tahun Pandemi Banyak Orang Tak Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Update virus corona di Indonesia

Satgas Penanganan Covid-19 pada Kamis (1/9/2022) pukul 12.00 WIB, melaporkan 4.094 kasus harian Covid-19.

Hal tersebut membuat total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.362.902 kasus.

Sementara itu, kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan per 1 September adalah 25 kasus. Dengan begitu total kematian akibat Covid-19 menjadi 157.591 kasus.

Lalu terdapat tambahan 4.843 orang yang sembuh, sehingga totalnya menjadi 6.160.877 kasus sembuh. Saat ini ada 44.434 kasus aktif di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi