Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Jati Diri Khas Masing-masing Bahasa

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com/rawpixel.com
Ilustrasi bahasa di dunia
Editor: Egidius Patnistik

TERNYATA setiap bahasa memiliki corak dan sifat jati diri khas masing-masing.  Bahasa Jerman, misalnya, punya kata awal untuk membedakan jenis kelamin bahkan menjadi tiga: der untuk lelaki, die untuk perempuan dan das untuk bukan lelaki dan bukan perempuan, semisal anak-anak adalah das Kind.

Namun kata-kata awal tersebut juga siap berubah terkait penggunaannya sebagai nominatif, genitif, datif, atau akusatif. Sementara die di samping kata awal feminin juga berlaku sebagai kata awal plural.

Bahasa Prancis, Italia, Spanyol, Portugis juga gender diskriminatif.

Bahasa Inggris membedakan jenis kelamin cukup dengan he dan she. Sementara untuk benda dan satwa dengan it yang semuanya tidak perlu kata awal. Jika dikaitkan dengan pemilikan maka he berubah menjadi his sementara she berubah menjadi bukan shis tetapi her.

Baca juga: Mengenal 5 Bahasa Cinta, Karena Ia Ingin Dimengerti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagai sebutan untuk orang ke tiga, he berubah menjadi him sementara she bukan shim tetapi lagi-lagi her.

Bahasa Eskimo membedakan berbagai jenis salju, sementara bahasa Indonesia cuma punya satu kata yaitu salju untuk semua jenis salju. Bahasa Indonesia membedakan padi dengan beras dan gabah sementara malah sama sekali tidak ada kata untuk “padi” pada bahasa Eskimo sebab tidak ada padi tumbuh di kawasan kutub utara maupun selatan.

Bahasa Jerman punya kata khas Jerman yang sulit diterjemahkan ke bahasa lain semisal Weltanschaung, Lebensraum, Gesselschaft, Gemeinschaft, Vernunft, Mitgefuhl, Schadenfroh. Bahasa Prancis juga punya istilah khas Prancis seperti laissez-faire atau cul de sac atau c’il vouz plait.

Tetapi baik Jerman mau pun Prancis tidak punya istilah untuk anekaragam onomatopoeiais seperti bahasa Jawa semisal gelodakan, gedubrak, gubrak, krincing, neng-nong-neng-gung, pating klenyit, byur, brot, dor,dut, pletak-pletok. klonang-kloneng, meang-meong, petok-petok, kukuruyuk.

Tentang bau, bahasa Jawa cukup kaya perbendaharaan istilah mulai dari wangi, semrebet, seger, kecut, asem, wayu, penguk, nyengak, badek sampai bacin.

Bahasa Inggris untuk rasa sakit adalah pain sementara bahasa Jawa menyebut rasa sakit dengan aneka ragam istilah mulai pegel, linu, njarem, mumet, mules, ngelu, cekot-cekot, cekit-cekit, senut-senut, greges, eneg, nylekit, sengkring-sengkring, sengkrang-sengkrang, mbedhedeg, sepet, kroncongan, kemrungsung, cumpleng, ndrhodhog, pating klenyer, wowogen sampai mlanjer.

Dapat diyakini bahwa bahasa Sunda, Madura, Bali, Batak, Minang, Mentawai, Nias, Aceh, Bangka, Dayak, Bugis, Menado, Sumba, Sumbawa, Flores, Maluku, Papua masing-masing juga memiliki jati diri khas yang menarik untuk disimak di dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Merdeka!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi