Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golongan Darah yang Berisiko Tinggi Mudah Kehilangan Ingatan

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/takasu
Golongan darah A ternyata memiliki risiko terkena stroke yang lebih tinggi.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Golongan darah ditentukan oleh sekelompok protein di dalam sel darah merah yang kerap dikenal sebagai antigen.

Dari delapan jenis golongan darah, ada empat golongan darah utama yang berbeda berdasarkan protein khususnya, yakni golongan darah A, B, AB, dan O.

Masing-masing tipe golongan darah lebih rentan terhadap kondisi medis tertentu, seperti stroke, penyakit jantung, hingga kehilangan memori atau demensia.

Salah satu penyakit demensia yang disebabkan oleh faktor golongan darah adalah demensia vaskular.

Dikutip dari Mayo Clinic, demensia vaskular adalah istilah yang menggambarkan masalah dengan penalaran, perencanaan, penilaian, memori dan proses berpikir lainnya yang disebabkan oleh kerusakan otak akibat gangguan aliran darah ke otak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demensia vaskular muncul ketika ada penyumbatan arteri di otak sehingga memicu stroke. Namun, tidak semua stroke mengakibatkan demensia vaskular.

Baca juga: Golongan Darah yang Berisiko Terkena Stroke di Usia Muda, Anda Salah Satunya?

Golongan darah yang berisiko kehilangan ingatan

Ada banyak faktor yang menyebabkan demensia vaskular, yaitu diabetes, tekanan darah tinggi, hingga golongan darah.

Dikutip dari Bestlife, golongan darah terbukti dapat memengaruhi kemampuan ingatan Anda.

Penn Medicine menyebutkan sebanyak 82 persen pemilik golongan darah A, B, dan AB memiliki risiko tinggi kehilangan ingatan.

Sementara pemilik golongan darah O berpotensi paling rendah mengalami masalah memori.

"Salah satu kemungkinan alasan kehilangan ingatan ini adalah fakta bahwa golongan darah dapat menyebabkan hal-hal seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes," jelas para ahli di Penn Medicine.

"Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kognitif dan demensia," tambahnya.

Dokter di Pusat Kanke Abramson Cherry Hill Douglas Guggenheim juga mengatakan bahwa antigen di dalam golongan darah memiliki reaksi yang berbeda ketika bertemu dengan ancaman eksternal, seperti bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

"Ketika antigen bersentuhan dengan zat yang tidak dikenal oleh tubuh, seperti bakteri, mereka memicu respons dari sistem kekebalan Anda," ujarnya.

Baca juga: Benarkah Ada Golongan Darah Tertentu yang Rentan Kena Diabetes?

Cara mengurangi risiko demensia

Meskipun golongan darah dalam tubuh tidak bisa diubah, Anda masih bisa mengurangi risiko kehilangan ingatan dengan melakukan beberapa cara pencegahan, seperti:

  • Berolahraga secara teratur
  • Mengelola stress
  • Tidur selama 7-9 jam per hari
  • Berhenti merokok
  • Menjaga pola makan
  • Mengontrol berat badan
  • Melakukan pemeriksaan secara rutin.

Gejala demensia vaskular

Selain melakukan cara hidup sehat untuk mengurangi risiko demensia, Anda juga perlu mengenal tanda-tanda demensia vaskular.

Dikutip dari Healthline, berikut gejala demensia vaskular yang paling umum terjadi:

  • Kebingungan
  • Gangguan memori
  • Kesulitan fokus
  • Kesulitan melakukan tugas yang dulunya mudah
  • Kelemahan di tangan, lengan, dan kaki
  • Mudah gelisah atau kesal
  • Perubahan kepribadian atau perilaku
  • Depresi
  • Salah atau lupa menaruh barang
  • Sering tersesat
  • Sulit menjaga keseimbangan
  • Kesulitan mengendalikan buang air kecil
  • Kesulitan menemukan atau menggunakan kata yang tepat
  • Kesulitan membaca atau menulis
  • Berhalusinasi.

Baca juga: Nyamuk Lebih Tertarik pada Orang dengan Golongan Darah O? Ini Penjelasannya

Tahapan gejala demensia

Berbeda dengan jenis demensia lainnya, demensia vaskular tidak selalu memiliki perkembangan yang khas. Artinya, gejala demensia vaskular dapat terjadi secara tiba-tiba.

Namun, umumnya gejala tersebut cenderung berkembang dengan cara menyerupai tahapan, di mana ada periode penurunan, kemudian stabilitas, dan turun lagi.

Secara kasar, tahapan gejala demensia vaskular dapat diklasifikasikan menjadi:

  • Tahap awal

Diagnosis mungkin masih sulit karena gejalanya ringan. Namun, Anda biasanya sadar bahwa ingatan dan kemampuan mental tidak seperti dulu lagi.

  • Tahap tengah.

Gejala seperti yang disampaikan di atas mulai terlihat.

  • Tahap akhir

Terjadi perubahan dramatis dalam gejala kognitif dan fisik. Seringkali, tahap ini muncul setelah adanya penyakit parah, seperti stroke besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Mayo Clinic
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi