Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Kasus Terdeteksi, New York Umumkan Darurat Polio

Baca di App
Lihat Foto
via WIKIMEDIA COMMONS
Virus polio penyebab penyakit polio pada anak. Virus polio terdeteksi di limbah kotoran manusia di Inggris.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gubernur New York Kathy Hochul menyatakan keadaan darurat polio pada Jumat (8/9/2022) karena muncul bukti bahwa virus itu menyebar ke seluruh negara bagian.

Diberitakan BBC, Sabtu (10/9/2022), pejabat kesehatan mengatakan sampel air limbah di New York City dan empat daerah setara kabupaten yang berdekatan telah diuji positif untuk virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Meskipun sejauh ini hanya satu kasus yang terkonfirmasi, itu adalah yang pertama di negara tersebut dalam lebih dari satu dekade.

Amerika Serikat berhasil memberantas sebagian besar polio menggunakan vaksinasi pada 1955. Lalu pada 1979, AS dinyatakan bebas polio.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para pejabat mulai memantau air limbah di negara bagian untuk mencari virus polio setelah seorang pria yang tidak divaksinasi di Rockland County, tepat di utara New York City, tertular virus pada Juli 2022.

Dia menjadi kasus pertama yang tercatat sejak 2013 dan menderita kelumpuhan.

Baca juga: Virus Polio Muncul di Amerika dan Inggris, Haruskah Indonesia Waspada?

Kasus ini kemudian dikaitkan secara genetik dengan polio paralitik yang ditemukan dalam sampel air limbah yang dikumpulkan dari wilayah Nassau, sebelah timur New York, pada bulan Agustus.

Sampel air limbah di Orange County, Sullivan County, dan lima distrik di New York City juga dinyatakan positif polio paralitik.

Komisaris Kesehatan Dr Mary Bassett mengatakan jika seseorang tidak divaksinasi atau tidak update dengan vaksinasi, maka risiko penyakit lumpuh adalah hal yang nyata.

"Untuk setiap satu kasus polio lumpuh yang diamati, mungkin ada ratusan orang lain yang terinfeksi," ujar Bassett.

Vaksin polio yang tidak aktif digunakan di AS dan Inggris sebagai bagian dari program rutin anak-anak.

Di AS, sekitar 93 persen balita telah menerima setidaknya tiga dosis suntikan polio, menurut data vaksinasi dari CDC.

Tidak ada obat untuk polio, tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin.

Penyakit ini sebagian besar menyerang anak-anak, virus biasanya menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan, dan dalam kasus yang paling serius bisa menyebabkan kecacatan permanen dan kematian.

Baca juga: Sejarah Vaksin Polio

Dilansir New York Times, Jumat (9/9/2022), polio dapat menyebabkan gejala ringan atau seperti flu, tetapi penyakit ini juga dapat melumpuhkan dan mengancam jiwa.

Polio paling rentan menyerang bayi dan anak usia di bawah 5 tahun, tetapi siapa pun yang tidak divaksinasi juga bisa berisiko tertular.

Polio menular dan menyebar dari orang ke orang, biasanya melalui kontak dengan kotoran seseorang yang terinfeksi.

Terkait kasus polio pertama ini, teridentifikasi pada bulan Juli di Negara Bagian New York.

Para pejabat mengatakan seorang pria yang tidak divaksinasi di Rockland County terinfeksi oleh virus yang telah ditumpahkan dari seseorang yang menerima vaksin polio oral.

Baca juga: Virus Polio Ditemukan pada Limbah di New York, Ini Gejala yang Bisa Muncul

Vaksin jenis oral sendiri sudah tidak digunakan di Amerika Serikat sejak 2000. Karena meski vaksin oral aman, tetapi vaksin ini mengandung sejumlah kecil virus hidup yang dilemahkan, di mana virus dapat beredar dan menguat jika masyarakat kurang vaksinasi.

Tidak ada kasus lain yang telah ditemukan oleh negara bagian, tetapi para pejabat telah memantau air limbah soal keberadaan polio, untuk melacak apakah virus itu menyebar atau tidak. Biasanya, virus ditemukan dalam kotoran orang yang terinfeksi.

Pada bulan Agustus, pejabat Kota New York mengatakan mereka telah mengidentifikasi polio di air limbah kota.

Pada Jumat diumumkan bahwa pihaknya telah memeriksa 57 sampel dari beberapa negara bagian mulai Mei hingga Agustus.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi