KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum usai. Salah satu varian Covid-19 adalah Omicron.
Dilansir Live Mint, 31 Agustus 2022, Omicron varian BA.5 adalah yang paling mendominasi saat ini.
Gejalanya sedikit berbeda dari varian sebelumnya, karena saat ini mayoritas orang sudah divaksinasi atau telah terinfeksi sebelumnya.
Kehilangan penciuman dan sesak napas tidak lagi menjadi gejala utama.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Gejala omicron baru
Apa saja gejala omicron baru?
Sakit tenggorokan masih merupakan gejala yang dominan.
Menurut sebuah laporan, sakit tenggorokan terdaftar sebagai gejala pada 53 persen kasus Omicron, sedangkan hanya 34 persen orang dengan delta yang mengalami sakit tenggorokan.
Gejala Omicron dominan lainnya adalah sakit kepala.
Baca juga: Gejala Covid-19 Omicron BA.4, BA.5, dan BA.2.75
Sakit kepala Omicron biasanya memiliki rasa sakit sedang sampai intens dengan sensasi tekanan atau menusuk.
Lokasi nyeri berada di kedua sisi kepala dan nyeri ini biasanya dapat berlangsung lebih dari tiga hari.
Dua tanda lain yang cukup umum adalah hidung tersumbat dan batuk tidak berdahak.
Baca juga: Muncul Banyak Subvarian Omicron seperti BA.4 dan BA.5, Ini Alasannya
Gejala Omicron yang paling umum
Berikut ini gejala Omicron yang paling umum:
- Hidung meler
- Batuk berdahak
- Suara serak
- Bersin
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Pusing
- Demam
- Nyeri tubuh
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Diare.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Deltacron, Kombinasi Varian Covid Delta-Omicron
Dilansir New York Times, 6 Juli 2022, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa subvarian Omicron BA.5 lebih parah daripada Omicron sebelumnya.
Tetapi BA.5 lebih menular, yang berarti semakin banyak orang yang terinfeksi, rawat inap meningkat, menurut Direktur Divisi Penyakit Menular Pediatrik di Rumah Sakit Anak Hassenfeld di NYU Langone, Dr Adam Ratner.
Joseph Khabbaza, seorang dokter paru dan perawatan kritis di Klinik Cleveland mengatakan, orang cenderung mengalami gejala pernapasan bagian atas dari pita suara hingga ujung hidung.
Saat BA.5 menyebar, banyak orang mengeluhkan sinus tersumbat yang menyakitkan dan sakit tenggorokan parah.
Baca juga: Apa Itu Anosmia, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Melaporkan kehilangan penciuman
Beberapa dari pasien itu mengira mereka menderita radang tenggorokan karena mereka sangat kesakitan.
Terkait mual, dilansir New York Times, 21 Desember 2021, menurut Dr Jennifer Lighter, ahli epidemiologi dan spesialis penyakit menular pediatrik di NYU Langone Health, mual selalu menjadi gejala umum Covid, termasuk dengan varian Omicron.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencantumkan mual dan muntah sebagai gejala umum virus.
Sementara itu hilangnya rasa dan bau lebih sedikit dilaporkan pada varian Omicron.
Baca juga: Berkaca dari Temuan Kasus Covid-19 pada Siswa SMK di Jateng, Apa Itu Anosmia?
Satu penelitian menunjukkan bahwa 48 persen pasien yang terinfeksi strain SARS-CoV-2 asli melaporkan kehilangan penciuman dan 41 persen melaporkan kehilangan rasa.
Tetapi analisis wabah Omicron kecil di antara orang yang divaksinasi di Norwegia menemukan bahwa hanya 23 persen pasien yang melaporkan kehilangan rasa, dan hanya 12 persen yang melaporkan kehilangan penciuman.
Sementara itu menurut Kementerian Kesehatan RI, varian Omicron dapat menimbulkan berbagai derajat keparahan baik tanpa gejala, ringan, sedang hingga berat.
Baca juga: Gejala Awal Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Dilansir laman Kemenkes, gejala yang dilaporkan umumnya bersifat ringan seperti
- Demam
- Batuk
- Kelelahan
- Pilek
- Nyeri tenggorokan
- Sakit kepala.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Stroke Perdarahan seperti yang Diidap Reza Gunawan