Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Ratu Elizabeth II, 70 Tahun Bertakhta dan Lewati 15 Perdana Menteri

Baca di App
Lihat Foto
PA/JONATHAN BRADY via AP
Ratu Elizabeth II meninggal dalam usia 96 tahun pada Kamis (8/9/2022). Dalam foto ini, Ratu Elizabeth II tersenyum di balkon Istana Buckingham setelah menghadiri parade militer Trooping the Color di London, Inggris, Kamis (2/6/2022). Itu adalah hari pertama dari rangkaian empat hari perayaan Platinum Jubilee atau 70 tahun bertakhta.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis (8/9/2022) sore hari, waktu setempat.

Penguasa terlama dalam sejarah Britania Raya ini mengembuskan napas terakhir di usia 96 tahun, usai memimpin selama 70 tahun.

Diberitakan BBC (9/9/2022), sepeninggal Elizabeth II, pewaris takhta pertama yakni Pangeran Charles menjadi raja dengan nama Raja Charles III.

Bertakhta sejak 1952, Ratu Elizabeth II telah melewati sejumlah peristiwa besar dalam hidupnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama kepemimpinannya hingga September 2022, Inggris sudah berganti Perdana Menteri sebanyak 15 kali.

Berikut perjalanan hidup Ratu Elizabeth II, perempuan paling penting di Britania Raya:

Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal di Usia 96 Tahun

Mulanya bukan penerus takhta langsung

Dikutip dari Britannica, Elizabeth adalah putri sulung Duke of York, Pangeran Albert dan istrinya Lady Elizabeth Bowes-Lyon.

Sebagai cucu dari Raja George V, Elizabeth muda memiliki kecil kemungkinan untuk naik takhta.

Namun, hal tersebut berubah saat pamannya yang menjadi raja kala itu, Edward VIII, melepas takhta demi menikahi perempuan berkebangsaan Amerika, Wallis Simpson.

Duke of York sebagai sang adik pun naik menggantikan Edward VIII pada 11 Desember 1936, dengan gelar Raja George VI.

Sejak saat itu, secara tidak terduga, perempuan yang lahir di London pada 21 April 1926 ini menjadi penerus takhta berikutnya.

Elizabeth besar di istana dan mendapatkan pendidikan secara privat.

Selama Perang Dunia II, dirinya dan saudarinya, Putri Margaret Rose terpaksa berpisah dengan orang tua dan menghabiskan waktu di Kastil Balmoral, Skotlandia dan di Royal Lodge, Windsor, dan Kastil Windsor.

Tujuannya, agar kedua putri raja tersebut tetap aman dan jauh dari serangan London.

Baca juga: Pangeran Charles Jadi Raja Inggris Setelah Ratu Elizabeth II Meninggal

Menikah dengan Pangeran Philip

Perempuan bernama lengkap Elizabeth Alexandra Mary ini mengumumkan pertunangan dengan sepupu jauhnya, Letnan Philip Mountbatten dari Angkatan Laut Kerajaan yang juga seorang pangeran dari Yunani dan Denmark pada 1947.

Tak lama, mereka pun melangsungkan pernikahan di Westminster Abbey pada 20 November 1947.

Pada malam pernikahan, Raja George VI menganugerahi Philip dengan gelar Duke of Edinburgh, Earl of Merioneth, dan Baron Greenwich.

Pasangan ini kemudian dikaruniai empat orang anak, yakni Charles Philip Arthur George (1948), Anne Elizabeth Alice Louise (1950), Andrew Albert Christian Edward (1960), dan Edward Anthony Richard Louis (1964).

Baca juga: Operation London Bridge, Protokol yang Akan Dimulai di Hari Kematian Ratu Elizabeth II

Naik takhta pada 1952

Musim panas 1951, kesehatan Raja George VI mengalami penurunan. Elizabeth yang kala itu menjadi putri mahkota pun mewakili sang ayah di berbagai acara kenegaraan.

Pada 6 Februari 1952, saat tengah melakukan kunjungan ke Australia dan Selandia Baru, berita kematian raja sampai pada Elizabeth dan Philip.

Elizabeth yang saat itu otomatis naik takhta menjadi ratu dengan nama Ratu Elizabeth II segera terbang ke Inggris.

Tiga bulan pertama masa pemerintahannya, merupakan masa berkabung yang dilalui dengan pengasingan.

Namun saat musim panas, setelah Elizabeth pindah dari Clarence House ke Istana Buckingham, dia melakukan tugas rutin penguasa dan melakukan pembukaan parlemen negara bagian pertamanya pada 4 November 1952.

Adapun penobatannya sebagai ratu, berlangsung di Westminster Abbey, sebuah gereja di Pusat London, pada 2 Juni 1953.

Dalam sejarah Kerajaan Inggris, ini merupakan upacara penobatan pertama yang disiarkan langsung di televisi.

Baca juga: Operation London Bridge, Protokol yang Akan Dimulai di Hari Kematian Ratu Elizabeth II

Ratu Britania Raya dan Persemakmuran

Sebagai Ratu Britania Raya dan Ketua Persemakmuran, Elizabeth II berhubungan dengan banyak negara.

Dilansir dari Kompas.com, 10 November 2021, banyak peristiwa bersejarah dunia yang menyertakan keterlibatannya.

Mulai dari The Troubles di Irlandia Utara, Perang Falklands, Perang Afganistan, hingga Perang Dunia I dan II.

Dia juga berperan dalam proses transformasi negara-negara jajahan Britania Raya, dari Imperium Britania menjadi negara persemakmuran.

Selama memimpin, Elizabeth dikenal sebagai perempuan tegar. Berbagai masalah keluarga kerajaan, pernah dialami dan dilewatinya.

Seperti saat ayahnya meninggal, pembunuhan paman Pangeran Philip, kehancuran rumah tangga putra-putrinya di era 90-an, kematian Diana Spencer, sampai "membelotnya" Pangeran Harry.

Namun, berbagai masalah tersebut tak sedikitpun mengurangi kebijaksanaannya.

Baca juga: Operasi Unicorn dan Rencana Ratu Elizabeth II Wafat di Skotlandia

15 Perdana Menteri

Berikut 15 Perdana Menteri selama kepemimpinan Ratu Elizabeth II, seperti dikutip The Washington Post:

  1. Winston Churchill (1951-1955)
  2. Anthony Eden (1955-1957)
  3. Harold Macmillan (1957-1963)
  4. Alec Douglas-Home (1963-1964)
  5. Harold Wilson (1964-1970, 1974-1976)
  6. Edward Heath (1970-1974)
  7. James Callaghan (1976-1979)
  8. Margaret Thatcher (1979-1990)
  9. John Major (1990-1997)
  10. Tony Blair (1997-2007)
  11. Gordon Brown (2007-2010)
  12. David Cameron (2010-2016)
  13. Theresa May (2016-2019)
  14. Boris Johnson (2019-2022)
  15. Liz Truss (2022-present)

Baca juga: Nama Panggilan Unik untuk Ratu Elizabeth

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi