Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kebakaran di Area Kilang Minyak Pertamina Terus Berulang?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.id/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Pengendara melintas di sekitar area tangki T-301 yang terbakar di Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 18.00.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Untuk kesekian kalinya, tangki bahan bakar minyak (BBM) di Integrated Terminal Balongan (ITB) Pertamina, Indramayu, Jawa Barat kembali terbakar.

Kebakaran terjadi pada Rabu (8/9/2022) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Diduga, kebakaran tersebut disebabkan oleh sambaran petir saat mengisi BBM jenis Pertalite di tangki 107 Balongan.

Peristiwa ini, menambah rentetan panjang kebakaran di area kilang minyak milik Pertamina.

Di tempat yang sama, kebakaran juga pernah terjadi pada Maret 2021 dan memakan 3 korban jiwa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan hanya di Balongan, kebakaran juga beberapa kali terjadi, misalnya Mei 2022, misalnya, di area kilang minyak Balikpapan.

Lantas, mengapa persoalan kebakaran di area kilang minyak Pertamina terus berulang?

Baca juga: Area Tangki Pertamina Balongan Kembali Terbakar

Tanggapan pengamat ekonomi UGM

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mempertanyakan standar pengamanan di area kilang minyak Pertamina.

Menurutnya, Pertamina seharusnya menerapkan standar internasional dengan zero accident.

"Ini mengindikasikan bahwa pertamina tidak menerapkan standar internasional untuk pengamanan aset sepenting kilang tadi, sehingga terjadi beberapa kebakaran," kata Fahmi kepada Kompas.com, Sabtu (10/9/2022).

"Karena dalam standar internasional, keamanan kilang itu zero accident. Tapi kalau terbakar beberapa kali itu ya ecek-ecek mungkin," sambungnya.

Jika melihat perusahaan minyak dunia, insiden kebakaran sangat jarang terjadi. Biasanya, kebakaran hanya terjadi karena unsur perang.

Baca juga: Kebakaran Tangki BBM di Balongan Diduga karena Sambaran Petir

Selain keamanan, Fahmi juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat yang dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan adanya dugaan unsur kesengajaan.

"Dugaannya, karena terbakar beberapa kali itu bisa jadi ada unsur kesengajaan denga tujuan tertentu," jelas dia.

"Dengan kebakaran kan produksi turun, maka harus impor. Dari impor itu pemburuan rente bisa dilakukan," sambungnya.

Namun, dugaan tersebut perlu untuk dibuktikan lebih lanjut.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Unggahan Viral Tips Isi BBM dengan Nominal Ganjil agar Tak Dicurangi

Dugaan penyebab kebakaran

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Ibrahim Tompo mengatakan, kejadian ini bermula saat pihak Pertamina Terminal Balongan tengah melakukan pengisian atau loading BBM jenis pertalite dari Pertamina RU VI Balongan ke tangki BBM 107 Terminal Balongan.

Namun saat pengisian, kondisi cuaca sedang hujan disertai petir. Ibrahim menduga, ada petir yang menyambar tangki 107 itu sehingga menyebabkan kebakaran.

"Diduga petir menyambar tangki 107 tersebut sehingga menyebabkan ledakan dan kebakaran," ucapnya, Rabu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi