Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pneumonia Misterius Tewaskan Tiga Orang di Argentina, Bergejala Mirip Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/create jobs 51
Ilustrasi CT scan paru-paru. Pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis pada pasien Covid-19. CT scan bisa menunjukkan perbedaan dan persamaan antara pneumonia Covid-19 dan gagal jantung.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tiga orang di Provinsi Tucuman, Argentina meninggal dunia karena pneumonia misterius yang tidak diketahui asalnya.

Menurut Otoritas Kesehatan Argentina pada Kamis (2/9/2022), temuan kematian orang dengan pneumonia misterius sejauh ini hanya terbatas pada satu klinik.

Dikutip dari New Scientist (2/9/2022), sebanyak sembilan orang termasuk delapan petugas kesehatan menderita pneumonia misterius dengan gejala demam, nyeri tubuh, dan sesak napas.

Adapun dua petugas kesehatan di antaranya, yang didiagnosis melalui sinar-X paru-paru, meninggal dunia pada 29 Agustus dan 31 Agustus lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak lama, tepatnya pada 1 September 2022, seorang wanita berusia 70 tahun di pusat pembedahan, juga meninggal dunia akibat penyakit ini.

Sehari kemudian, pada Jumat (2/9/2022), Argentina kembali mencatatkan tambahan kasus pneumonia yang belum diketahui penyebabnya, sehingga total terdapat 10 kasus.

Diberitakan Independent (3/9/2022), Direktur Epidemiologi Sistem Kesehatan Provinsi, Rogelio Calli mengatakan, pneumonia misterius sangat mirip dengan Covid-19 dan hantavirus.

"Ini sangat mirip dengan Covid-19, hantavirus, itu bisa berupa virus atau bakteri," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (2/9/2022).

Kendati demikian, menurut Menteri Kesehatan Masyarakat Provinsi Tucuman, Luis Medina Ruiz, sejauh ini tes untuk Covid-19, hantavirus, dan beberapa jenis bakteri legionella menghasilkan hasil negatif.

Baca juga: 3 Meninggal karena Pneumonia Misterius di Argentina, Epidemiolog: Hati-hati Longgarkan Prokes

Ada yang bergejala mirip Covid-19

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, pneumonia yang belum diketahui etiologi atau asal usulnya memiliki beberapa gejala yang mirip dengan Covid-19.

"Tapi ini bukan Covid-19 karena setelah diperiksa (hasilnya) negatif," tutur Dicky saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/9/2022).

Tak semua gejala menyerupai Covid-19. Dicky mengatakan, beberapa pasien pneumonia misterius ini juga mengalami gejala berbeda dari Covid-19.

Meski demikian, yang jelas menurutnya, semua pasien mengalami pneumonia atau peradangan paru-paru.

Pneumonia sendiri merupakan peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pada pneumonia, kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru bisa berisi cairan atau nanah.

"Yang sama ya jelas pneumonia, soalnya kalau pneumonia berat orang susah bernapas karena kantung udaranya berisi cairan atau nanah," kata Dicky.

"Dan itu menyebabkan kematian kalau tidak segara dilakukan tindakan darurat," lanjut dia.

Baca juga: 3 Orang Meninggal karena Pneumonia Misterius di Argentina, Ini Gejalanya

Tingkat kematian kemungkinan lebih tinggi

Menilik kondisi sejauh ini, Dicky menyebut bahwa angka kematian akibat pneumonia misterius kemungkinan jauh lebih tinggi daripada Covid-19.

Pasalnya, dari total 10 kasus yang ditemukan di Argentina, tiga di antaranya telah meninggal dunia.

Bukan hanya itu, pneumonia ini juga bisa jadi lebih cepat menular dibandingkan penyakit akibat virus corona.

"Karena tenaga kesehatan banyak tertular, dan ini menunjukkan ada penularan dari manusia ke manusia dan cenderung lebih efektif ya kalau dilihat sejauh ini dibandingkan Covid-19," terang dia.

Untuk itu, menurut dia, dunia harus mendukung Argentina agar segera mengidentifikasi penyebab dari pneumonia misterius ini.

Sebab, untuk melawan dan merespons suatu penyakit menular, dibutuhkan pengetahuan tentang asal usul dan penyebabnya.

"Penyakit menular, kalau kita tidak tahu ini virus yang dihadapinya seperti apa, karakternya seperti apa, kan jadi susah, ini yang jadi berbahaya," ungkap dia.

Baca juga: 3 Tahun Pandemi Banyak Orang Tak Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Upaya pencegahan

Meski belum diketahui apa etiologi dari pneumonia yang menyerang beberapa warga Argentina, Dicky mengatakan bahwa tindakan 5 M masih sangat efektif sebagai upaya pencegahan wabah.

5 M tersebut antara lain memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Itu yang harus kita lakukan ya, jangan sampai abai dalam 5 M-nya," kata dia.

Lebih lanjut, lantaran kondisi dunia saat ini yang kian rawan, ia mengimbau masyarakat untuk mengubah perilaku menjadi lebih bersih, serta menjaga keseimbangan alam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi