KOMPAS.com - Video memperlihatkan seekor elang jawa yang berhasil terekam kamera seorang pemuda saat sedang melakukan trekking, viral di media sosial.
Rekaman yang menampilkan sosok elang jawa itu pun diunggah di akun TikTok @si_joeeeee, pada Rabu (31/8/2022).
"Merinding sumpah. tentunya juga beruntung kita yang lagi ngopi santai bisa ketemu Elang jawa (Nisaetus bartelsi) yang jaraknya cuma 1,5 meter dari kita bisa ngeliat sedeket itu," terang pengunggah pemilik akun Instagram @si_joeeeee.
"Elang jawa itu maskot satwa langka loh tentunya di lindungi juga, dia juga di jadiin lambang negara, btw ngepasin agustusan maskotnya keluar," imbuh dia.
Baca juga: Viral, Video Perempuan Terkena Bells Palsy Diduga Sering Gunakan Kipas Angin, Ini Kata Dokter
Cerita pengunggah
Dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (2/9/2022), pengunggah mengatakan bahwa dirinya bertemu dengan elang jawa saat tengah melakukan trekking sembari menyeduh kopi.
Namun, pengunggah tidak menyebutkan lokasi di mana dirinya bertemu dengan elang jawa.
Hal tersebut ia lakukan demi menjaga burung langka ini dari tangan-tangan pemburu.
"Mau siapa yang tanya mau berapa orang yang tanya, tidak akan saya jawab di mana ketemunya," ujar pengunggah.
Adapun hingga Jumat (2/9/2022), unggahan TikTok yang menampilkan elang jawa ini sudah ditonton lebih dari 4,6 juta kali dan disukai oleh lebih dari 507.000 pengguna.
Lantas, seperti apa elang jawa yang disebut identik dengan burung garuda itu?
Baca juga: Viral, Unggahan Sebut Malas Mandi dan Suka Rebahan Gejala Gangguan Jiwa Ringan, Benarkah?
Mengenal Elang Jawa
Ketua Save Rescue Indonesia Edi Dwi Atmaja membenarkan, burung yang terdapat dalam video TikTok merupakan elang jawa atau Nisaetus bartelsi.
Ia menjelaskan, Nisaetus bartelsi adalah salah satu spesies elang berukuran sedang. Burung ini merupakan hewan endemik di Pulau Jawa.
Hewan endemik sendiri adalah hewan yang memiliki habitat asli di wilayah tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain.
Elang jawa memiliki beberapa ciri khas, antara lain bulu berwarna coklat dan jambul yang cukup panjang.
Dikutip dari Indonesia.go.id, jambul elang jawa terdiri dari 2-4 bulu, dengan panjang mencapai 12 cm.
Adapun tubuhnya, berukuran sedang dengan panjang antara 60-70 cm serta sayap 110-130 cm.
"Elang jawa adalah salah satu spesies elang berukuran sedang dari keluarga Accipitridae dan genus Nisaetus yang endemik di Pulau Jawa," ujar Edi kepada Kompas.com, Jumat (2/9/2022).
Edi mengatakan, elang jawa merupakan maskot satwa langka Indonesia sejak 1992. Satwa ini bersama dengan semua jenis elang di Indonesia, merupakan hewan yang dilindungi.
Selain langka, penetapan elang jawa sebagai maskot juga karena serupa dengan burung garuda yang menjadi lambang negara, yakni Garuda Pancasila.
"Elang Jawa memang maskot satwa langka di Indonesia karena identik dengan morfologi garuda sebagai lambang negara," ungkap Edi.
Baca juga: Viral, Video Pria Pukul Wanita di Bus Banjarbaru, Alasanya Tersinggung Tak Mau Diajak Bicara
Masuk daftar hewan terancam punah
Menurut Edi, keberadaan elang jawa kini mulai langka dan hanya ditemukan di beberapa titik saja.
Salah satu penyebabnya, habitat elang jawa yang mengalami degradasi dan fragmentasi.
Bukan hanya itu, perburuan liar dan kemampuan reproduksi yang rendah turut memicu kelangkaan satwa ini.
Bahkan, elang jawa masuk dalam daftar hewan terancam punah oleh International Union for Conservation Nature (IUCN).
Berdasarkan data IUCN, tren populasi elang jawa kian mengalami penurunan. Diperkirakan, hanya ada 600-900 individu, dengan 300-600 di antaranya merupakan burung dewasa.
Baca juga: Viral, Video Ibu Oleskan Krim Dewasa pada Bayinya, Ini Kata Dokter
Upaya melestarikan elang Jawa
Sebelum dinyatakan punah, masih ada upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan elang jawa.
Dilansir dari Kompas.com, 12 April 2021, berikut beberapa upaya melestarikan elang jawa:
1. Tingkatkan kesadaran masyarakatMeningkatkan kesadaran ancaman punahnya elang jawa adalah hal termudah yang bisa dilakukan.
Misalnya, dengan membagikan pengetahuan seputar elang jawa di akun media sosial.
Elang jawa adalah burung liar yang sudah seharusnya hidup di alam, dan bukan menjadi peliharaan di rumah.
Dengan tidak memelihara satwa langka ini, turut menghentikan transaksi jual beli dan penangkapan elang jawa yang dilakukan secara ilegal.
3. Lapor penyelewengan pelestarianJika melihat elang jawa ditangkap, dipelihara, maupun pengrusakan habitat elang jawa, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwajib.
4. KonservasiKonservasi dilakukan untuk memberikan habitat baru bagi elang jawa yang sama dengan habitat aslinya.
Namun melalui konservasi, elang jawa akan lebih terkontrol dan terjaga dari adanya pemburu liar.
Salah satu kawasan konservasi elang jawa adalah Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan luas area 113.357 hektar.
Di sana, elang jawa diteliti, dikembangbiakkan, dilindungi, direhabilitasi, serta dilepaskan ke alam liar.
Selain itu, masyarakat juga diberikan edukasi akan ancaman kepunahan satwa endemik Pulau Jawa ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.