Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kenaikan Harga BBM Bisa Mempengaruhi Berbagai Tarif dan Harga Kebutuhan Pokok?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Ratusan ojol dan HMI menggelar aksi menolak kenaikan harga BBM berusbusidi di Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (7/9/2022).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada Sabtu (3/9/2022).

Adanya kenaikan itu membuat harga sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai hingga bawang merah ikut merangkak naik.

Tak hanya itu, tarif moda transportasi salah satunya bus antar kota antar provinsi atau AKAP pun mengalami kenaikan.

Baca juga: Viral, Unggahan Tips Isi BBM dengan Nominal Ganjil agar Tak Dicurangi, Ini Kata Pertamina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Lantas, mengapa kenaikan harga BBM bisa mempengaruhi harga kebutuhan pokok dan tarif moda transportasi?

Multiplier effect...

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, kenaikan harga BBM yang diikuti naiknya harga kebutuhan pokok disebut sebagai multiplier effect atau efek berganda.

"Jadi secara teoritis disebut sebagai multiplier effect, suatu kenaikan barang atau komoditas itu akan mempengaruhi juga harga-harga kebutuhan yang lain," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/9/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM sudah pasti menyulut inflasi, terlebih pada Solar yang disebutnya bisa menyebabkan double impact.

"Kenaikan harga Solar itu memicu inflasi, kemudian Solar tadi itu kan banyak digunakan truk pengangkut logistik, maka harga-harga kebutuhan pokok jadi naik juga," imbuh Fahmy.

Baca juga: Momen Puan Dapat Kejutan Ultah di DPR, Saat di Luar Rakyat Demo BBM

BBM mempengaruhi biaya angkutan barang

Terpisah, ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memberikan pandangannya ihwal kenaikan harga BBM yang diikuti naiknya harga kebutuhan pokok lain.

Menurutnya, hal itu lantaran biaya angkutan barang dipengaruhi oleh harga BBM yang kini mengalami kenaikan.

"Karena BBM mempengaruhi biaya angkutan dan psikologis pengusaha mulai sesuaikan harga barang antisipasi kenaikan harga BBM bukan hanya kali ini tapi juga risiko terjadi penyesuaian harga berulang," kata Bhima.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Unggahan Viral Tips Isi BBM dengan Nominal Ganjil agar Tak Dicurangi

Diberitakan Kompas.com, Rabu (7/9/2022), harga beberapa kebutuhan pokok disebut telah mengalami kenaikan imbas naiknya harga BBM.

Pedagang sayur di Pasar Nalo, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Siti (47) turut merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut.

"Yang naik (harganya) cabe keriting, cabe rawit merah, bawang merah, kalau yang lainnya stabil," ungkap Siti.

Seminggu yang lalu, harga cabai keriting masih di kisaran Rp 50.000-Rp 60.000 per kilogram (kg). Namun, setelah BBM naik, harga cabai keriting di pasar mencapai Rp 70.000-Rp 80.000 per kg.

Baca juga: Alasan Mengapa Harga BBM di Indonesia Naik Saat di Malaysia Turun

Masih diberitakan Kompas.com, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menaikan tarif bus AKAP menyusul kenaikan harga BBM.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno mengatakan tarif bus AKAP kelas ekonomi belum pernah mengalami kenaikan sejak 2016.

Oleh karena itu, pemerintah menaikan tarif bus AKAP kelas ekonomi dari Rp 119 per penumpang per kilometer menjadi Rp 159 per penumpang per kilometer atau naik sekitar 34 persen.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Indonesia dengan Negara Lain, Lebih Murah atau Mahal?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Jenis BBM yang Dijual Pertamina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi